Rabu, 30 Agustus 2023 08:35 WIB

Tips untuk Mengatasi Baby Blues

Responsive image
767
dr. Michael William Ramschie - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Banyak wanita membayangkan bahwa hari-hari dan minggu-minggu pertama dengan bayi baru mereka akan menjadi saat yang bahagia, tenteram, dan sangat menggembirakan. Kenyataannya bisa sangat berbeda.

Ibu mungkin senang dengan bau rambut dan jari tangan dan kaki mereka yang mungil, tetapi Ibu juga mungkin menangis dan kewalahan. Kurang tidur, isolasi, dan stres menjaga manusia kecil tetap hidup dapat bertabrakan dengan perubahan hormon yang tiba-tiba setelah melahirkan. Kombinasi tersebut dapat membuat Ibu merasa seolah-olah berada di roller coaster emosional.

Gejala ini dikenal sebagai postpartum blues, atau baby blues, dan dapat berlangsung hingga dua minggu setelah melahirkan. Diperkirakan tiga dari empat Ibu baru akan mengalami beberapa gejala postpartum blues, dengan beberapa perkiraan menunjukkan jumlahnya mencapai hingga 80%. Perasaan ini normal. Tidak peduli seberapa besar Ibu mencintai bayinya, kadang-kadang merasa menangis dan kewalahan.

Tetap saja, kita tidak bisa mengabaikan baby blues. Memiliki postpartum blues merupakan faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan depresi pascapersalinan, yang lebih parah dan terus-menerus. Selain itu, banyak ahli menduga bahwa, meskipun bersifat sementara, perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi pengalaman wanita setelah melahirkan, termasuk upaya menyusui, ikatan dengan bayinya, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Karena hanya ada sedikit penelitian yang tersedia tentang dampak dari perubahan ini, saat ini para ahli sedang melakukan penelitian di UT Southwestern untuk membuat karakteristik dengan lebih baik bagaimana perubahan suasana hati pascapersalinan memengaruhi ibu baru.

Ketika sampai pada baby blues, penting untuk memastikan gejalanya tidak berlarutlarut atau menjadi lebih buruk. Gejala dapat dimulai dalam beberapa jam atau hari pertama setelah melahirkan bayi Anda seperti :

•       Merasa sedih

•       Sering menangis

•       Perubahan suasana hati

•       Sulit tidur

•       Merasa kewalahan

•       Merasa seperti orang tua yang tidak memadai

•       Khawatir Anda tidak terikat dengan bayi Anda

 

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi atau mengelola gejala

postpartum blues yaitu :

v  Ketahui apa yang diharapkan : Buatlah daftar hal-hal yang menenangkan atau membuat Anda bahagia, seperti mandi air panas atau berjalan-jalan. Dengan begitu, saat Anda merasa kewalahan atau sedih, Anda bisa merujuk kembali ke daftar itu.

v  Tidur yang cukup : batasi jumlah kafein yang Anda konsumsi, matikan perangkat elektronik Anda satu jam sebelum tidur, dan biarkan pasangan Anda menyusu dari botol sesekali agar Anda bisa tidur sepanjang malam.

v  Minta bantuan: Beri tahu pasangan, keluarga, atau teman Anda apa yang bisa mereka lakukan untuk Anda. Ini bisa berupa merawat si kecil saat Anda mandi atau pergi ke toko, atau membuat beberapa makanan sehingga Anda dapat menikmati waktu tanpa gangguan dengan bayi Anda yang baru lahir.

 

Referensi :

Shirjang, L., & Garechahi, M. (2013). Relationship between social adjustment and marital satisfaction with postpartum depression. American Journal of Sustainable Cities and Society Issue 2, Vol. 1 ,

Chairunnisa. (2010). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Baby Blues Syndrome Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Suka Makmur. digilib.unimus.ac.id (diaskes tanggal 22 Agustus 2023