Selasa, 28 Februari 2023 11:02 WIB

Gendang Telinga Pecah

Responsive image
14319
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Di dalam organ pendengaran atau telinga,  terdapat berbagai jaringan yang bekerja sama untuk menjalankan perannya masing-masing, termasuk gendang telinga. Selain membantu untuk mendengar, fungsi gendang telinga, yaitu sebagai lapisan pelindung terdepan guna menjaga telinga tengah dari paparan bakteri, debu, atau benda asing lainnya. Gendang telinga pecah adalah kondisi ketika terdapat lubang atau robekan pada membran timpani (gendang telinga), yaitu lapisan di bagian tengah saluran telinga. Kondisi ini biasanya merupakan gejala atau komplikasi dari penyakit lain, seperti infeksi telinga. Dalam hal ini, masih banyak orang yang tidak menyadari gejala awal ketika gendang telinga pecah. Biasanya, orang mulai ke dokter setelah beberapa hari merasa telinganya tidak nyaman. Membran timpani berfungsi untuk menyalurkan gelombang suara dari telinga luar. Gelombang suara ini diterima oleh membran timfani dalam bentuk getaran dan diteruskan ke telinga tengah dan dalam. Di telinga dalam, getaran tersebut diubah menjadi sinyal. Setelah itu, sinyal akan dikirim ke otak untuk diterjemahkan menjadi suara. Oleh sebab itu, jika membran timpani rusak atau pecah, maka pendengaran dapat terganggu. Gendang telinga pecah dapat sembuh sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini memerlukan penanganan medis berupa penambalan atau operasi telinga.

Penyebab Gendang Telinga Pecah

Gendang telinga yang pecah dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu:

  1. Infeksi: Infeksi telinga merupakan penyebab umum terjadinya gendang telinga pecah. Infeksi telinga, seperti otitis media, menyebabkan penumpukan cairan di telinga bagian tengah. Penumpukan cairan tersebut menyebabkan tekanan yang dapat merobek gendang telinga.
  2. Tekanan: Perbedaan drastis pada tekanan antara telinga luar dan telinga tengah, seperti saat menyelam, naik pesawat, berkendara ke dataran tinggi, atau mendaki gunung, dapat menyebabkan gendang telinga robek. Kondisi ini biasa disebut  barotrauma.
  3. Cedera: Pecahnya gendang telinga juga dapat disebabkan oleh cedera pada telinga atau sisi kepala. Selain itu, cedera langsung akibat memasukkan benda ke dalam liang telinga, seperti cotton bud atau alat korek telinga, juga bisa menyebabkan gendang telinga pecah.
  4. Suara keras: Suara yang sangat keras atau suara ledakan, seperti suara tembakan, dapat menyebabkan gendang telinga pecah. Kondisi ini disebut dengan acoustic trauma. Namun, kasus seperti ini jarang terjadi.

Faktor risiko gendang telinga pecah

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi tersebut, yaitu:

  • Menderita infeksi telinga, seperti otitis media atau otitis eksterna 
  • Memiliki riwayat gendang telinga pecah atau operasi telinga sebelumnya
  • Melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan perubahan tekanan, seperti menyelam, mendaki gunung, atau naik pesawat
  • Mengalami cedera pada telinga akibat kecelakaan saat berkendara atau berolahraga
  • Memasukkan benda asing ke dalam telinga, seperti ketika sedang menggunakan cotton buds

Gejala Gendang Telinga Pecah

Gejala utama yang muncul saat gendang telinga pecah adalah nyeri hebat di telinga yang terjadi secara tiba-tiba.

Selain itu ada beberapa gejala lain yaitu:

  • Gangguan pendengaran
  • Demam
  • Gatal di telinga
  • Tinnitus atau suara berdenging di telinga
  •  Keluarnya cairan berupa nanah yang bisa bercampur darah dari lubang telinga
  • Pusing atau vertigo
  • Mual dan muntah akibat vertigo
  • Kelemahan pada otot-otot wajah

Pemeriksaan Gendang Telinga Pecah

Dokter THT akan melakukan beberapa tes untuk mencari tahu penyebab pecahnya gendang telinga atau untuk memeriksa ada tidaknya gangguan pendengaran. Tes yang dapat dilakukan meliputi:

  • Tes kultur pada cairan yang keluar dari telinga (jika ada), untuk memastikan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi telinga
  • Audiometri atau tes garpu tala, untuk memeriksa kepekaan pendengaran terhadap beberapa suara dengan nada dan volume yang berbeda
  • Timpanometri, untuk memeriksa respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan dengan menggunakan alat khusus yang disebut timpanometer

Penanganan Gendang Telinga Pecah

Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani gendang telinga pecah adalah:

1.    Perawatan mandiri di rumah

Perawatan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menjaga telinga agar tetap kering dengan menggunakan penutup telinga atau alat khusus untuk menghindari masuknya air ketika mandi
  • Menghindari aktivitas yang berisiko, seperti berenang, bepergian ke dataran tinggi, dan melakukan olahraga yang berat
  • Tidak menahan napas di hidung saat bersin karena dapat meningkatkan tekanan pada telinga dan memperburuk kondisi
  • Menahan keinginan untuk membersihkan telinga untuk sementara waktu hingga gendang telinga yang pecah pulih kembali
  • Mengompres telinga dengan handuk kering yang hangat

2.    Penanganan medis

Tindakan medis yang dilakukan dokter antara lain:

  • Pemberian obat-obatan. Dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk obat tetes atau obat minum untuk mencegah atau mengobati infeksi telinga. Dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri.
  • Penambalan robekan atau lubang. Jika robekan atau lubang pada gendang telinga tidak dapat pulih dengan sendirinya, dokter akan mengoleskan bahan kimia pada tepi robekan dan memasang kertas khusus sebagai tambalan. Penambalan ini akan merangsang proses penyembuhan gendang telinga sampai tertutup sepenuhnya.
  • Pembedahan atau operasi. Jika penambalan robekan atau lubang pada gendang telinga tidak berhasil, dokter akan melakukan operasi gendang telinga atau timpanoplasti. Operasi ini dilakukan dengan cara mencangkok jaringan lain ke gendang telinga yang pecah.

 

Referensi :

Pujo Widodo, 2023, Gendang telinga berlubang dan penanganannya, jurnal kesehatan RSUP Karyadi/fakultas kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Wahid, F. et al. (2021). Aftermath of Traumatic Tympanic Membrane Perforation: Our Findings at A Tertiary Care Hospital in Pakistan. Pakistan Journal of Medical Sciences, 37(3), pp. 874–878.

Johns Hopkins All Children’s Hospital. Patients and Families. Perforated Eardrum.

Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Ruptured Eardrum (Perforated Eardrum).

Barth, P. KidsHealth (2019). For Parents. Eardrum Injuries.

Cunha, J. MedicineNet (2020). Hearing Health Center. Ruptured (Perforated) Eardrum Symptoms, Treatment, and Healing Time.

Saling, J. WebMD (2019). Pain Management. Ruptured Eardrum: Symptoms and Treatments.

Willacy, H. Patient Info (2018). Ears, Nose, Throat, and Mouth. Perforated Eardrum.

Woods, M. Winchester Hospital (2018). Health Library. Ruptured Eardrum.