Selasa, 29 Agustus 2023 15:21 WIB

Ketahui Penyebab Heterochromia yang Langka

Responsive image
3096
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Beberapa orang ada yang memiliki 2 (dua) warna mata berbeda. Misalnya, mata sebelah kiri berwarna cokelat dan sebelah kanan berwarna biru. Dalam dunia medis, kondisi itu disebut sebagai heterochromia iridum. Beberapa orang memiliki warna bola mata yang berbeda. Hal itu disebut sebagai heterochromia iridum. Heterochromia iridium adalah kondisi ketika seseorang lahir dengan warna mata atau iris yang berbeda. Iris merupakan bagian yang menentukan warna mata. Ada beberapa jenis dari kondisi kelainan bawaan ini. Pertama ada heterochromia completed atau lengkap yang ditandai dengan warna kedua iris berbeda. Misalnya, satu iris berwarna coklat, sedangkan yang satunya berwarna hijau. Selanjutnya ada heterochromia parsial yang ditandai ketika satu iris mata memiliki bagian warna berbeda. Lalu, ada heterochromia center pusat yang terjadi ketika warna iris di bagian dekat pupil berbeda.

Heterochromia tergolong jarang terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan bawaan (kongenital). Heterochromia kongenital biasanya tidak sampai mengganggu penglihatan. Heterochromia juga bisa terjadi akibat cedera atau penyakit tertentu. Pada kondisi ini, penanganan medis perlu segera diberikan. Heterochromia yang dialami manusia adalah kondisi yang langka, tetapi cukup sering dialami oleh hewan, seperti kuda, anjing, dan kucing.

Penyebab Heterochromia

Penyebab heterochromia bisa berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Berikut adalah penjelasannya :

1.      Congenital Heterochromia

Heterochromia bawaan lahir (kongenital) disebabkan oleh kelainan genetik. Heterochromia jenis ini umumnya terjadi akibat perubahan (mutasi) gen yang berfungsi menentukan warna mata seseorang.

Anak yang terlahir dengan heterochromia umumnya tidak menderita penyakit lain. Akan tetapi, sebagian anak dengan heterochromia kongenital juga bisa mengalami gangguan kesehatan tertentu.

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan heterochromia pada anak adalah :

a.      Sindrom Horner Kongenital, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada saraf penghubung antara otak, wajah, dan mata.

b.      Sindrom Sturge-Weber, yaitu kelainan bawaan lahir pada saraf dan pembuluh darah.

c.      Sindrom Waardenburg, yaitu penyakit genetik yang menyebabkan kelainan pada sel pembentuk pigmen (melanosit) sehingga menimbulkan gangguan pendengaran, serta perubahan warna rambut, kulit, dan mata.

d.      Piebaldism, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan sebagian rambut dan area kulit berwarna putih sejak lahir.

2.      Acquired Heterochromia

Penderita heterochromia jenis ini awalnya memiliki warna mata yang sama pada kedua matanya. Namun, kondisi atau penyakit tertentu mengubah warna sebagian atau seluruh warna pada salah satu mata.

Beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan heterochromia acquired adalah :

a.      Cedera pada mata

b.      Operasi mata

c.      Uveitis

d.      Perdarahan di mata, misalnya pada subkonjungtiva atau bilik depan mata (hifema).

e.      Glaukoma

f.       Kanker mata, seperti melanoma intraocular.

Gejala Heterochromia

Heterochromia ditandai dengan perbedaan warna iris mata kanan dan kiri. Iris atau selaput pelangi merupakan bagian yang berwarna pada mata.

Berdasarkan tingkat perbedaan warna iris mata, heterochromia terbagi dalam 3 (tiga) jenis :

1.       Heterochromia Komplet

Pada heterochromia komplet, keseluruhan warna iris pada salah satu mata berbeda dengan mata lain. Sebagai contoh, mata kiri berwarna cokelat dan mata kanan berwarna biru.

2.       Heterochromia Parsial

Pada heterochromia parsial, sebagian iris mata memiliki warna yang berbeda. Misalnya, pada iris mata kiri ada warna cokelat dan hijau. Sedangkan seluruh iris mata kanan berwarna cokelat.

3.       Heterochromia Sentral

Pada heterochromia sentral, warna pada salah satu iris mata berbeda dengan warna cincin atau lingkaran terluar iris. Misalnya, bagian tengah iris berwarna cokelat dan sedangkan lingkaran luar iris berwarna biru.

Pada heterochromia kongenital, penderitanya sering kali tidak mengalami gejala dan penglihatannya juga normal. Jika timbul, gejala yang bisa muncul berupa :

1.      Kelopak mata terkulai (ptosis).

2.      Kulit wajah tidak dapat berkeringat (anhidrosis).

3.      Wajah tampak tidak simetris karena gangguan pada otot wajah.

4.      Timbul tumor pada saraf mata.

5.      Kejang

Sedangkan pada penderita acquired heterochromia, keluhan yang dialami dapat berupa :

1.      Sakit mata

2.      Sakit kepala hebat

3.      Mata merah

4.      Perdarahan subkonjungtiva

5.      Lumpuh pada separuh wajah

6.      Pandangan kabur

7.      Ukuran pupil tidak sama

Kapan Harus ke Dokter

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami perubahan pada warna iris mata, terutama bila sebelumnya tidak ada keluhan tersebut. Anda juga dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila perubahan warna iris mata disertai nyeri, bengkak, atau mata merah.

Penanganan Heterochromia

Heterochromia yang tidak bergejala umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, pada heterochromia yang bergejala atau disebabkan oleh cedera maupun penyakit tertentu, dokter akan memberikan pengobatan yang disesuaikan dengan penyebabnya.

Sebagai contoh, heterochromia kongenital yang bergejala, seperti pada Sindrom Sturge-Weber, dapat menyebabkan kejang. Untuk mengatasi gejala tersebut, dokter dapat memberikan obat antikejang.

Sementara untuk heterochromia yang didapat, beberapa pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah :

1.      Obat kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan dan mencegah perlengketan mata pada uveitis.

2.      Operasi vitrektomi, untuk mengeluarkan gumpalan darah di mata akibat cedera dengan menggunakan alat khusus.

3.      Operasi iridektomi, kemoterapi, atau radioterapi, untuk mengatasi kanker mata melanoma.

 

Referensi :

Agus Slamet. 2019. Fenomena Local Mata Biru di Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan. Jurnal Penelitian Program Studi Biologi Universitas Muhammadiyah Buton.

Lee, D., et al. 2021. Epidemiology and Risk Factors for Sports and Recreation-Related Eye Injury : A Multicenter Prospective Observational Study. International Journal of Ophtalmology, 14(1), pp. 133-140.

Ruiz, P. 2021. Photoablative Cosmetic Iridoplasty: Effective, Safe, and Predictable Eye Color Change in 1176 Eyes, 41(4), pp. 1381-1393.

National Institute of Health. 2022. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Sturge-Weber Syndrome.

National Institute of Health. 2022. National Library of Medicine. Heterochromia.

American Academy of Ophthalmology. 2022. Eye Health A-Z. What is a Subconjunctival Hemorrhage?

American Academy of Ophthalmology. 2021. Eye Health A-Z. Heterochromia.