Jumat, 17 Maret 2023 10:53 WIB

Kolesterol Tinggi, Kapan Sebaiknya Mulai Minum Obat?

Responsive image
11916
dr. Angela Bonita - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Kadar lemak yang tinggi dalam darah, termasuk kolesterol dan trigliserida (atau disebut hiperlipidemia) dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung, stroke, dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya yang disebabkam oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah. Untuk menurunkan risiko penyakit tersebut, pasien dengan hiperlipidemia direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterolnya melalui kombinasi perubahan diet/pola makan, olahraga secara teratur, dan konsumsi obat kolesterol. Sebagian besar obat kolesterol bertujuan untuk mengurangi kadar LDL (low-density lipoprotein). Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan atherosclerosis (penumpukan lemak di dinding pembuluh darah) dan merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau penyakit arteri perifer.

Jenis kolesterol lain yaitu trigliserida juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Sebaliknyua, kolesterol HDL (high-density lipoprotein) berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung, walaupun beberapa studi menunjukkan bahwa mengubah kadar HDL bukan merupakan cara menurunkan risiko penyakit jantung. Penurunan kadar kolesterol (terutama LDL dan trigliserida) menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga akhirnya menurunkan risiko seseorang terkena serangan jantung atau stroke. Keputusan dalam memulai pengobatan untuk menurunkan kolesterol diambil secara spesifik untuk setiap kasus. Tenaga kesehatan atau dokter akan menilai kadar lipid/kolesterol, risiko terjadinya penyakit jantung, ada atau tidaknya penyakit jantung, dan faktor risiko lain.

Pada pasien dengan penyakit jantung koroner, studi menunjukkan bahwa konsumsi obat yang menurunkan kadar LDL memberikan manfaat. Pasien dengan penyakit kardiovaskular direkomendasikan untuk diberikan terapi dengan statin dosis tinggi. Setelah mulai konsumsi statin, kadar LDL akan diperiksa ulang dan dapat ditambahkan obat jenis kedua jika kadar LDL lebih dari 70 mg/dL. Pada pasien yang pernah mengalami serangan jantung, terapi dengan oabt kolesterol diberikan sejak pasien dirawat di rumah sakit. Pasien tanpa riwayat penuyakit jantung juga dapat memperoleh manfaat dari obat penurun kolesterol meskipun tujuan terapi tidak sama dengan pasien yang memiliki riwayat sakit jantnug. Keputusan untuk memulai terpai dengan obat penurun kolesterol dibuat berdasarkan perhitungan risiko individu untuk mengalami penyakti jantung. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko tersebut misalnya umur, jenis kelamin, riwayat penyakit lain.

Pasien dengan kadar trigliserida yang tinggi juga mengalami peningkatan risiko penyakit jantung. Pasien perlu puasa sebelum melakukan pengukuran trigliserida. Intervensi pola makan dan olahraga biasanya efektif dalam menurunkan trigliserida. Intervensi pola makan yang dapat dilakukan misalnya membatasi konsumsi karbohidrat sederhana, kalori yang berlebihan, dan alkohol. Untuk menurunkan risiko penyakit jantung, langkh pertama adalah dengan menurunkan LDL di bawah kadar target, kemudian mengukur kadar trigliserida. Jika kadar trigliserida >150 mg/dL, makan perlu diberikan terapi tambahan.

Beberapa pasien memiliki kadar LDL yang sangat tinggi (misalnya >190 mg/dL) dan terdapat riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi. Pada pasien tersebut, terdapat faktor genetik yang menyebabkan perubahan dalam proses kolesterol di dalam tubuh dan memiliki kadar kolesterol yang tinggi sejak lahir. Akibatnya, risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi dan direkomendasikan mendapat terapi dengan obat kolesterol berapapun skor risikonya. Tatalaksana hiperkolesterol merupakan proses yang panjang. Meskipun obat dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat (dalam 1 minggu), seringkali diperlukan waktu 6 hingga 12 bulan sebelum efek perubahan gaya hidup dapat dirasakan. Menghentikan terapi biasanya menyebabkan kadar kolesterol meningkat kembali dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Meskipun telah mengonsumsi obat penurun kolesterol, modifikasi gaya hidup penting dilakukan untuk memperoleh manfaat maksimal dari terapi penurunan kolesterol.

 

Referensi:

Rosenson RS, Cannon CP. High cholesterol and lipid treatment options [Internet]. [Updated  2021 Jul 19, cited 2022 Dec 27]. Available from: https://www.uptodate.com/contents/high-cholesterol-and-lipid-treatment-options-beyond-the-basics/print

Sumber gambar: freepik.com