Selasa, 28 Februari 2023 15:46 WIB

Aromaterapi Bunga Lavender meningkatkan Kualitas Tidur Lansia

Responsive image
1693
Rizky Fajar Bahtiar, Amd. Kep. - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang ditandai dengan aktivitas fisik yang minimal, penurunan kesadaran, perubahan proses fisiologi tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan dari luar. Tidur mempunyai manfaat besar bagi tubuh. Manfaat tidur antara lain dapat mengembalikan kesimbangan dan aktivitas saraf pusat pada level normal. Tidur juga bermanfaat untuk sintesis protein yang memungkinkan terjadinya proses perbaikan. Memperoleh kualitas tidur terbaik penting untuk peningkatan kesehatan dan pemulihan individu yang sakit. Sebagian besar lansia mempunyai risiko tinggi mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor. Luce dan Segal mengungkapkan bahwa faktor usia merupakan faktor terpenting yang berpengaruh terhadap kualitas tidur. Dikatakan bahwa keluhan terhadap kualitas tidur meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah yang menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis. Orang lanjut usia yang sehat sering mengalami perubahan pada pola tidurnya yaitu memerlukan waktu yang lama untuk dapat tidur. Mereka menyadari lebih sering terbangun dan hanya sedikit waktu yang dapat digunakan untuk tahap tidur dalam sehingga mereka tidak puas terhadap kualitas tidurnya.

Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia ratarata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia, sebesar 24 juta jiwa atau 9,77 ?ri total jumlah penduduk. Di Indonesia pada kelompok usia empat puluh tahun hanya dijumpai 7% yang mengeluh masalah tidur. Sedangkan pada kelompok usia tujuh puluh tahun dijumpai 22% mengalami gangguan tidur waktu malam hari. Gangguan tidur dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan intelektual, motivasi yang rendah, ketidakstabilan emosional, depresi bahkan resiko gangguan penyalahgunaan zat. Pilihan untuk mengatasinya antara lain latihan tidur higienis, latihan relaksasi dan terapi pengontrolan stimulus yang kesemuanya dapat dipadukan dengan pengobatan bila diindikasikan.

Beberapa golongan obat yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi irama sirkardian meliputi kolinergik, kortikosteroid, antidepresan, anti manik dan agen anastesi, seperti anastesi lokal dan hipnotis. Penggunaan obat-obatan untuk induksi tidur memiliki kerugian atau keterbatasan, meliputi harga, efek samping dan toleransi terhadap obat tidur berkembang dengan cepat. Trisiklik antidepresan dan biasanya diberikan untuk mengatasi gangguan tidur, tetapi memiliki efek menurunkan dan fase REM pada tidur. Penggunaan Flurazepam yang merupakan obat golongan hipnotik meningkatkan insiden efek samping toksik dengan bertambahnya usia. Obat antidepresan meskipun menjadi yang paling berefek dan paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan tidur pada depresi adalah kolinergik yang paling kuat dan seharusnya dihindari oleh sebagian besar pasien lansia. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tidur. Salah satunya adalah terapi relaksasi yang termasuk terapi nonfarmakologi. Terapi relaksasi dapat dilakukan untuk jangka waktu yang terbatas dan biasanya tidak memiliki efek samping.

Aromaterapi merupakan salah satu bentuk terapi relaksasi. Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang menggunakan sari tumbuhan aromaterapi murni yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh, pikiran dan jiwa. Beberapa minyak sari yang umum digunakan dalam aromaterapi karena sifatnya yang serbaguna adalah Langon kleri, eukaliptus, geranium, lavender, lemon, peppermint, petigrain, rosemary, pohon teh, dan ylang-ylang.

 Berbagai penelitian sudah membuktikan manfaat ganda dari minyak aroma. Penelitian medis pada tahun belakangan telah mengungkapkan kenyataan bahwa bau yang terhirup memiliki dampak signifikan terhadap perasaan. Bau-bauan berpengaruh secara langsung terhadap otak. Menghirup lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa dan keadaan ini diasosiasikan dengan bersantai (relaksasi). Selain itu lavender juga berguna untuk menenangkan rasa nyaman, keterbukaan, keyakinan, cinta kasih, mengurangi sakit kepala, stres, frustasi, mengobati kepanikan, mereda histeria, serta mengobati insomnia. Lavender juga membantu penyembuhan depresi, gelisah, susah tidur dan sakit kepala.

 

Referensi :

Nugroho, Wahjudi. Keperawatan gerontik. Edisi. Jakarta : EGC; 2000

Snow LA, Hovanec L, Brandt J. A controlled trial of aromatherapy for agitation in nursing home patients with  dementia. The Journal Of Alternative And Complementary Medicine. 2004;10(3): 431437

Surburg. Common fragrance and flavor materials: preparation, properties and uses. Ed.5. Vanchouver : Wiley ; 2006.

Stanley,   Mickey. Buku ajar keperawatan gerontik. Ed.2. Jakarta : EGC; 2006.

Snow LA, Hovanec L, Brandt J. A controlled trial of aromatherapy for agitation in nursing home patients with  dementia. The Journal Of Alternative And Complementary Medicine. 2004;10(3): 431437