Jumat, 28 April 2023 10:54 WIB

Cubital Tunnel syndrome

Responsive image
1805
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Cubital tunnel syndrome atau sindrom cubital tunnel merupakan kondisi di mana saraf bagian siku (saraf ulnaris) mengalami iritasi atau pembengkakan. Sindrom ini mengakibatkan penderitanya mengalami serangkaian gejala nyeri, kesemutan, hingga mati rasa di area siku. Penyebab umum cubital tunnel syndrome adalah karena saraf ulnar penderitanya mengalami cidera atau terjepit. Kondisi ini mengakibatkan saraf mengalami bengkak dan iritasi. Saraf ulnar adalah saraf yang membentang melalui jalur cubital yang berisi otot, ligamen, dan tulang di dalam siku. Bentuknya mirip seperti jaringan fiber dan berfungsi menerima pesan kimia dari otak menuju anggota tubuh lain.

OrthoInfo mengungkapkan bahwa cubital tunnel syndrome tidak hanya bisa terjadi pada siku. Sindrom ini juga bisa dialami pada lengan bagian atas dan pergelangan tangan khususnya di bagian jari manis dan jari kelingking. Saraf ulnar juga merupakan penyebab dari fenomena yang biasa disebut funny bone yaitu kondisi di mana 'tulang' bagian siku mengalami rasa tersentrum ketika tersenggol sesuatu. Funny bone bisa terjadi karena benturan terhadap saraf ulnar tersebut.  Kondisi ini akan menimbulkan nyeri hebat, mati rasa, kesemutan, serta kelemahan otot di lengan dan tangan. Meski sama-sama terjadi di tangan, cubital tunnel syndrome berbeda dengan carpal tunnel syndrome. Cubital tunnel syndrome terjadi di saraf ulnaris, sedangkan carpal tunnel syndrome terjadi pada saraf median. Pada kasus yang parah, cubital tunnel syndrome bisa menimbulkan gejala yang sangat mengganggu. Jika tidak ditangani dengan baik, cubital tunnel syndrome bisa menyebabkan kelemahan pada otot lengan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab Cubital Tunnel Syndrome

Penyebab dari cubital tunnel syndrome belum bisa diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan kondisi ini disebabkan oleh peningkatan tekanan pada saraf ulnaris akibat terlalu sering melakukan aktivitas yang menyebabkan siku tertekuk, seperti menarik barang atau mengangkat benda berat.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami cubital tunnel syndrome, yaitu:

  • Radang pada sendi di siku
  • Siku yang tertekuk dalam waktu yang lama
  • Terbentuknya osteofit di sendi siku
  • Kista di dekat siku
  • Riwayat patah tulang siku
  • Riwayat dislokasi siku
  • Pembengkakan sendi siku

Gejala Cubital Tunnel Syndrome

Gejala cubital tunnel syndrome yang dialami oleh tiap penderita bisa berbeda-beda. Gejala awal cubital tunnel syndrome biasanya berupa nyeri dan mati rasa di siku. Selain itu, penderita juga bisa merasakan kesemutan, terutama di jari manis dan kelingking.

Pada tahap lanjut, penderita juga dapat mengalami beberapa gejala lain, seperti :

  • Lemah di jari manis dan jari kelingking
  • Nyeri pegal di bagian dalam siku
  • Genggaman tangan melemah
  • Penyusutan otot di tangan
  • Kesemutan dan mati rasa di malam hari
  • Bentuk tangan berubah hingga menyerupai bentuk cakar

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala cubital tunnel syndrome seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika disertai dengan gejala berikut:

  • Nyeri berlangsung selama lebih dari 6 minggu
  • Nyeri tidak membaik atau makin buruk meski telah menjalani pengobatan
  • Nyeri atau kesulitan bergerak yang memengaruhi aktivitas sehari-hari
  • Mati rasa, kesemutan, atau lemah pada otot lengan atau tangan

Pemeriksaan Cubital Tunnel Syndrome

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area lengan dan tangan pasien, guna menentukan saraf mana yang terjepit dan lokasinya.

Untuk memastikan diagnosis, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya, seperti:

  • Tes darah, untuk menentukan apakah gejala disebabkan oleh penyakit lain, seperti diabetes atau penyakit tiroid
  • Elektromiografi (EMG), untuk memeriksa fungsi saraf ulnaris dan kekuatan otot lengan bawah
  • Tes konduksi saraf, untuk mengukur kecepatan sinyal listrik yang bergerak di dalam saraf dan membantu mengidentifikasi lokasi saraf yang terjepit
  • Pemindaian, seperti foto Rontgen, untuk mendeteksi radang sendi atau osteofit di tulang siku

Penanganan Cubital Tunnel Syndrome

Cubital tunnel syndrome yang tergolong ringan dapat ditangani dengan pengobatan mandiri. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :

  • Menghentikan aktivitas apa pun yang bisa memperburuk gejala
  • Mengistirahatkan siku
  • Mengenakan brace siku atau pelindung siku khusus (elbow pad) pada saat beraktivitas untuk membatasi gerak siku
  • Meluruskan siku ketika tidur, dengan cara membalut lengan dengan handuk dan memakai elbow pad di siku bagian dalam
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau naproxen

Jika gejala cubital tunnel syndrome tidak juga mereda dengan pengobatan mandiri, dokter akan menganjurkan beberapa tindakan lanjutan, seperti:

  • Menyuntikkan obat kortikosteroid langsung ke sendi siku, untuk mengurangi peradangan dan nyeri
  • Operasi pemotongan ligamen, untuk memperlebar jalur saraf ulnaris sehingga mengurangi tekanan pada saraf tersebut
  • Operasi transposisi saraf ulnaris, untuk memindahkan posisi saraf ulnaris dari posisi rawan terjepit
  • Operasi epikondilektomi medial, untuk menghilangkan sebagian tulang siku (epikondilus) agar mengurangi tekanan pada saraf ulnaris

Komplikasi Cubital Tunnel Syndrome

Cubital tunnel syndrome yang tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi, antara lain:

  • Atrofi otot lengan
  • Penurunan fungsi otot lengan, tangan, dan jari, sehingga mengganggu aktivitas
  • Nyeri, mati rasa, kesemutan, dan lemah permanen pada tangan dan pergelangannya

 

 

Referensi :

Muhammad Ardi Munir, 2018, Cubital Tunnel Syndrome, Jurnal ilmiah kesehatan Fakultas kedokteran Universitas Tadulako Palu

Carlton, A., & Khalid, S. (2018). Surgical Approaches and Their Outcomes in the Treatment of Cubital Tunnel Syndrome. Frontiers in Surgery, 48(5), pp. 1–7.

American Academy of Orthopaedic Surgeons (2020). OrthoInfo. Ulnar Nerve Entrapment et the Elbow (Cubital Tunnel Syndrome).

Johns Hopkins Medicine (2021). Conditions and Diseases. Cubital Tunnel Syndrome.

Cedars Sinai (2022). Health Library. Cubital Tunnel Syndrome.

Cleveland Clinic (2021). Disease & Conditions. Cubital Tunnel Syndrome.

Verywell Health (2022). Cubital Tunnel Syndrome Symptoms and Treatment.