Jumat, 18 Agustus 2023 14:20 WIB

Pengenalan Awam Mengetahui Dislipidemia dan Pemeriksaan Penunjangnya

Responsive image
961
Ida Bagus Aditya Nugraha, Wira Gotera - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Penyakit penyumbatan pembuluh darah (aterioskelrosis) sudah sangat sering kita dengar, apalagi di kalangan masyarakat. Penyakit ini menjadi dasar munculnya penyakit jantung koroner, penyakit stroke, serta dapat pula memperberat penyakit kronis lainnya seperti diabetes melitus, tekanan darah tinggi. Penyakit ini bersifat kompleks dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor ( multifaktorial) karena terjadi akibat akumulasi dari lemak, sehingga menyebabkan terjadinya proses inflamasi (peradangan) pada dindinhg arteri ( pembuluh darah), dan dengan adanya kedua proses tadi juga diikuti dengan proses penimbunan lemak ( kolesterol).

Kelainan atau gangguan dalam proses metabolisme lipid/lemak tentunya akan meningkatkan proses pembuatan lipid ataupun terkadang penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K-total), koelsterol LDL (k-LDL), serta Trigliserida (TG),serta penurunan kolesterol HDL. Dalam proses terjadinya aterosklerosis semuanya mempunyai peranan yang penting, dan erat kaitannya satu sama lain. Dari total serum kolesterol , K-LDL yang berkontribusi 60-70%. K-LDL ini merupakan lipoprotein aterogenik utama untuk penatalaksanaan dislipidemia. Kolesterol HDL berkontribusi pada 20-30?ri total kolesterol serum.

Angka patokan kadar lipid yang memerlukan pengelolaan, penting dikaitkan dengan terjadinya komplikasi kardiovaskuler. Dari berbagai penelitian jangka panjang di negara-negara barat, yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk terjadinya Penyakit Kardio Vaskuker ( PKV), dikenal patokan kadar kolesterol total sbb :

a)      Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman (desirable) adalah < 200>

b)      Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus diwaspadai untuk mulai dikendalikan (bordeline high) adalah 200-239 mg/dl

c)      Kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien (high) adalah > 240 mg/dl .

Untuk trigliserida besamya pengaruh terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi kardiovaskuler belum disepakati benar. NECP (National Cholesterol Education Program) tidak memesukkan kadar trigliserida dalam anjuran pengelolaan lipid mereka. Sebaliknya kelompok kontinental memasukkan juga faktor trigliserida dalam algoritma yang mereka anjurkan, dilandasi oleh penelitian mereka di Eropa ( studi Procam dan studi Paris ). Di Indonesia data epidemiologis mengenai lipid masih langka, apa lagi longitudinal yang berkaitan dengan angka kesakitan atau angka kematian penyakit kardiovaskuler.

Demikian informasi yang diberikan mengenai bagaimana diagnosis dislipidemia serta beberapa  pemeriksaan pada dislipidemia. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat. Salam sehat.

 

Referensi :

Alwi, Idrus, Dislipidemia dan Penyakit Kardiovaskular. PIP Interna. 2022.

Ruparella N, Chai JT, Fisher EA, Choudhury RP. Inflammatory process in cardiovascular disease: a route to targeted theraphies. Nat Rev Cardiol. 2017;14(3):133-44.

Orekhov AN, Ivanova EA. Introduction of the special issue: atherosclerosis and related disease. Vessel Plus. 2017;1: 163-5.

Malekmohammad K, Sewell RDE, Rafieian-Kopaei M. Antioxidants and atherosclerosis: mechanistic aspects. Biomolecules. 2019;9(8).

T.Bahri Anwar. Dislipidemia dan Penyakit Kardiovaskular. Dalam : e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara