Jumat, 17 Maret 2023 08:45 WIB

Ekokardiografi Trans-Esofagus

Responsive image
278
dr. Hans Nuari - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Ekokardiografi merupakan salah satu metoda pemeriksaan jantung yang tidak invasif dan sudah cukup sering kita jumpai pada praktek klinis, baik di rumah sakit maupun klinik. Ekokardiografi melibatkan gelombang suara yang dihasilkan oleh alat pemeriksa, lalu dipantulkan oleh organ tubuh, untuk menghasilkan gambaran jantung secara langsung. Ekokardiografi dapat menghasilkan gambaran seperti M-mode, 2D, dan doppler. Pemeriksaan ekokardiografi dapat mendiagnosa berbagai kelainan jantung.

Pemeriksaan ekokardiografi trans-esofagus berbeda dibandingkan dengan ekokardiografi pada umumnya, yang dilakukan dengan alat yang diletakkan pada dinding dada (disebut sebagai ekokardiografi trans-torakal), karena dalam proses pengambilan gambarnya melibatkan alat endoskopik khusus yang mengambil gambar dari dalam esofagus atau kerongkongan. Dokter pemeriksa akan melibatkan alat transduser berukuran kecil berbentuk pipa yang nantinya akan dimasukkan melalui kerongkongan. Pemeriksaan ini menghasilkan gambaran jantung yang lebih dekat dan detail. Gambaran ini terutama sangat baik dalam proses diagnosa kelainan jantung di sisi belakang. Ekokardiografi trans-esofageal lebih baik dalam mendiagnosa kondisi seperti trombus atrium kiri, tumor jantung, kelainan jantung bawaan, defek septum atrium, endokarditis infektif, infeksi selaput jantung, dan kelainan aorta.

Bagaimanapun juga, karena prosesnya yang melibatkan endoskopi, ekokardiografi trans-esofageal digolongkan sebagai pemeriksaan yang semi-invasif. Hal ini tentunya membuat pemeriksaan ini memerlukan pertimbangan dan penyesuaian tersendiri pada pasien, seperti contohnya teknik sedasi/bius khusus. Sedasi yang digunakan adalah sedasi lokal, atau sedasi sedang. Pada prakteknya, obat bius diberikan secara semprot di tenggorokan dan disuntikkan melalui pembuluh darah. Secara umum tidak diperlukan sedasi total. Hal ini membuat pasien dalam kondisi mengantuk selama prosedur berlangsung. Hal ini merupakan hal yang wajar.

Pemeriksaan ekokardiografi jantung dimulai dari pemeriksaan ekokardiografi trans-torakal. Namun, dalam kondisi tertentu diperlukan pemeriksaan tambahan ekokardiografi trans-esofageal, seperti dalam kondisi berikut:

  • Diperlukan gambaran jantung yang lebih detail
  • Kondisi jantung mengancam nyawa, yang memerlukan gambaran langsung dan mendetail
  • Diperlukan pemeriksaan akan ada tidaknya gumpalan darah atau trombus, untuk tatalaksana selanjutnya pada pasien (contohnya kardioversi)
  • Pemeriksaan langsung saat tindakan bedah atau kateterisasi jantung

Pemeriksaan ekokardiografi trans-esofagus dilakukan oleh dokter spesialis jantung yang terampil di bidangnya. Pemeriksaan ini memerlukan waktu sekitar 15-90 menit, bergantung pada tingkat kesulitan, kerjasama pasien, dan keahlian operator. Adapun beberapa kondisi yang menyebabkan pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan, seperti:

  • Kanker esofagus
  • Tukak lambung
  • Gangguan menelan

Pemeriksaan ekokardiografi trans-esofageal sangatlah aman. Namun, tetap terdapat beberapa risiko komplikasi, seperti alergi, pneumonia aspirasi, gangguan irama jantung, dan perdarahan minimal di esofagus.

 

Referensi:

Cleveland Clinic 2022, Echocardiogram: Transesophageal (TEE), diakses 15 Augustus 2022,

Lancelloti P, Zamorano JL, Habib G, Badano L. The EACVI textbook of echocardiography. 2nd ed. Oxford: Oxford University Press; 2017.

Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 7th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2020.

O’Rourke MC, Goldstein S, Mendenhall BR. Transesophageal echocardiogram. Treasure Island: StatPearls Publishing; 2022 Jan.

Sumber gambar: Dokumentasi RSJPDHK