Selasa, 18 April 2023 10:37 WIB

Mengenal Kelenjar Tiroid

Responsive image
5150
Made Ratna Saraswati - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang berbentuk kupu-kupu. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid ini terletak di leher bagian depan bawah. Kelenjar tiroid merupakan organ dengan fungsi khusus endokrin yang paling besar pada tubuh manusia. Fungsi kelenjar tiroid adalah menghasilkan hormon tiroid sesuai dengan jumlah kebutuhan tubuh, sehingga menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang normal, serta mengatur sejumlah fungsi homeostasis  tubuh dalam upaya mempertahankan metabolisme tubuh yang normal, seperti misalnya produksi energi dan panas tubuh.

Hormon tiroid yang dihasilkan dari kelenjar tiroid ada 2 bentuk, yaitu T4 dan T3. Hormon T4 ini disebut juga tiroksin atau tetraiodotironin, mengandung 4 atom iodin. Hormon T3 disebut juga triiodotironin, mengandung 3 atom iodin. Sebagian besar hormon tiroid yang disekresikan oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon T4 akan mengalami monodeiodinasi, di mana hormon ini kehilangan 1 atom iodin menjadi T3. Perubahan ini terjadi terutama di hati, dan di beberapa jaringan tempat kerja T3 misalnya di otak (khususnya di kelenjar pituitari) dan di jaringan perifer.

Jumlah hormon tiroid yang dihasilkan dan disekresikan diatur melalui aksis hipothalamus – kelenjar pituitari – kelenjar tiroid. Hipothalamus menghasilkan TRH (thyrothropin releasing hormone), hormon ini merangsang kerja kelenjar pituitari. TRH akan mencapai sel di bagian depan kelenjar pituitari untuk mengeluarkan TSH (thyroid stimulating hormone). Selanjutnya TSH inilah yang memicu kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Tubuh memiliki mekanisme umpan balik negatif yang mengatur agar kadar hormon tiroid berada dalam jumlah cukup, tidak berlebihan. Hormon tiroid, T3 khususnya, bila kadarnya sudah mencukupi akan menghambat keluarnya menghambat TSH dari kelenjar pituitari, dan juga menghambat keluarnya TRH dari hypothalamus.

Dalam keadaan normal kadar T4 dan TSH berada dalam keseimbangan yang menjaga keduanya berada dalam rentang normal. Beberapa keadaan dapat mengganggu keseimbangan aksis hipothalamus – kelenjar pituitari – kelenjar tiroid ini. Gangguan yang terjadi dapat bersumber dari kelenjar tiroid itu sendiri yang disebut dengan gangguan primer. Gangguan yang bersumber dari kelenjar pituitari disebut dengan gangguan sekunder, keadaan ini lebih jarang terjadi. Gangguan yang bersumber dari hipothalamus disebut dengan gangguan tersier, namun biasanya dimasukkan juga sebagai gangguan sekunder. Gangguan  fungsi tiroid dapat berupa hipertiroid dan hipotiroid. Hipertiroid adalah gangguan akibat kelebihan hormon tiroid, dan sebaliknya hipotiroid adalah gangguan akibat kekurangan hormon tiroid. Hipotiroid dan hipertiroid akan kita bahas dalam tulisan selanjutnya.  

 

 

Referensi :

Cooper DS, Ladenson PW. The Thyroid Gland. In. Gardner DG, Shoback D (Editors). Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. 10th edition. A Lange medical book. New York: McGraw Hill, 2018. p.171-238