Jumat, 21 Juli 2023 14:27 WIB

Anestesi Lokal pada Mata ( Peribulbar Block ), Memberikan Pemulihan yang Cepat dan Aman

Responsive image
1156
dr. I Putu Kurniyanta, Sp.An-TI, Subsp.An.Ped.(K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Peribukbar Block adalah teknik anestesi lokal yang umum digunakan dalam operasi mata, khususnya pada kasus operasi katarak. Teknik ini dikenal karena memberikan efek analgesik yang baik dan meminimalkan rasa sakit yang dirasakan pasien selama operasi. Pada tahun 1844, Knapp menggambarkan salah satu teknik anestesi regional oftalmik pertama. Pada awal abad ke-20, Atkinson memperkenalkan blok retrobulbar, teknik jarum praktis yang dapat mencapai analgesia dan akinesia mendalam pada bola mata. Pada blok retrobulbar, ujung jarum ditempatkan di belakang (retro) bola mata (bulbar). Blok peribulbar, teknik berbasis jarum yang diperkenalkan lebih baru, berbeda dari blok retrobulbar dalam hal kedalaman dan sudut penempatan jarum di dalam orbita. Di sini, ujung jarum ditempatkan di sekitar (peri) bola mata (bulbar). Terminologi yang digunakan kurang memadai karena "retro" dan "peri" hanya menggambarkan perbedaan antara kedua teknik secara samar.

Peribulbar Block dilakukan dengan menyuntikkan obat anestesi lokal di sekitar bola mata, tepatnya pada ruang peribulbar. Teknik ini memiliki keuntungan karena dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada gerakan bola mata selama operasi, sehingga memudahkan ahli bedah mata dalam melakukan prosedur. Penempatan jarum pada peribulbar block lebih dangkal dan lebih anterior dibandingkan dengan retrobulbar block. Jarum diarahkan melalui kelopak mata bawah, dan pasien diinstruksikan untuk melihat ke atas untuk mengekspos kuadran temporal inferior. Setelah jarum dimasukkan, jarum diarahkan ke arah ekuator bola mata, menghindari saraf optik dan arteri siliar. Kemudian, anestesi lokal disuntikkan perlahan-lahan untuk menyebar di sekitar bola mata.

Tingkat keberhasilan dari teknik ini dapat mencapai hingga 95%, dan juga memiliki efek analgesik yang cukup baik pada pasien selama periode pasca operasi. Teknik peribulbar block lebih disukai daripada retrobulbar block karena kurang invasif dan memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah seperti perdarahan retrobulbar, perforasi bola mata, dan kerusakan saraf optik. Selain itu, peribulbar block menyediakan anestesi dan akinesia yang memadai pada bola mata, sehingga menjadi pilihan yang aman dan efektif untuk operasi mata. Tingkat keberhasilan peribulbar block bervariasi, tergantung pada beberapa faktor seperti pilihan anestesi lokal, volume anestesi yang digunakan, usia pasien, dan pengalaman dokter bedah. Oleh karena itu, penting untuk memilih teknik yang tepat dan memantau pasien dengan cermat selama dan setelah prosedur untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka.

Sejauh ini, peribulbar block diketahui sebagai salah satu teknik blok anestesi yang relatif aman. Namun, komplikasi dapat terjadi pada beberapa pasien. Komplikasi umum yang dapat terjadi adalah perdarahan di dalam mata, infeksi, dan kehilangan penglihatan sementara atau permanen. Perdarahan dapat terjadi karena tusukan jarum menyebabkan kerusakan pembuluh darah di sekitar mata. Infeksi dapat terjadi jika jarum atau cairan anestesi tidak steril atau jika pasien memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko infeksi. Kehilangan penglihatan sementara atau permanen dapat terjadi karena kerusakan saraf optik atau emboli gas.

Penggunaan peribulbar block sebaiknya dilakukan dalam keadaan yang tepat dan oleh ahli yang berpengalaman. Sebelum melakukan peribulbar block, pastikan pasien telah diberi informasi lengkap tentang prosedur, risiko, dan manfaatnya. Selain itu, pastikan pasien telah menandatangani formulir persetujuan informasi dan memberikan riwayat medis lengkap. Penting untuk melakukan teknik anestesi dengan benar dan memperhatikan tanda-tanda komplikasi selama prosedur. Jika terjadi komplikasi, segera tindak lanjuti dengan langkah yang tepat dan konsultasikan dengan ahli mata. Terakhir, pemantauan pasca operasi juga penting untuk memastikan bahwa pasien pulih dengan baik setelah prosedur anestesi.

 

Referensi :

Barash, P. G., Cullen, B. F., Stoelting, R. K., & Cahalan, M. K. (2017). Clinical Anesthesia (8th ed.). Wolters Kluwer.

Mansour AM, Alshaer AA, Aljohani OA, Al-Mulhim AA. Peribulbar versus retrobulbar anaesthesia for vitreoretinal surgery. Saudi J Anaesth. 2017 Jul-Sep;11(3):317-322. doi: 10.4103/sja.SJA_235_16. PMID: 28757806; PMCID: PMC5524729.

Kumar CM, Dowd TC. Complications of ophthalmic regional blocks: their treatment and prevention. Ophthalmologica. 2006;220(2):73-82. doi: 10.1159/000089030. Epub 2006 Feb 17. PMID: 16490944.

Kallio H, Pihlajamäki K, Kunnamo I. Retrobulbar and peribulbar blocks for cataract surgery. Duodecim. 2015;131(7):663-8. PMID: 26058757.

Johnston RL, Whitefield LA, Sullivan L. Peribulbar anesthesia: an anatomical and computerized tomographic evaluation. Am J Ophthalmol. 1990 Feb 15;109(2):153-7. doi: 10.1016/s0002-9394(14)73267-2. PMID: 2406017.

Jacob S, Agarwal A, Agarwal A. Peribulbar anesthesia for intraocular surgery. Ophthalmic Surg. 1992 Jul;23(7):502-5. PMID: 1643884.

Dave SB, Kumar K. Peribulbar anesthesia. J Anaesthesiol Clin Pharmacol. 2012 Apr;28(2):133-9. doi: 10.4103/0970-9185.94836. PMID: 22629073; PMCID: PMC3356227.

Chawla R, Tripathi R. Local anaesthesia for ophthalmic surgery. Indian J Anaesth. 2018 Mar;62(3):187-193. doi: 10.4103/ija.IJA_638_17. PMID: 29652296; PMCID: PMC5882434.

Pandey CK, Sharma C, Kartikeyan S, Raza M, Singh N. Peribulbar anesthesia: the forgotten ally. Saudi J Anaesth. 2013 Apr;7(2):118-24. doi: 10.4103/1658-354X.114058. PMID: 23956652; PMCID: PMC3733208.

Gayer S, Palte H. Peribulbar block. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. PMID: 29630256.

Kumar CM, Chawla S, Dawar N. Regional Anesthesia for Ophthalmic Surgery. Indian J Pain. 2017 Jan;31(1):3-11. doi: 10.4103/0970-5333.201892. PMID: 28298777; PMCID: PMC5348394.