Senin, 17 April 2023 10:31 WIB

Autophagy (Self Eating) pada Penyakit Metabolik

Responsive image
281
Wira Gotera, Ida Bagus Aditya Nugraha - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Autophagy atau yang dikenal dengan istilah self eating adalah suatu proses katabolik yang melibatkan proses degradasi konstituen sel oleh lisosom (termasuk mitokondria, peroksisom, dan retikulum endoplasma), protein intraseluler, dan patogen intraseluler. Tujuan autophagy ini adalah proses katabolik dan pemeliharaan homeostasis seluler dan jaringan.

Dalam beberapa tahun terakhir kisaran substrat autophagy telah meluas hingga lipid yang disebut lipophagy dengan kata lain suatu proses degradasi lipid melalui autophagy. Lipophagy menggunakan lipid droplets (LDs) dalam intraseluler sebagai titik tangkapnya. Lipolisis dan lipophagy memiliki kesamaan dalam regulasi dan fungsi namun tidak saling terkait satu sama lain. Lipophagy selain berfungsi dalam degradasi lipid juga berperan dalam mengatur cadangan lipid intraseluler hal ini dibuktikan pada hewan coba dimana hambatan pada lipophagy meningkatkan cadangan trigliserida di hepatosit (4). Mekanisme yang mengatur lipophagy, khususnya yang terkait dengan bagaimana autophagy selektif mengidentifikasi dan menghancurkan LDs masih belum diketahui dengan jelas namun beberapa penelitian menjelaskan bahwa adanya peran dari mTORC1 (mammalian target of rapamycin complex 1) dalam mengatifkan dan menghambat proses lipophagy.

Beberapa studi asosiasi telah menemukan hubungan antara autophagy dan penyakit kardiovaskuler dan publikasi yang melaporkan walaupun autophagy mempunyai peran penting dalam menjaga keseimbangan intraseluler dan menjaga kelangsungan hidup sel namun ada hubungan yang kuat antara autophagy dan faktor resiko penyakit kardiometabolik seperti obesitas, dislipidemia, inflamasi, arterosklerosis, resistensi insulin, diabetes melitus dan non alcoholic steatohepatitis. Pada tinjauan kepustakaan ini akan dibahas bagaimana disregulasi autophagy pada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler dan metabolik, serta bagaimana manipulasi autophagy dengan hambatannya pada mTORC1 sebagai target terapi dapat mengembalikan kelainan metabolisme yang terjadi dan mengontrol faktor resiko tersebut. Pentingnya mengetahui dari awal terkait autophagy menjadi dasar saat ini terutama para ahli di bidang endokrinologi, metabolisme, dan diabetes dalam penanganan pasien-pasien dengan kelainan metabolik. Salam Sehat, Sehat Indonesia.

 

 

Referensi :

Todde V, Veenhuis M, Klei V. Autophagy: principle and significance in health and disease. Biochemistry et Biophysica Acta. 2009; 1792: 3-13.

Singh R, Cuervo A. Autophagy in cellular energetic balance. Cell metabolic. 2011; 13: 495-504.

Levine B, Klionsky D. Developmental by self digestion: molecular mechanism and biological functions of autophagy. Dev cell. 2014; 6: 463-477.

Meijer A, Codogno P. Autophagy: Regulation and role in disease. Clinical laboratory sciences. 2009; 46(4): 210-240.