Kamis, 25 Mei 2023 08:41 WIB

Teknologi Virtual Reality dalam Dunia Kesehatan

Responsive image
2034
MUCHAMMAD FARID AZADIN - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Apakah Anda tahu Virtual Reality (VR)?.  Yups, Virtual Reality (VR) sering kita jumpai dalam dunia Gaming pada era generasi Z sekarang ini. Virtual Reality (VR) adalah  teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan hasil simulasi komputer. Suatu lingkungan sungguhan dunia nyata yang disalin hanya ada dalam imajinasi. Sebenarnya, teknologi VR ini sudah dikembangkan sejak tahun 1980-an. Jaron Lanier, salah satu pelopor modern dari bidang teknologi, mendirikan perusahaan VPL Riset pada tahun 1985. Pada tahun ini juga ia mempelopori serta menciptakan google serta sarung tangan yang dibutuhkan oleh user dalam menggunakan VR. Dalam Era Digital baru-baru ini, VR mulai dilirik untuk digunakan dalam berbagai aspek. Baik itu dalam dunia pendidikan, lifestyle, mau pun kesehatan.

Virtual Reality dalam Dunia Kesehatan dan Keperawatan

Teknologi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Salah satu contoh penggunaan teknologi di bidang kesehatan adalah mesin CT Scan, yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan tubuh. Selain itu, yang sangat umum kita jumpai adalah mesin USG (Ultrasonography), yang dapat digunakan untuk memeriksa kondisi kehamilan, mendeteksi berbagai masalah pada jaringan tubuh, organ-organ tubuh, maupun pembuluh darah. Selain teknologi tersebut, pesatnya perkembangan teknologi di era digital ini menciptakan teknologi baru salah satunya adalah teknologi Virtual Reality. Berikut merupakan penerapan teknologi Virtual Reality dalam dunia kesehatan:

1. Sarana pendidikan di bidang kesehatan

Penggunaan teknologi Virtual Reality dapat memberikan visualisasi secara nyata mengenai rekontruksi dari jaringan tubuh manusia secara rinci. Mulai dari jaringan otot, organ dalam, kerangka tubuh, dan lainnya. Selain itu, dapat juga memvisualisasikan kondisi dari suatu penyakit tertentu yang mungkin terjadi pada tubuh manusia. Dalam penelitiannya Ike Puspitaningrum, Rr Sri Endang Pujiastuti, Kurniati Puji Lestari yang berkaitan dengan “Penggunaan Metode VR dalam Metode Pembelajaran Lab Keperawatan”  menunjukkan adanya efek positif pada kepercayaan diri mahasiswa keperawatan dengan meningkatnya kemampuan psikomotorik , komunikasi, dan pengetahuan.

2. Memberikan pelatihan (training) untuk tenaga medis

Selain sebagai sarana pendidikan, teknologi Virtual Reality ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan pelatihan atau training untuk tenaga medis. Perusahaan yang mencoba dan berinovasi  untuk bidang simulasi VR medis ini adalah Oxford Medical Simulation (OMS) yang berbasis di kota Oxford, Inggris. Bisa diketahui bagaimana jika mengangkat satu organ akan memengaruhi organ lain, apakah akan ikut terangkat juga. Selain itu, mereka bisa melakukan praktik operasi menggunakan model dan kacamata VR.

3. Membatu perawatan pasien

Teknologi Virtual Reality dapat membantu tenaga medis untuk melakukan perawatan terhadap pasien dengan kondisi penyakit tertentu. Pasien dengan kondisi nyeri hebat, dengan menggunakan VR dapat menurunkan tingkat nyerinya dengan metode Guide Imaginary pada VR tersebut.

4. Sarana untuk terapi rehabilitasi

Virtual Reality juga dapat digunakan sebagai sarana untuk terapi dan rehabilitasi pasien dengan kondisi kesehatan tertentu. Contoh kasusnya, untuk mengobati pasien dengan kondisi mental PTSD (Post Traumatic Disorder) pada korban serangan teror Gedung World Trade Center (WTC) di New York, AS pada 2001. Dalam studi peneliti University of Southern California Institute for Creative Technologies (ICT), yang ditampilkan di situs National Center for Biotechnology Information, ditemukan adanya dampak positif dari penerapan terapi trauma berbasis VR tersebut. Dalam terapi ini, peneliti menciptakan kembali tragedi teror itu secara virtual. Usai menyaksikan reka ulang virtual itu, peneliti menemukan terapi VR itu sukses mengurangi gejala PTSD akut.

Virtual Reality dalam Dunia Ortopedi

Dalam dunia ortopedi VR sangat bisa digunakan untuk mendapatkan berbagai manfaat, baik dalam keilmuan kedokteran, keperawatan, fisioterapi, maupun keilmuan lain. Antara lain :

1.      Pembedahan, Pelatihan , dan Pendidikan Kesehatan

Virtual Reality dapat digunakan Dokter dan Calon Dokter untuk memvisualisasikan pembedahan ortopedi yang kita tahu cukup njlimet dan memakan biaya besar. Dengan adanya VR di Rumah Sakit Pendidikan seperti RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta ini prosedur pembedahan ortopedi dapat dimanfaatkan oleh PPDS/residen sehingga mengungkap area yang tidak dapat diakses prosedur bedah secara nyata yang dapat difilmkan dari berbagai sudut dengan kualitas yang menakjubkan dan kemudian dikombinasikan dengan model bagian tubuh yang sedang dioperasi, untuk memungkinkan PPDS/residen ‘beroperasi’ di VR. Karena operasi invasif minimal sangat bermanfaat dalam mengurangi biaya operasi, komplikasi, dan waktu pemulihan.

Serta dapat sebagai sarana edukasi yang tepat bagi pasien untuk menggambarkan prosedur dan tingkat keberhasilan proses penanganan kasus ortopedi.

2.      Perawatan Pasien

Pasien dengan kondisi nyeri hebat, dengan menggunakan Virtual Reality (VR) dapat menurunkan tingkat nyerinya dengan metode penggambaran sesuatu yang disukai pasien  pada VR tersebut sehingga dapat menurunkan tingkat nyeri secara efektif.

3.      Terapi Fisik dan Rehabilitasi

Dalam beberapa penelitian Range of Motion(ROM) sedini mungkin, dapat mempercepat mobilisasi pasien ortopedi terutama pasca pembedahan. Dalam jurnalnya Mia Nur Ilmiani Pelaksanaan Latihan Range Of Motion Dalam Upaya Mempercepat Mobilisasi Pasien Pasca Operasi Fraktur Tulang Belakang Di RSUP Fatmawatididapatkan hasil peningkatan rentang gerak mobilisasi dan kekuatan otot pada subjek penelitian. Dari penelitian tersebut, Virtual Reality(VR) dapat dimanfaatkan untuk Latihan ROM pasif sedini mungkin pada pasien pasca operasi. Tanpa harus mengeluhkan nyeri, perdarahan,dll.

Banyak manfat dari penerapan Teknologi Virtual Reality (VR) ini, bisa sebagai Inovasi terbaru di RS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Meskipun begitu penerapan Virtual Reality (VR) harus dibarengi oleh peningkatan kualitas SDM sehingga tidak membuat SDM terlalu bergantung dengan teknologi tersebut.

Bijaklah Dalam Penggunaan Teknologi.

 

Referensi :

Difede, Joann, Hunter Hoffman. 2003.”Virtual Reality Exposure Therapy for World Trade Center Post Traumatic Stress Disorder : A Case Report”. Dalam National Center for Biotechnology Information

Ilmiani, Mia Nur. 2020. Pelaksanaan Latihan Range Of Motion Dalam Upaya Mempercepat Mobilisasi Pasien Pasca Operasi Fraktur Tulang Belakang di RSUP Fatmawati. Jakarta

Puspitaningrum,Ike, dkk. 2019. “Peningkatan Kompetensi Mahasiswa KeperawatanMelalui Strategi Pembelajaran Berbasis Virtual Reality”. Dalam journal.ppnijateng.org

Rapaport, Lisa. 2017. “Distraction Isn’t Only Way Virtual Reality Might Ease Pain”. Dalam www.Reuters.com

wikipedia.org/wiki/Realitas _virtual diakses 11 Mei 2023

kedokteran.ubya.ac.id/teknologi-vr-dalam-dunia-kedokteran/2017

news-medical.net

oxfordmedicalsimulation.com/Virtual Reality Medical Simulation

https://www.smarteye.id/wp-content/2022/02/Augmented-Reality-Kesehatan.jpeg

https://reflexhealth.co/wp-content/uploads/2022/08/Range-of-motion-exercises.png

https://4.bp.blogspot.com/-RoBkI5NeORA/Vw-QPFRbnVI/AAAAAAAAAB4/mq2EHzei8-8a3oJPhXyVLZO9EwtbmEA3QCLcB/s1600/ROM+LAGI.png