Kamis, 08 Juni 2023 15:19 WIB

   Jangan Anggap Sepele Mimisan pada Anak, Waspadai Penyebabnya

Responsive image
142
Dian Agustiani ,S.Kep Ners - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Mimisan adalah proses keluarnya darah dari hidung karena adanya kebocoran di pembuluh darah di dalam hidung, baik yang berada di depan maupun belakang (bagian dalam). 

Mimisan merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang tua yang memiliki anak berusia 2 hingga 10 tahun. Mimisan berarti keluarnya darah dari hidung, bisa keluar dari hidung, kulit dan merupakan salah satu gangguan perdarahan pada anak. Umumnya, mimisen terjadi secara spontan dan dapat berhenti dengan sendiri. Mimisan jarang menyebabkan hal yang serius, namun sering menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran untuk orang tua maupun anak yang mengalaminya. Mimisan terjadi pada 60% masyarakat, hanya 6% yang membutuhkan pertolongan medis. Penyebab mimisan dapat diklasifikasikan menjadi penyebab lokal dan kelainan sistemik, namun umumnya 80-90% kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Mimisan pada anak sering diakibatkan adanya alergi karena jaringan sangat tipis sekali, benturan, pukulan, bahkan bersin dengan tekanan kuat, keganasan yang menyebabkan perdarahan dan trauma misal mengorek hidung (nose picking).

Berikut ini beberapa penyebab mimisan pada anak:

1. Perubahan Suhu Lingkungan

Meningkatnya suhu lingkungan sekitar mampu membuat hidung anak menjadi kering dan tidak lembap. Terlebih bila anak banyak beraktivitas di luar ruangan dan dalam kondisi cuaca panas, mimisan pasti akan lebih mungkin terjadi.

2. Kebiasaan Mengorek Hidung

Tanpa disadari, anak-anak sering memasukkan jari ke lubang hidung dan mengoreknya. Kebiasaan ini bisa menjadi penyebab sering mimisan pada anak. 

Kuku panjang dan tajam bisa melukai mukosa hidung. Akibatnya, terjadi perdarahan dari lubang hidung.

3. Membuang Ingus Terlalu Keras

Membuang ingus dengan cara yang salah justru bisa menjadi penyebab anak mimisan. Sebaiknya, Anda mengajari si kecil untuk membuang ingus secara perlahan dan hati-hati guna mencegah pecahnya pembuluh darah akibat terlalu keras membuang ingus.

4. Cedera atau Trauma pada Hidung

Pecahnya pembuluh darah di dalam hidung atau patah tulang hidung akibat cedera atau trauma pada hidung (misalnya terpukul atau jatuh) bisa menjadi penyebab mimisan pada anak. 

Untuk itu, sebaiknya awasi aktivitas anak agar terhindar dari cedera yang nantinya bisa menyebabkan mimisan. 

5. Adanya Benda Asing di Dalam Hidung

Anak-anak memang sering melakukan hal-hal yang tak terduga. Misalnya, mereka memasukkan benda asing ke hidung, seperti manik-manik atau biji-bijian. 

Jika ini dibiarkan dalam waktu lama, maka mukosa hidung akan bengkak, muncul iritasi, hingga mimisan.

6. Ada Infeksi di Hidung

Infeksi bakteri hingga virus yang terjadi di hidung menyebabkan peradangan mukosa hidung. Kondisi ini dapat berujung pada mimisan. 

Darah yang dikeluarkan umumnya tak banyak atau hanya sekadar bercak darah pada ingus akibat pecahnya pembuluh darah. 

7. Bentuk Septum Hidung yang Tidak Normal

Septum deviasi adalah kondisi ketika dinding yang membatasi lubang hidung kanan dan kiri tidak berada di posisi tengah. Meski tampak tak membahayakan, hal ini sering menyebabkan rasa tak nyaman pada penderitanya. 

Aliran udara yang terganggu sering menyebabkan berbagai keluhan, mulai dari kesulitan bernapas, hidung terasa kering, hingga mimisan. 

Pada kondisi yang berat, perforasi (luka) septum bisa terjadi. Inilah yang menjadi sumber perdarahan mimisan terjadi. 

8. Penggunaan Obat Hidung Berlebihan

Penggunaan obat hidung yang mengandung antihistamin ataupun kortikosteroid yang terlalu lama dan berlebihan bisa menyebabkan iritasi mukosa hidung dan mimisan. 

Untuk itu, sebaiknya gunakan obat-obatan tersebut sesuai indikasi dan di bawah pengawasan dokter.

9. Tumor di Rongga Hidung

Baik tumor jinak (polip hidung) maupun tumor ganas di rongga hidung, keduanya sama-sama bisa menimbulkan gejala mimisan. Salah satu contoh tumor ganas adalah intranasal rhabdomyosarcoma yang menyerang bagian hidung, mata, dan sinus. 

10. Kelainan Pembuluh Darah Akibat Penyakit Genetik

Hereditary hemorrhagic telangiectasia atau yang dikenal dengan sindrom Osler-Weber-Rendu merupakan penyakit genetik yang berkaitan dengan berulangnya perdarahan akibat kelainan pembuluh darah. 

Pada kondisi ini, pembuluh darah berbentuk tak seperti seharusnya dan justru muncul telangiectasis dan malformasi arteriovenosa. 

Karena bentuknya abnormal, struktur pembuluh darah ikut berubah. Otot dinding pembuluh darah menjadi kurang elastis dan mudah pecah.

11. Gangguan Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah juga bisa menjadi penyebab anak mimisan. Beberapa contoh gangguan pembekuan darah yang sering terjadi adalah hemofilia dan penyakit von Willebrand

Biasanya, gangguan pembekuan darah pada anak dicurigai apabila terdapat riwayat gangguan pembekuan darah di keluarga. Salah satu tandanya anak sering memar tanpa sebab, atau bahkan mengalami perdarahan yang lama meski hanya luka kecil atau operasi kecil.

12. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau tidak terkontrol bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah bagian belakang hidung. 

Umumnya, mimisan akan keluar melalui kedua lubang hidung. Banyaknya darah yang keluar akan bervariasi. Biasanya, darah akan berhenti dengan sendirinya dalam waktu 10 menit atau kurang, dengan bantuan pemencetan lubang hidung. 

Namun, apabila darah semakin banyak, mimisan tidak kunjung berhenti dalam 20 menit, serta anak tampak lemas dan pucat, sebaiknya segera ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan. 

Mimisan mungkin lumrah terjadi. Meski demikian, perlu dipastikan penyebab anak sering mimisan. 

Bila frekuensi mimisan semakin sering atau muncul gejala lain, misalnya perdarahan di tempat lain atau berat badan turun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis anak dan spesialis THT-KL untuk mencari tahu penyebabnya. 

 

Referensi:

Sampigethya, S., et al (2018). A Clinical Study of Epistaxis. International Journal of Otorhinolaryngology and Head and Neck Surgery, 4(2), pp 555-8.
Tellado, M. Kids Health (2019). Nosebleeds.
Johns Hopkins Medicine.

Nosebleed (Epistaxis) in Children.
Timmons, J. Healthline (2016). Nosebleeds in Children: Causes, Treatment, and Prevention.

Ianelli, V. Verywell Family (2020). Stopping Frequent Nosebleeds in Children.

Prof.DR.dr.Sutaryo,SpA (K),2022. Waspadai mimisan pada anak.Yogyakarta

Sumber gambar : hallodoc.com

DOC,PROMKES,RSMH