Selasa, 18 April 2023 13:13 WIB

Mengatasi Susah BAB Selama Terapi Kanker

Responsive image
3974
Dr. Ida Ayu Alit Widiantari, Sp.T.H.T.B.K.L - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Susah buang air besar yang sering disebut konstipasi terjadi ketika sistem pencernaan terhambat, frekuensi buang air besar berkurang, dan feses (kotoran) menjadi keras, kering, dan susah dikeluarkan. Banyak hal yang dapat menyebabkan konstipasi selama terapi kanker, bisa karena kemoterapi, lokasi kanker berada, obat-obatan anti nyeri, dan obat-obatan lain yang mempunyai efek samping konstipasi. Hal ini juga dapat terjadi ketika Anda tidak cukup minum, tidak cukup mengkonsumsi serat, atau tidak aktif bergerak.

Kemoterapi adalah perawatan obat yang menggunakan bahan kimia kuat untuk membunuh sel-sel tidak normal yang tumbuh dengan cepat di tubuh. kemoterapi dapat menyebabkan perubahan pada lapisan usus, perubahan dalam kebiasaan makan, tingkat aktivitas fisik yang dapat memicu ketidakteraturan usus dan menyebabkan terjadinya konstipasi. Selain itu, terdapat pula kemingungkinan yang berkaitan dengan efek samping lain yang juga di sebabkan dari obat-obatan lain yang di konsumsi untuk mengatadi efek samping dari kemoterapi itu sendiri.

Serotonin adalah zat kimia yang bertugas untuk membawa pesan antarsel saraf yang mengatur perkembangan sistem saraf pusat di otak dan sistem saraf di saluran cerna. Kadar serotonin dapat memengaruhi suasana hati, mood, serta memengaruhi pergerakan saluran cerna kita. Pasien depresi dikatakan memiliki tingkat serotonin yang lebih rendah di dalam tubuh. Pada percobaan dengan hewan, didapatkan bahwa penurunan kadar serotonin dalam usus dapat menyebabkan kondisi konstipasi.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Cara mengatasi susah BAB diantaranya minum yang cukup setidaknya 8 gelas air putih dalam sehari dimana satu gelas air putih setara dengan 250 ml, minum minuman hangat atau panas seperti kopi, teh, dan sup dapat membantu dalam meringankan konstipasi, konsumsi makanan tinggi serat mencakup roti whole grain dan sereal, buah yang dikeringkan (dried fruit), dan kacang-kacangan, namun beberapa tipe kanker tidak direkomendasikan mengkonsumsi serat yang banyak sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan serat dalam diet Anda, tetap aktif bergerak dapat membantu dalam pencegahan dan meringankan konstipasi Anda seperti berjalan atau bersepeda selama 15-30 menit menjadi salah satu pilihan Anda untuk aktif bergerak dan  jika dalam 2 hari Anda tidak buang air besar segera hubungi dokter, dan dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen serat, laksatif, pelembut feses, atau enema untuk Anda. Jangan menggunakan obat-obat ini sebelum didiskusikan dan mendapat izin dari dokter Anda!

 

 

Referensi :

Escalante J, McQuade RM, Stojanovska V, Nurgali K. Impact of chemotherapy on gastrointestinal functions and the enteric nervous system. Maturitas. 2017 Nov;105:23-29.

Israelyan N, Del Colle A, Li Z, et al. Effects of Serotonin and Slow-Release 5-Hydroxytryptophan on Gastrointestinal Motility in a Mouse Model of Depression. Gastroenterology. 2019;157(2):507-521.e4.

Eating Hints : Before, During, and After Cancer Treatment, National Cancer Institute, https://www.cancer.gov/publications/patient-education/eating-hints