Selasa, 18 April 2023 13:12 WIB

Kenapa Rambut Rontok Setelah Kemoterapi?

Responsive image
7121
Dr. Ida Ayu Alit Widiantari, Sp.T.H.T.B.K.L - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obat sitotoksik dalam terapi kanker yang dapat menghambat proliferasi sel kanker. Namun masyarakat terkadang salah mempersepsikan kemoterapi. Mereka memandang kemoterapi sebagai pengobatan yang menyeramkan dan lebih memberikan dampak buruk bagi pasien daripada manfaat kesembuhan yang diperoleh, seperti kerontokan rambut, mual, muntah dan lain-lain. Tidak sedikit dari mereka yang menghindari kemoterapi dan lebih memilih pengobatan alternatif.

Rambut rontok adalah salah satu efek samping kemoterapi untuk pengobatan kanker yang paling umum terjadi. Kondisi ini dapat dialami oleh pasien pria maupun wanita, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kerontokan rambut akibat kemoterapi pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat dan bisa saja menimbulkan kebotakan.

Obat kemoterapi tidak mampu membedakan sel sehat dan sel kanker, sehingga sel-sel folikel rambut ikut hancur dan terjadi kerontokan. Kabar baiknya, sel-sel folikel rambut merupakan salah satu sel yang membelah dengan cepat di dalam tubuh, sehingga rambut akan tumbuh kembali setelah selesai menjalani program kemoterapi. Adapun agen kemoterapi yang mempunyai dampak berat terhadap kerontokan rambut, sepert Paclitaxel, Ifosfamide, Doxorubicin, Epirubicin, Idarubicin, dan Docetaxel.

Pasien yang mengalami kerontokan rambut tidak perlu khawatir, rambut yang rontok tersebut bisa tumbuh kembali. Kerontokan akibat kemoterapi biasanya akan pulih sekitar 1-2 buan setelah pengobatan berhenti, dan sering kali warnanya lebih gelap dan mengkilap. Untuk yang lebih muda, pertumbuhan akan lebih cepat. pasien tidak perlu khawatir dengan kerontokan rambut akibat kemoterapi, secara aktif harus tetap dijaga kesehatan dan kepercayaan dirinya. Jika kerontokan rambut membuat pasien khawatir dengan pemilihan pengobatan, bisa dikonsultasikan dengan dokter untuk permasalahan ini dan mendapatkan jalan keluar yang paling baik.

Ada beberapa tips untuk merawat rambut saat menjalani kemoterapi seperti gunakan shampo yang ringan, gunakan sarung bantal dengan bahan kain satin, gunakan sisir yang lembut, jangan takut untuk menyisir, menyisir bisa membuat lancar peredaran darah sehingga dapat membantu untuk pertumbuhan rambut kembal, jika anda harus menggunakan pengering rambut, gunakan yang tidak terlalu kencang dan usahakan stabil, jangan dikeriting atau diwarnai, rambut pendek membuat rambut anda terlihat lebat dan jika rontok pun akan mudah untuk ditangani, dan gunakan tabir surya, topi, syal atu wig untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari.

Jika anda ingin memakai wig, beli sebelum rambut rontok, dan untuk hal ini bisa dipilih sesuai dengan warna dan bentuk rambut asli.  Makanan yang baik untuk pertumbuhan rambut adalah kacang hitam, biji wijen hitam, padi, dan gandum; bayam, seledri, wortel dan sayuran lainnya; kenari, kacang pinus, kemiri; Daging, ikan, telur, tulang sumsum, hati, dll. Ini suplemen yang kaya akan vitamin B, vitamin E, kolin, lesitin, inositol, memungkinkan regenerasi rambut baru makanan.

 

 

Referensi :

Haslam, I.S. & Smart, E. (2019). Chemotherapy-Induced Hair Loss: The Use of Biomarkers for Predicting Alopecic Severity and Treatment Efficacy. Biomarker Insights, DOI: 14. 1177271919842180.

West, H. (2017). Chemotherapy-Induced Hair Loss (Alopecia). JAMA Oncology, 3(8), pp. 1147.

Mayo Clinic (2020). Chemotherapy and Hair Loss: What to Expect during Treatment.