Selasa, 18 April 2023 11:01 WIB

Hifema

Responsive image
2832
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Hifema adalah kondisi berkumpulnya darah di dalam bilik mata depan (ruang antara kornea dan iris). Darah dapat menutupi sebagian besar atau seluruh iris dan pupil, sehingga menghalangi penglihatan kita sebagian atau bahkan seluruhnya. Hifema adalah kondisi yang biasanya terasa menyakitkan. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan masalah penglihatan permanen. Biasanya penyebab hifema adalah trauma pada mata dan disertai dengan peningkatan tekanan intraokular (tekanan di dalam mata). Namun, kondisi ini juga dapat muncul tanpa peringatan pada anak-anak yang memiliki kondisi medis lain seperti anemia sel sabit atau hemofilia.

Penanganan medis perlu segera dilakukan ketika terjadi hifema. Cara terbaik untuk mencegah hifema dengan memakai pelindung mata saat berolahraga. Juga, jangan pernah menganggap enteng cedera mata. Bahkan jika tidak ada pendarahan, periksakan hal tersebut ke dokter mata. Hifema dapat mengganggu fungsi penglihatan Anda. Oleh karena itu, penting mengetahui tentang penyakit ini. Berikut kami sampaikan apa saja gejala dan penyebab yang dapat ditimbulkan dari hifema. Hifema sering kali disamakan dengan perdarahan di lapisan tipis bagian putih mata (perdarahan subkonjungtiva), padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Perdarahan pada hifema disertai rasa sakit, sedangkan perdarahan subkonjungtiva tidak disertai rasa sakit.

Penyebab Hifema

Berdasarkan penyebabnya, hifema dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Traumatic hyphema

Traumatic hyphema disebabkan oleh cedera pada mata. Kondisi ini terjadi ketika mata mengalami benturan, misalnya akibat olahraga atau perkelahian. Cedera juga dapat terjadi akibat terjatuh atau kecelakaan.

Pada sebagian besar kasus, traumatic hyphema dialami oleh anak laki-laki usia 10–20 tahun saat mereka berolahraga atau beraktivitas.

2. Spontaneous hyphema

Spontaneous hyphema adalah hifema yang terjadi akibat kondisi medis, seperti:

  • Pembentukan pembuluh darah abnormal akibat retinopati diabetik  atau iskemia 
  • Kanker mata melanoma
  • Tumor mata
  • Leukimia
  • Peradangan di lapisan tengah mata (uveitis)
  • Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia dan penyakit Von Willebrand
  • Infeksi mata akibat virus herpes
  • Komplikasi pascaoperasi mata, seperti iris tergores saat implan lensa
  • Riwayat operasi mata
  • Kelainan darah, seperti thalasemia 
  • Anemia sel sabit

 

Gejala Hifema

Gejala dan tanda hifema tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa keluhan yang mungkin muncul adalah:

  • Darah di mata
  • Tekanan pada bola mata meningkat
  • Mata sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
  • Penglihatan kabur atau terhalang
  • Mata terasa sakit

 

Berdasarkan banyaknya darah yang memenuhi bilik mata, hifema dapat dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu:

  • Tingkat 1, ketika darah memenuhi kurang dari sepertiga bilik depan mata
  • Tingkat 2, ketika darah memenuhi sepertiga hingga setengah bilik depan mata
  • Tingkat 3, ketika darah memenuhi lebih dari separuh bilik depan mata
  • Tingkat 4, ketika darah memenuhi seluruh bilik depan mata

 

Kapan harus ke dokter

Hifema merupakan kondisi gawat darurat. Oleh sebab itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter  jika Anda mengalami gejala di atas, terutama bila sebelumnya mata Anda mengalami benturan atau cedera.

Pemeriksaan Hifema

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, kususnya pemeriksaan mata. 

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan lanjutan di bawah ini:

  • Tes ketajaman penglihatan, untuk mengetahui seberapa jelas penglihatan pasien ketika melihat suatu objek
  • Slit lamp, untuk memeriksa bagian dalam mata
  • Tonometri, untuk mengukur tekanan di dalam bola mata
  • CT scan untuk memeriksa kondisi bagian dalam bola mata secara lebih jelas

Selain pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi anemia sel sabit atau kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hifema.

Penanganan Hifema

Penanganan hifema akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi pasien. Pada pasien hifema ringan, penanganan yang dapat diberikan oleh dokter adalah:

  • Menyarankan pasien untuk beristirahat total atau bed rest dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari posisi badan ketika berbaring
  • Menganjurkan pasien untuk memakai penutup mata di mata yang terserang hifema dan tidak melakukan aktivitas yang membuat mata banyak bergerak, seperti membaca atau bermain handphone
  • Meresepkan paracetamol untuk meredakan nyeri, atropin tetes mata untuk melebarkan pupil mata, dan kortikosteroid tetes mata untuk mencegah dan mengurangi peradangan pada mata
  • Meresepkan obat pencegah muntah, karena muntah bisa meningkatkan tekanan pada mata
  • Meresepkan obat penghambat beta, jika tekanan pada mata meningkat

 

Pada pasien hifema berat dan hifema ringan yang memburuk, dokter akan melakukan beberapa metode penanganan berikut:

  • Anterior chamber washout, yaitu tindakan untuk mengeluarkan darah di mata dengan membilas bagian dalam mata menggunakan cairan khusus
  • Anterior chamber fluid-gas exchange, yaitu tindakan untuk mengeluarkan darah di mata dengan menggunakan gas dan cairan
  • Vitrektomi, yaitu tindakan untuk mengeluarkan gumpalan darah di mata dengan menggunakan alat khusus
  • Trabekulektomi, yaitu prosedur untuk mengurangi tekanan di bola mata melalui pembuatan sayatan di mata
  • Iridektomi, yaitu prosedur untuk mengurangi tekanan di bola mata dengan mengangkat sebagian iris mata

 

 

Referensi :

Trisya Putri Meila, 2020, Karakteristik pasien hifema traumatic yang dirawat di bangsal mata RSUP Dr M Djamil Padang tahun 2015-2018 jurnal kesehatan Universitas Andalas Padang

Chen, E., & Fasiuddin, A. (2021). Management of Traumatic Hyphema and Prevention of Its Complications. Cureus, 13(6), pp. 1–3.

Gharaibeh, A., et al. (2019). Medical Interventions for Traumatic Hyphema. The Cochrane Database of Systematic Reviews, 1(1), pp. 1–140.

National Institutes of Health (2022). National Library of Medicine. Hyphema.

American Academy of Ophthalmology (2022). Eye Health A–Z. What is Hyphema?

Bainter, P. EmedicineHealth (2021). Bleeding in Eye (Hyphema).

Bedinghaus, T. Verywell Health (2021). What is Hyphema (Blood in the Eye)?

Seltman, W. WebMD (2020). Hyphema (Bleeding in Eye).