Senin, 10 April 2023 11:28 WIB

Amaurosis Fugax

Responsive image
1408
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Amaurosis fugax adalah kondisi kehilangan penglihatan atau buta dalam periode waktu yang singkat. Penyakit ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata karena kurangnya aliran darah menuju retina mata. Retina sendiri adalah lapisan jaringan di belakang bola mata yang sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini memiliki nama lain yang disebut kebutaan monokular sementara atau kehilangan penglihatan sementara. Kondisi ini biasanya terjadi secara mendadak dan menghilang dalam waktu beberapa detik atau menit.

Pada hakikatnya, kondisi ini bukan penyakit tersendiri, namun merupakan gejala dari penyakit lain. Masalah kesehatan mendasar yang bisa terjadi dengan gejala ini seperti bekuan darah atau aliran darah yang tidak mencukupi ke pembuluh darah saat memasok mata. Di dalam retina, terdapat pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi retina. Namun, pada amaurosis fugax, pembuluh darah retina tersebut tersumbat sehingga mata tidak dapat melihat. Amaurosis fugax disebut juga dengan kebutaan sementara atau transient vision loss. Jika tidak ditangani dengan tepat, amaurosis fugax dapat menimbulkan komplikasi berupa kebutaan permanen, dan dapat meningkatkan risiko stroke. 

Penyebab Amaurosis Fugax

Amaurosis fugax disebabkan oleh aterosklerosis yang kemudian membentuk plak lemak dan gumpalan darah.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah atau lemak di pembuluh darah retina, yaitu:

  • Berusia lanjut
  • Merokok
  • Menderita penyakit jantung, seperti aritmia 
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Menyalahgunakan NAPZA
  • Menderita diabetes 
  • Memiliki riwayat penyakit stroke dalam keluarga
  • Menderita hipertensi dan kolesterol tinggi 

 

Beberapa kondisi medis lain yang dapat menyebabkan amaurosis fugax adalah:

  • Polisitemia vera 
  • Gangguan pembuluh darah, seperti peradangan arteri (poliarteritis nodosa)
  • Peradangan pada saraf mata (neuritis optik)
  • Cedera kepala 
  • Tumor otak
  • Migrain 
  • Multiple sclerosis, yaitu gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang
  • Lupus, yaitu penyakit autoimun yang mengakibatkan peradangan di berbagai bagian tubuh

Gejala Amaurosis Fugax

Amaurosis fugax merupakan gejala dari penyakit lain. Keluhan yang timbul dapat berupa pandangan kabur pada satu atau kedua mata secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, kemudian normal kembali.

Beberapa penderita amaurosis fugax menjelaskan bahwa pandangan kabur yang dialami seperti ada yang menutup mata mereka dengan tirai.

Pada banyak kasus, amaurosis fugax menandakan terjadinya transient ischemic attack (TIA) atau stroke tahap awal. Jika amaurosis fugax disertai dengan TIA, maka gejala yang muncul berupa sulit berbicara, kelemahan tiba-tiba di salah satu sisi tubuh, serta salah satu sisi wajah terkulai.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika mengalami gejala amaurosis fugax. Seperti yang telah disebutkan di atas, amaurosis fugax dapat menjadi gejala dari penyakit serius, seperti stroke. Oleh karena itu, pemeriksaan sejak dini perlu dilakukan untuk mendiagnosis penyakit serta mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

Pemeriksaan Amaurosis Fugax

Dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, saraf, dan pemeriksaan mata.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, yaitu:

  • Pemindaian, seperti USG dan magnetic resonance angiography (MRA), untuk mendeteksi penyumbatan di pembuluh darah leher
  • Tes darah, untuk mengukur kadar kolesterol dan gula darah 
  • Elektrokardiogram (EKG), untuk mendeteksi aritmia jantung

 

Penanganan Amaurosis Fugax

Metode pengobatan amaurosis fugax akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan, misalnya:

  • Obat pengencer darah, seperti aspirin dan warfarin, untuk menurunkan risiko stroke
  • Obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor, untuk menurunkan tekanan darah
  • Obat ergotamine dan triptan, untuk mengatasi migrain

Selain memberikan obat-obatan, dokter juga akan meminta pasien untuk kontrol dan berobat secara rutin agar kondisinya dapat selalu terpantau. Kontrol rutin juga dapat membantu dokter untuk mendeteksi tanda-tanda stroke sejak dini.

Komplikasi Amaurosis Fugax

Meski terjadi sementara, amaurosis fugax biasanya terjadi akibat kondisi medis tertentu. Jika penyebabnya tidak ditangani, amaurosis fugax dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:

  • Stroke
  • Serangan jantung     
  • Kebutaan permanen

Pencegahan Amaurosis Fugax

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko terjadinya amaurosis fugax, yaitu:

  • Hentikan kebiasaan merokok       
  • Selalu kontrol tekanan darah dan gula darah.
  • Jaga kadar kolesterol dan trigliserida darah.
  • Terapkan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang, rendah lemak, serta rendah gula.
  • Perbanyak konsumsi sayur - sayuran dan buah-buahan.
  • Hentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Lakukan olahraga secara rutin, setidaknya 30 menit sehari.
  • Lakukan kontrol dan berobat ke dokter secara rutin jika menderita diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

 

 

Referensi :

Ade John Nursalim, dkk, 2022, Amaurosis Fugax preceding central retina artery occlusion, jurnal kesehatan fakultas kedokteran Universitas Sam Ratulangi Menado

Mbonde, A., et al. (2022). Current Guidelines on Management of Amaurosis Fugax and Transient Ischemic Attacks. Asia-Pacific Journal of Ophthalmology (Philadelphia, Pa.), 11(2), pp. 168–76.

Tan, S., et al. (2022). Lights Off, Lights On: Amaurosis Fugax in Polycythemia. Cureus, 14(6), pp. 1–5.

National Institutes of Health (2021). National Library of Medicine. Amaurosis Fugax.

National Institutes of Health (2020). MedlinePlus. Amaurosis Fugax.

American Academy of Ophthalmology (2022). Pages. Amaurosis Fugax (Transient Vision Loss).

Medscape (2019). Transient Vision Loss (TVL) and Amaurosis Fugax.