Senin, 20 Maret 2023 15:43 WIB

Pemeriksaan Penunjang untuk Jantung

Responsive image
1685
dr. Gita P. Hapsari - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Pemeriksaan penunjang yang penting dalam menegakan diagnosis kelainan jantung adalah pemeriksaan ekokardiografi. Pemeriksaan ini dapat melihat fungsi dan struktur pada jantung sehingga dapat menjadi modal untuk menentukan penyakit jantung, seperti jaringan jantung yang rusak, pembesaran ruang, pengerasan otot jantung, pembekuan darah di jantung, cairan di sekitar jantung, dan katup jantung yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Saat ini penggunaannya pun semakin sering dilakukan. Diperkirakan karena bertambah luas indikasi untuk pemeriksaannya, ekokardiografi bisa menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan seperti halnya foto rontgen ataupun elektrokardigram.

Ekokardiografi merupakan prosedur medis non-invasif yang tidak menghasilkan radiasi dan biasanya tidak menimbulkan efek samping karena penggunaannya memakai prinsip doppler ultrasound atau gelombang ultrasonik. Gelombang ini merupakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambaran struktur organ jantung.

Berikut merupakan keadaan-keadaan jantung yang dapat dilihat oleh ekokardiografi:

  • Ukuran dan ketebalan otot jantung
  • Fungsi dari katup jantung
  • Struktur ruang jantung
  • Area jaringan otot jantung yang rusak atau lemah
  • Masalah yang mempengaruhi perikardium, yang merupakan kantung berisi cairan di sekitar jantung
  • Menilai seberapa baik jantung memompa
  • Menilai tekanan di jantung untuk mendiagnosis suatu kondisi yang disebut hipertensi paru
  • Mengidentifikasi kelainan jantung bawaan pada bayi dan anak kecil
  • Memantau seberapa baik jantung merespons berbagai perawatan jantung, seperti obat gagal jantung, katup buatan, dan alat pacu jantung

Lalu siapa yang memerlukan pemeriksaan ekokardiografi? Yaitu mereka  yang dicurigai memiliki masalah jantung. Berikut beberapa tanda dan gejala yang mungkin mengindikasi seseorang memiliki kelainan pada jantung dan memerlukan pemeriksaan ekokardiografi:

  • Detak jantung yang tidak teratur
  • Sesak napas
  • Tekanan darah tinggi
  • Pembengkakan pada kaki
  • Hasil elektrokardiogram yang tidak normal
  • Bunyi yang tidak biasa di antara detak jantung, yang dikenal sebagai murmur jantung

Ekokardiografi memiliki banyak jenis, namun yang paling sering digunakan adalah echocardiogram transthoracic. Pemeriksaan ini melibatkan penempatan transduser atau perangkat gelombang ultrasonik yang diletakan bagian dinding dada dekat jantung. Perangkat ini mengirim gelombang ultrasonik melalui dinding dada ke jantung. Pada pemeriksaannya, pemakaian gel pelumas pada dinding dada membantu gelombang ultrasonik berjalan lebih baik. Gelombang ini nantinya akan memberikan visualisasi struktur jantung pada monitor alat ekokardiografi.

Dibawah ini merupakan jenis-jenis dari ekokardiografi selain echocardiogram transthoracic, dimana masing-masing memiliki prosedur pemeriksaan yang berbeda serta memiliki fungsi spesifik lainnya:

  • Transesophageal echocardiogram (TEE ) 
  • Stress echocardiogram
  • USG intravaskular
  • Ekokardiografi janin

Ekokardiografi merupakan prosedur yang aman, tak terkecuali bagi janin. Namun, pada kasus tertentu dan jenis ekokardiografi yang dilakukan, ekokardiografi dapat menimbulkan beberapa efek samping berikut ini:

  • Rasa tidak nyaman, iritasi, dan sakit pada tenggorokan selama beberapa jam setelah melakukan transesophageal echocardiogram (TEE)
  • Mual, pusing, atau nyeri dada setelah melakukan stress echocardiogram
  • Reaksi alergi ringan, seperti gatal-gatal, setelah diberikan suntikan zat kontras atau diolesi gel pelumas

 

Referensi:

https://inaheart.org/wp-content/uploads/2021/07/Buku-Appropriateness_drafttt-final_Review-Kedua.pdf

https://www.researchgate.net/publication/255987438_The_basics_of_echocardiography

Sumber gambar: freepik.com