Senin, 17 April 2023 10:35 WIB

Membedakan Flu Biasa dengan Sinusitis

Responsive image
25861
dr. Putu Diah Vedayanti, Sp.THT-KL - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Flu adalah infeksi yang terjadi pada sistem pernapasan bagian atas (hidung, rongga mulut, tenggorokan). Biasanya orang dewasa mengelami dua sampai empat kali flu per tahun, dengan gejala seperti pilek, hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, mata berair, dan dapat disertai demam. Flu atau pilek dapat berkembang menjadi peradangan sinus atau sinusitis.

Sinus adalah kantongan yang berada di dalam tulang kepala yang normalnya berisi udara. Sinusitis terjadi ketika dinding sinus meradang sehingga mengakibatkan drainase sinus terganggu. Lendir yang terperangkap menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi sinus. Penyebab terjadinya sinusitis meliputi: alergi, polip hidung (pertumbuhan daging jinak yang terjadi di lapisan hidung), turunnya daya tahan tubuh (imunodefisiensi), gigi berlubang, infeksi virus, bakteri, dan jamur.

Sulit untuk membedakan flu biasa dan sinusitis hanya melalui gejala saja. Namun terdapat beberapa hal yang bisa menjadi pembeda antara keduanya:

Gejala flu biasanya memuncak setelah tiga hingga lima hari dan kemudian membaik selama minggu berikutnya. Namun, infeksi sinus bisa bertahan lebih lama. Jika Anda mengalami pilek, hidung tersumbat, atau nyeri tekan pada pipi yang berlangsung lebih dari 10 hari, dapat dicurigai adanya infeksi sinus. Jika Anda mengalami nyeri, rasa tertekan, atau nyeri wajah yang terus-menerus, Anda mungkin mengalami infeksi sinus. Jika ingus Anda bening, Anda mungkin mengalami flu biasa, namun jika ingus berwarna kuning atau hijau, kemungkinan itu adalah infeksi sinus. Jika napas atau mulut Anda berbau disertai pilek, bisa jadi Anda mengalami infeksi sinus. Gejala lain yang mungkin mengarahkan kepada infeksi sinus termasuk tidak dapat mencium bau, batuk, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, kelelahan atau nyeri pada rahang atas, mata, dan gigi. Jika mengalami gejala dan tanda tersebut, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Penting untuk diingat bahwa pilek atau flu sering disebabkan oleh infeksi virus sehingga mengonsumsi antibiotik tidak akan membuat gejala lebih baik dengan lebih cepat. Penggunaan antibiotik yang tidak perlu secara berlebihan dan tidak sesuai aturan dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang dapat membuat infeksi selanjutnya lebih sulit diobati. Beristirahatlah yang cukup, tetap terhidrasi, dan cuci hidung dengan larutan saline yang dapat membantu mengencerkan lendir dan mengeluarkannya dari rongga hidung. Dan jika gejala tidak membaik dalam 7 hari atau mengalami demam terus-menerus, pembengkakan wajah, atau nyeri wajah segera periksakan ke dokter.

 

 

Referensi :

European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020