Rabu, 26 April 2023 07:24 WIB

Cacar Air: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan

Responsive image
15790
Dr. dr. Nyoman Suryawati, M.Kes, Sp.KK(K), FINSDV, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Cacar air atau dalam istilah dunia kedokteran disebut dengan varicella zoster merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus penyebab cacar air disebut dengan Varicella Zoster Virus atau seringkali disingkat dengan VZV. Virus ini merupakan virus yang sama dengan penyebab herpes zoster atau dalam istilah awam kita kenal dengan cacar api atau cacar ular. Perbedaannya adalah ketika pertama kali terinfeksi virus ini maka gejala yang munjul adalah gejala cacar air (varicella zoster), setelahnya virus ini masih hidup dalam tubuh kita namun dalam kondisi “tertidur” di sistem saraf. Ketika daya tahan tubuh menurun atau terdapat faktor penyebab lainnya maka virus ini dapat kembali menginfeksi tubuh dalam bentuk tampilan cacar api/ cacar air (herpes zoster). Oleh karena itu di masyarakat awam kita sering mendengar bahwa seseorang hanya dapat terkena penyakit cacar air sebanyak satu kali saja.

Gejala Cacar Air

Berdasarkan Buku Ajar Kulit Fitzpatrick’s Dermatologi edisi ke-9, gejala cacar air dibagi menjadi gejala yang mendahului ruam dan gejala setelah munculnya ruam. Gejala sebelum ruam muncul biasanya lebih sering terlihat pada orang dewasa dibanding anak-anak, berupa demam ringan, menggigil, sakit kepala, penurunan nafsu makan, dan rasa pegal pada badan. Setelah itu, muncul ruam kemerahan yang seringkali dimulai pada bagian wajah dan kepala lalu menyebar ke badan. Ruam kemerahan tersebut secara cepat akan berkembang menjadi bintil berair yang kemudian pecah dan mengering. Bintil berair di atas kulit kemerahan dalam istilah medis akan tampak seperti “tetesan embun pada kelopak mawar”. Gejala lainnya dapat berupa demam yang menetap dan rasa gatal pada ruam.

Pencegahan

Vaksin cacar air menjadi salah satu temuan penting dalam dunia kedokteran. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian akibat penyakit cacar air menurun secara signifikan menjadi 0,1 per 100.000 kasus setelah ditemukannya vaksin. Vaksinasi saat ini direkomendasikan pada anak-anak di atas usia 1 tahun dan orang dewasa yang berisiko untuk mencegah kejadian cacar air, meringankan gejala jika terinfeksi dan memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi.

Jika mengalami gejala cacar air, dapat konsultas ke Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi atau Spesialis Kulit dan Kelamin. Apabila salah satu anggota keluarga menderita cacar air, sebaiknya selama 7 hari ke depan penderita tersebut diisolasi di rumah dan tidak berinteraksi keluar karena penularan penyakit ini sangat cepat dan mudah.

Pengobatan

Pada seluruh penderita cacar air umumnya penyakit ini akan sembuh sendiri setelah 5-7 hari selama daya tahan tubuh baik. Dokter biasanya akan meresepkan beberapa pengobatan sesuai gejala seperti obat gatal, obat nyeri, maupun obat demam. Dokter juga dapat memberikan antivirus pada penderita yang berisiko mengalami gejala berat.

 

 

Referensi :

Center of Disease Control and Prevention. Chickenpox (Varicella). CDC. 2021. https://www.cdc.gov/chickenpox/hcp/index.html#high-risk-people

Levin MJ., dkk. Varicella and Herpes Zoster. Dalam Buku Fitzpatrick’s Dermatology Edisi ke-9. 2019.

World Health Organization. Varicella Vaccine Standardization. WHO. 2016. https://www.who.int/teams/health-product-and-policy-standards/standards-and-specifications/vaccine-standardization/varicella