Senin, 17 April 2023 10:19 WIB

Mengenal Penggunaan Tablet Tramadol sebagai Anti Nyeri Secara Medis

Responsive image
11179
Dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS, FCC - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Nama tramadol tidaklah lagi asing di telinga kita. Banyaknya penyalahgunaan tramadol saat ini marak terjadi dan membuat nama tramadol menjadi lebih sering terdengar. Mengkonsumsi obat tanpa menimbang untung dan ruginya tentunya akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Tramadol sendiri ternyata adalah obat golongan antinyeri yang lazim digunakan secara medis. Dokter umumnya meresepkan antinyeri dengan dosis dan pilihan jenisnya sesuai dengan kondisi pasien. Yuk kita lihat manfaat penggunaan tramadol sebagai antinyeri secara medis lebih lanjut melalui artikel ini.

Nyeri merupakan rasa yang tidak menyenangkan yang dapat timbul karena kerusakan jaringan atau bahkan dapat dikarenakan pengaruh dari pikiran atau psikis. Kondisi bebas nyeri merupakan salah satu hak asasi manusia. Nyeri merupakan alasan yang paling banyak dikeluhkan saat seseorang mencari pertolongan medis. Namun keluhan nyeri sering tidak mendapat perhatian yang cukup di Indonesia. Kampanye bebas nyeri mulai disuarakan di rumah sakit-rumah sakit di berbagai negara. Keluhan nyeri ini sekarang dapat ditangani di poliklinik khusus nyeri oleh dokter anestesi.

Tramadol pertama kali digunakan sebagai antinyeri pada tahun 1977 di Jerman. Setelah memalui berbagai penelitian keamanan dan efektivitas, tramadol disetujui untuk digunakan sebagai antinyeri oleh Food and Drugs Administration (FDA) pada tahun 1995. Tramadol merupakan obat antinyeri golongan opiat yang bermanfaat dan digunakan pada nyeri sedang-berat. Pada kondisi tertentu, misalnya pada nyeri akut sedang-berat pada nyeri gigi, nyeri kanker, nyeri setelah operasi, ataupun pada nyeri melahirkan, terkadang obat nyeri umum yang dapat didapat bebas kurang membantu dalam meredakan nyeri sedang-berat ini. Pada kondisi inilah tramadol bermanfaat secara tepat. Tramadol sendiri didapat hanya dengan indikasi medis yang tepat, artinya harus dengan resep dokter.

Untuk meredakan nyeri sedang sampai berat, tramadol umumnya diberikan dalam bentuk tablet kombinasi dengan antinyeri non-opiat seperti paracetamol. Penggunaan tramadol harus dihindari pada orang yang sensitif pada tramadol, anak dibawah 16 tahun, pasien dengan asma atau gangguan napas, gangguan lambung, ketergantungan alkohol atau opiat lain, memiliki riwayat kejang, gangguan hati atau ginjal, hamil atau menyusui, atau pada orang dengan gangguan kesehatan psikis. Walaupun memiliki profil antinyeri yang sepuluh kali lebih rendah dari morfin, tramadol saat ini telah menjadi pilihan obat antinyeri oral pada nyeri sedang-berat. Dikarenakan dikatakan sebagai anti nyeri opiat yang memiliki efek yang lebih ringan, maka tramadol pun dirasakan manfaatnya bahkan dengan lebih sedikit efek samping dan efek ketergantungan dibanding obat antinyeri golongan opiat lain bila digunakan sesuai anjuran dokter anestesi anda.

Walaupun memiliki profil keamanan yang cukup baik, namun tramadol dapat menyebabkan kantuk dan penurunan konsentrasi. Hindarilah berkendara ataupun mengoperasikan mesin saat menggunakan tramadol. Konsultasikanlah penggunaan tramadol atau antinyeri lainnya pada dokter anestesi anda agar mendapat pilihan medis yang terbaik. Utarakanlah kondisi medis anda dengan jujur agar pilihan antinyeri anda efektif dan tentunya aman bagi anda. Mari gunakan antinyeri secara bijak dan bertanggungjawab.

                                                             

                                            

Referensi :

Bravo L, Mico JA, Berrocoso E. Discovery and development of tramadol for the treatment of pain. Expert Opin Drug Discov. 2017 Dec 2;12(12):1281–91.

Edinoff AN, Kaplan LA, Khan S, Petersen M, Sauce E, Causey CD, et al. Full Opioid Agonists and Tramadol: Pharmacological and Clinical Considerations. Anesthesiol Pain Med [Internet]. 2021 Sep 6 [cited 2022 Oct 12];11(4). Available from: https://brief.land/aapm/articles/119156.html

Barakat A. Revisiting Tramadol: A Multi-Modal Agent for Pain Management. CNS Drugs. 2019 May 1;33(5):481–501.

Subedi M, Bajaj S, Kumar MS, Yc M. An overview of tramadol and its usage in pain management and future perspective. Biomed Pharmacother. 2019 Mar;111:443–51.

<!--[if supportFields]><![endif]-->