Selasa, 18 April 2023 10:58 WIB

Mengapa Hipotiroid pada Lanjut Usia Sulit Dikenali?

Responsive image
440
Made Ratna Saraswati - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Gangguan fungsi tiroid pada lanjut usia, khususnya hipotiroid cukup tinggi, dan lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia. Angka kejadian hipotiroid lebih tinggi pada lanjut usia karena insiden dan prevalensi tiroiditis autoimun meningkat seiring dengan penuaan.

Gejala hipotiroid yang sering dikeluhkan adalah cepat lelah, kulit kering, tidak tahan terhadap suhu dingin, kulit kasar, kelopak mata sembab, kurang berkeringat, peningkatan berat badan, kesemutan dan kulit tidak peka, kulit dingin, dan kesulitan buang air besar. Gejala-gejala ini sebagian sangat menyerupai gejala dari proses penuaan, sehingga seringkali luput dari perhatian. Apalagi pada wanita lanjut usia, gejala-gejala ini seringkali disalahartikan sebagai bagian dari gejala menopause.

Mengingat gejala hipotiroid pada lanjut usia yang tidak khas, maka dibutuhkan kecermatan dan metode yang tepat untuk menegakkan diagnosis hipotiroid pada lanjut usia. Konfirmasi diagnosis gangguan tiroid berdasarkan gejala saja sulit dilakukan, namun adanya gejala dapat menjadi indikator untuk melakukan evaluasi fungsi tiroid. Pengukuran kadar TSH (thyroid stimulating hormone) dianjurkan sebagai bagian dari pemeriksaan biokimia pada keadaan kondisi medis yang belum terdiagnosis pada pasien lanjut usia. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan peningkatan kadar TSH perlu dikonfirmasi dengan mengulang pemeriksaan disertai dengan pemeriksaan kadar T4 (hormon tiroksin) dan anti TPO (antibodi thyroid peroxidase).

Tantangan lain yang dihadapi dalam menegakkan diagnosis hipotiroid yang akurat pada lanjut usia juga disebabkan oleh beberapa faktor lainnya. Lanjut usia biasanya sudah mengalami penyakit lain atau komorbid, di mana gejala penyakit komorbid dapat menyerupai gejala hipotiroid atau mengaburkan gejala. Obat-obat yang digunakan dalam penanganan penyakit penyerta juga dapat mengaburkan gejala. Perubahan kadar hormon tiroid juga dapat dipengaruhi dan berkaitan dengan penyakit non tiroid yang menyertai. Di samping itu, interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium juga ikut terpengaruh, di mana terjadi pergeseran kadar TSH menjadi lebih tinggi pada proses penuaan normal.

Hipotiroid pada lanjut usia penting untuk didiagnosis, karena diagnosis yang tepat akan membantu pasien mendapat penatalaksanaan yang tepat. Pasien lanjut usia dengan hipotiroid berat yang tidak diterapi atau diterapi tidak adekuat lebih rentan mengalami dekompensasi dan dapat berkembang menjadi koma miksedema.

 

 

Referensi:

Laurberg P, Andersen S, Bülow Pedersen I, Carlé A. Hypothyroidism in the elderly: pathophysiology, diagnosis and treatment. Drugs Aging. 2005;22(1):23-38. doi: 10.2165/00002512-200522010-00002. PMID: 15663347.

Bensenor IM, Olmos RD, Lotufo PA. Hypothyroidism in the elderly: diagnosis and management. Clin Interv Aging. 2012;7:97-111. doi:10.2147/CIA.S23966