Senin, 15 Mei 2023 14:55 WIB

Mengenal Komplikasi Ketoasidosis Diabetik (KAD)

Responsive image
8894
Wira Gotera, Ida Bagus Aditya Nugraha - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Diabetes mellitus (DM) adalah kondisi kronis yang terjadi karena peningkatan kadar gula darah dalam tubuh disebabkan karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. DM merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetik dan lingkungan yang sama kuat dalam proses timbulnya penyakit tersebut. Pengaruh faktor genetik terhadap penyakit ini dapat terlihat jelas dengan tingginya penderita diabetes yang berasal dari orang tua yang memiliki riwayat diabetes mellitus sebelumnya. DM dapat mengalami beberapa komplikasi di mana terjadinya komplikasi akut yaitu ketoasidosis diabetik (KAD) menjadi suatu hal penting yang harus dipahami.

KAD merupakan suatu keadaan dekompensasi kekacauan metabolik dimana terjadi defisiensi insulin absolut dan peningkatan hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormones), sehingga semua keadaan tersebut menyebabkan produksi glukosa hati meningkat dan utililisasi glukosa oleh sel tubuh menurun, dengan hasil akhir hiperglikema. KAD dikenali dengan suatu trias yang terdiri dari ketonemia, hiperglikemia dan asidosis metabolik. American Diabetes Association (ADA) menyarankan penggunaan  pendekatan yang lebih pragmatis, yakni KAD dicirikan dengan asidosis metabolik (pH <7>250 mg/dL, disertai dengan ketonemia.

KAD merupakan komplikasi serius kegawat daruratan pada pasien dengan diabetes mellitus baik itu tipe 1 atau tipe 2. Insiden KAD dilaporkan lebih dari 500.000 kasus rawat inap setiap tahunnya, dengan usia tersering antara 18-44 tahun (56%),  2/3 kasus terjadi pada DM tipe 1 dan 1/3 kasus pada diabetes tipe 2. Di Amerika dilaporkan angka kejadian KAD berkisar 145.000 kasus setiap tahunnya, dengan angka kematian <1>5% pada populasi berusia lebih dari 60 tahun dan pada penderita dengan komorbid yang menyertai. Angka kematian menjadi lebih tinggi pada beberapa keadaan yang menyertai KAD, seperti sepsis, syok, infark miokard akut yang luas, pasien usia lanjut, kadar glukosa darah awal yang tinggi, uremia dan kadar keasaman darah yang rendah.

Daftar Pustaka:

Chua HR, Schneider A, Bellomo R. Bikarbonat pada ketoasidosis diabetik - tinjauan sistematis. Ann Perawatan Intensif. 2011;1(1):23.

Umpierrez G, Korytkowski M. Keadaan darurat diabetes - ketoasidosis, keadaan hiperosmolar hiperglikemik dan hipoglikemia. Nat Rev Endocrinol. 2016;12(4):222-32.

Kitabchi AE, Umpierrez GE, Murphy MB, Barrett EJ, Kreisberg RA, Malone JI, dkk. Manajemen krisis hiperglikemik pada pasien dengan diabetes. Perawatan diabetes. 2001;24(1):131-53.

Pollock F, Funk DC. Manajemen diabetes akut: pasien dewasa dengan krisis hiperglikemik dan hipoglikemia. Perawatan kritis AACN Adv. 2013;24(3):314-24.

Westerberg DP. Ketoasidosis diabetik: evaluasi dan pengobatan. Saya Dokter Fam. 2013;87(5):337-46.

Smiley D, Chandra P, Umpierrez GE. Pembaruan tentang diagnosis, patogenesis, dan pengelolaan diabetes mellitus Tipe 2 yang rawan ketosis. Manajemen diabetes. 2011;1(6):589-600.

Kitabchi AE, Umpierrez GE, Miles JM, Fisher JN. Krisis hiperglikemik pada pasien dewasa dengan diabetes. Perawatan diabetes. 2009;32(7):1335-43.

Seth P, Kaur H, Kaur M. Profil Klinis Ketoasidosis Diabetik: Studi Prospektif di Rumah Sakit Perawatan Tersier. J Clin Diagn Res. 2015;9(6):OC01-4.