Senin, 17 April 2023 10:25 WIB

Diet Rendah Kalori Pada Penderita Diabetes Mellitus Series 01- Pengenalan Diet Pada Pasien Diabetes

Responsive image
1556
Ida Bagus Aditya Nugraha1, Eka Satyawati2, Ketut S - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia persisten. Prevalensi diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) di seluruh dunia pada orang dewasa telah meningkat dari 150 juta orang yang terkena pada tahun 2000 menjadi > 450 juta pada tahun 2019 dan diproyeksikan meningkat lebih lanjut menjadi 700 juta pada tahun 2045. Faktor genetik dan kebiasaan gaya hidup (seperti konsumsi diet tinggi gula dan gaya hidup sedenteri) dapat memiliki pengaruh predisposisi terhadap terjadinya DMT2. Selain itu, tingkat adipositas dapat mempengaruhi risiko DMT2.

Meskipun perawatan klinis standar saat ini efektif dalam mempertahankan normoglikemia pada DMT2, studi jangka panjang menunjukkan bahwa kontrol glikemik intensif saja tidak cukup dalam menghentikan perkembangan DMT2 dan penurunan fungsi sel pankreas, atau dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penurunan berat badan adalah pendekatan utama untuk manajemen nutrisi DMT2, dan beberapa bukti menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan perawatan standar, intervensi gaya hidup multikomponen intensif, termasuk perubahan gaya hidup, aktivitas fisik dan pembatasan energi diet memberikan efek penurunan berat badan dan peningkatan kontrol glikemik. Pendekatan restriksi energi diet untuk manajemen dan pengobatan DMT2 sebagian besar berfokus pada penurunan berat badan melalui penggunaan diet rendah kalori (low calorie diet / LCD yaitu diet dengan 1200-1500 kkal/hari), atau diet sangat rendah kalori (very low calorie diet / VLCD diet dengan 400-800 kkal/hari).

Diet rendah kalori, yang juga disebut sebagai restriksi kalori, merupakan strategi penurunan berat badan untuk individu dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan metabolisme dan mengurangi risiko gangguan terkait obesitas. Komposisi LCD ditetapkan berdasarkan prinsip gizi seimbang (45 – 55% karbohidrat, 15 – 25% protein, dan 25 – 30% lemak), namun dengan defisit energi 500 – 800 kkal/hari. Penurunan berat badan umumnya dianjurkan untuk meningkatkan sensitivitas insulin pada orang dengan obesitas. Namun, tanggapan heterogen telah dilaporkan, Shiau dkk. melakukan studi kohort retrospektif terhadap 317 pasien dengan diabetes dan obesitas, yang menerima LCD pengganti makanan lengkap (900 kkal/hari) selama 6 – 12 minggu, diikuti dengan masa transisi dan sesi konseling hingga satu tahun. Setelah enam bulan, dengan penurunan berat badan 16%, kadar HbA1c meningkat sekitar 6,3%. Studi lain juga menunjukkan penurunan signifikan pada HbA1c dan kadar glukosa darah setelah enam bulan LCD (penurunan kalori 25?ri perkiraan total asupan energi harian) pada pasien dengan DMT2 dan obesitas perut (BMI 30 ± 3,9; WC 104,1 ± 9,4; n = 34).10

Aspek pengaturan diet atau nutrisi juga mesti disampaikan sejak awal dan tidak meninggalkan empat pilar pengobatan DM yang lainnya. Besar harapan informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan para sobat sehat. Salam Hangat Salam Sehat.

 

 

Referensi :

International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas 9th ed. 2019.

Galicia-Garcia U, Benito-Vicente A, Jebari S, Larrea-Sebal A, et al. Pathophysiology of Type 2 Diabetes Mellitus. Int. J. Mol. Sci. 2020;21. doi:10.3390/ijms21176275.

American Diabetes Association. 5. Facilitating Behavior Change and Well-being to Improve Health Outcomes: Standards of Medical Care in Diabetes-2020. Diabetes Care 2020;43:48–65.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. PERKENI. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 Dewasa di Indonesia. 2019.

Franz MJ, Boucher JL, Rutten-Ramos S. Lifestyle weight-loss intervention outcomes in overweight and obese adults with type 2 diabetes: A systematic review and meta-analysis of randomized clinical trials. J. Acad. Nutr. Diet.2015;115:1447–63.

Bhatt AA, Choudhari PK, Mahajan RR, Sayyad MG, Pratyush DD. Effect of a low-calorie diet on restoration of normoglycemia in obese subjects with Type 2 diabetes. Indian J. Endocrinol. Metab. 2017;21:776–80.

Zubrzycki A, Cierpka-Kmiec K, Kmie Z, Wronska A. The role of low-calorie diets and intermittent fasting in the treatment of obesity and type-2 diabetes. Journal of physiology and pharmacology. 2018;69(5):663-83. doi: 10.26402/jpp.2018.5.02.

Steven S, Taylor R. Restoring normoglycaemia by use of a very low calorie diet in long- and short-duration Type 2 diabetes. Institute of Cellular Medicine. 2015. doi: 10.1111/dme.12722.

Shiau jY, So DYF, Dent RR. Effects on diabetes medications, weight and glycated hemoglobin among adult patients with obesity and type-2 diabetes: 6-month observations from a full meal replacement, low-calorie diet weight management program. Can J Diabetes 2018;42:56-60.

Ruggenenti P, Abbate M, Ruggiero B, et al. Renal and systemic effects of calorie restriction in patients with type-2 diabetes with abdominal obesity: a randomized controlled trial. Diabetes. 2017;66:75-86.