Jumat, 24 Februari 2023 10:32 WIB

Foot Orthosis (Insole) : Terlihat Sederhana Dengan Manfaat Luar Biasa

Responsive image
1433
Ardian F R - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Insole atau foot orthosis merupakan alat yang terlihat sepele dan diragukan kegunaannya, tetapi dari alat (orthosis) yang terlihat sederhana ini terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh penggunanya. Dan sejumlah teori telah dijelaskan para ahli bahwa foot orthosis (insole) pada kenyataannya memiliki banyak manfaat. Dalam penggunaan insole disebutkan bahwa akan memberikan sedikit kontrol gerakan dan input sensori, tetapi itu terbukti sangat efektif utuk membuat pasien merasa lebih baik karena rasa nyeri yang berkurang.

Pencegahan Low Back Pain (LBP)

Pada orang dengan kondisi pronasi kaki yang berlebihan secara jangka panjang akan mengakibatkan internal rotasi pada ekstrimitas bawah yang mengakibatkan mengganggu perkembangan bidang sagital ke depan tubuh saat berjalan. Hal ini menyebabkan regangan yang signifikan pada sendi sacroiliac dan lumbosacral yang berkontribusi terhadap perkembangan LBP. Selain itu, tipe high arched foot yang kaku juga telah dikaitkan dengan terjadinya LBP. Kondisi tersebut mengurangi kapasitas untuk penyerapan goncangan oleh kaki sehingga menyebabkan patologi yang disebabkan oleh goncangan di punggung bawah.

Pada kasus pronasi kaki yang berlebihan atau berkepanjangan, orthosis telah banyak diresepkan oleh dokter untuk mengurangi rentang dan kecepatan gerakan kaki, mengoreksi fungsi tungkai bawah dan postur proksimal. Sedangkan pada kasus high arched foot yang kaku, para dokter banyak meresepkan shock-absorbing insole untuk mengurangi penjalaran goncangan yang lebih proksimal dan mengurangi kemungkinan terjadinya LBP. (Chuter et al., 2014)

Pada Penderita Diabetes

Banyak orang, tidak hanya penderita diabetes, memiliki lesi parah pada permukaan plantar (telapak) kaki. Pada penderita diabetes, area hiperkeratosis dan ulserasi seringkali merupakan hasil dari perubahan bentuk kaki dengan area tekanan plantar yang tidak merata. Tekanan adalah faktor utama yang berkontribusi pada pembentukan luka dan ulkus di kaki. Penggunaan orthosis memungkinkan untuk mengurangi tekanan, guncangan dan pergeseran, dan untuk mengkompensasi, mengakomodasi, menstabilkan, atau menopang kelainan bentuk pada kaki. (Tyrrell, 1997)

Untuk pasien diabetes dengan masalah kaki, salah satu dari dua jenis orthosis biasanya digunakan:

· Menggunakan bantalan lunak untuk menyerap tekanan

· Meningkatkan area kontak permukaan plantar kaki (total contact insoles) sehingga mendistribusikan ulang pola beban.

Mencegah terjadinya Cedera Olahraga

Cedera sering terjadi pada orang yang berolahraga secara teratur, terutama pada olahraga ketahanan yang melibatkan gerakan berulang, seperti lari jarak jauh. Cedera yang paling umum termasuk medial tibial stress syndrome, Achilles tendinopathy, plantar fasciitis, dan nyeri patellofemoral. (Mayor,2016)

Dalam sebuah studi retrospektif efektivitas penggunaan orthosis (insole) pada pelari jarak jauh, Gross et al. menemukan orthosis sangat efektif dalam memberikan bantuan pada pasien dengan keluhan pada ekstremitas bawah. Keluhan yang diresepkan orthosis termasuk untuk berbagai masalah pinggul, lutut, kaki dan pergelangan kaki. Pada hasil laporan dilaporkan bahwa penggunaan orthosis memiliki tingkat memuaskan pada pasien. Setelah memakai orthosis selama 3 bulan, 81% pasien dengan nyeri tumit dengan menggunakan custom rigid foot orthosis dapat menghilangkan gejala secara menyeluruh. Functional foot orthosis ditemukan efektif mengurangi nyeri hingga 80% pada pasien dengan plantar fasciitis. Penggunaan orthosis juga telah dilaporkan mempercepat durasi kembali ke fungsi penuh pada pelari yang mengalami cedera. (Razeghi & Batt, 2000)

<!--[if gte vml 1]> <![if !mso]>

<![endif]>

Pre

<![if !mso]>
<![endif]> <![endif]--><!--[if gte vml 1]> <![if !mso]>
<![endif]>

Post

<![if !mso]>
<![endif]>
<![endif]--><!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Foot orthosis (insole) paling efektif dalam pengobatan gejala yang timbul dari kelainan biomekanik, seperti pronasi berlebihan atau perbedaan panjang tungkai.

 

Referensi:

Chuter, V., Spink, M., Searle, A., & Ho, A. (2014). The effectiveness of shoe insoles for the prevention and treatment of low back pain: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials. BMC musculoskeletal disorders, 15, 140. https://doi.org/10.1186/1471-2474-15-140

Mayor S. (2016) Foot orthoses reduce sports injury but shock absorbing insoles do not, study finds. BMJ, i6666 doi:10.1136/bmj.i6666

Razeghi, Mohsen & Batt, Mark. (2000). Biomechanical Analysis of the Effect of Orthotic Shoe Inserts. Sports medicine (Auckland, N.Z.). 29. 425-38. 10.2165/00007256-200029060-00005.

Tyrrell W. (1997). Footwear and Orthoses in Diabetes. Journal of wound care, 6(Sup4), 17–20. https://doi.org/10.12968/jowc.1997.6.Sup4.17

Sumber foto : Humas-RSO