Merokok dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Berbagai penyakit dapat timbul karena merokok. Kebiasaan merokok dapat merugikan bagi perokok dan juga orang di sekitarnya. Dalam sebuah ulasan disampaikan bahwa indonesia menempati urutan ketiga jumlah masyarakat yang merokok setelah China dan India. Prevalensi merokok di Indonesia semakin meningkat jumlahnya yaitu 27 % pada tahun 1995, menjadi 36, 3 % pada tahun 2013. Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi merokok pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi merokok pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.
Rokok menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan seperti, kanker paru-paru, kanker esofagus, kanker laring, aterosklerosis, gangguan kehamilan, dan juga penurunan kualitas spermatozoa.
Stres oksidatif merupakan kondisi ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan. Kondisi seperti ini akan meningkatkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS). ROS adalah agen pengoksidasi sangat reaktif yang termasuk pada kelas radikal bebas, dan juga merupakan kelompok molekul kimia yang sangat reaktif dengan satu atau lebih elektron tidak berpasangan yang dapat secara oksidatif memodifikasi biomolekul yang dihadapi.
Penurunan kualitas spermatozoa diakibatkan oleh peningkatan kadar Reactive Oxygen Species (ROS) dan penurunan antioksidan pada sperma yang mengganggu spermatogenesis. Radikal bebas yang berasal dari asap rokok dapat menyebabkan kerusakan pada deoxyribonucleic acid (DNA) dan apoptosis sel spermatozoa. Merokok memberikan dampak negatif pada kualitas spermatozoa seperti penurunan jumlah spermatozoa, perubahan motilitas spermatozoa, dan perubahan morfologi spermatozoa yang diikuti oleh peningkatan ROS dalam sperma.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pembersih berupa antioksidan yang dapat menetralkan efek dari ROS. Ketersediaan antioksidan di dalam tubuh harus cukup seimbang dengan radikal bebas dan kadang perlu ditingkatkan dengan bantuan sistem antioksidan eksogen salah satunya adalah vitamin C.
Kita ketahui, Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang sering ditemui dan dikonsumsi dikalangan masyarakat, serta dapat ditemukan dalam berbagai jenis bahan makanan seperti buah-buahan berupa jambu, jeruk, nanas, tomat dan berupa sayur-sayuran dan suplemen. Vitamin ini merupakan suatu antioksidan non-enzimatis yang mempunyai sifat polaritas yang tinggi karena banyak mengandung gugus hidroksil sehingga mudah larut dalam air, dan terletak pada cairan ekstraseluler. Vitamin C memiliki kemampuan untuk melawan dan menetralisir radikal bebas dari segi kerusakan DNA yang diinduksi maupun akibat produksi yang berlebihan.
Dibutuhkan antioksidan untuk dapat menangkal efek dari ROS. Salah satu antioksidan yang terbukti dapat meningkatkan kualitas spermatozoa adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai sifat polaritas yang tinggi karena banyak mengandung gugus hidroksil sehingga vitamin ini mudah larut dalam air, sehingga dapat langsung bereaksi dengan radikal hidroksil, superoksida, dan hidrogen peroksida.
Dalam beberapa ulasan diatas sejalan dengan sebuah penelitian yang menyatakan bahwa pada pemberian vitamin C menunjukkan peningkatan yang bermakna terhadap kualitas spermatozoa. Selain itu didukung dengan penelitian yang lainnya yang menyatakan bahwa menggunakan kombinasi vitamin C dan E terhadap kualitas spermatozoa yang terpapar asap rokok. Hasilnya, didapatkan peningkatan kualitas spermatozoa secara signifikan.
Dari sebuah penelitian lainnya dengan menggunakan sebuah subjek pria tidak subur perokok. disampaikan hasil yang didapatkan setelah pemberian suplemen antioksidan ( 30 mg koenzim Q10,8 mg seng, 100 mg vitamin C, 12 mg vitamin E, dan 400 mg asam folat sekali sehari selama 3 bulan dan 200 mg selenium setiap hari setelah makan siang) disampaikan terjadi peningkatan spermatozoa setelah pemberian intervensi.
Melihat beberapa ulasan diatas, Dari Data jurnal di National Center for Biotechnology Information menunjukkan masalah kesuburan dialami oleh 1 dari 6 pasangan. menyampaikan bahwa memperkirakan 30% pasangan yang sulit memiliki momongan disebabkan oleh masalah kesuburan pria. Oleh karena itu, penting bagi pria memeriksakan kualitas sperma melalui dokter spesialis andrologi. Meski masalah kesuburan pria tidak selalu dapat diobati sendiri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sehari-hari, demi meningkatkan kesuburan pria dan meningkatkan kesehatan sperma.
Apa Saja yang Menentukan Kualitas Sperma?
Dilansir dari Mayo Clinic, kesehatan sperma pada pria dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:
- Kuantitas sperma.
Pria yang subur akan mengeluarkan air mani saat ejakulasi, di mana terkandung setidaknya 15 juta sperma per mililiter. Jumlah sperma yang terlalu sedikit saat ejakulasi dapat membuat pasangan sulit hamil, karena semakin sedikit pula sperma yang tersedia untuk membuahi sel telur.
- Pergerakan sperma.
Untuk membuahi sel telur, cairan sperma harus bergerak dengan cara menggeliat dan berenang melalui leher rahim (serviks) hingga tuba falopi. Gerakan sperma dikenal dengan istilah motilitas. Setidaknya harus ada 40% sperma yang dapat bergerak dan berenang dengan benar untuk membuahi sel telur.
- Bentuk (morfologi) sperma. Morfologi sperma atau bentuk sperma normal memiliki kepala oval dengan ekor yang panjang. Ini berguna untuk mendorong mereka masuk ke dalam rahim wanita. Semakin banyak sperma berbentuk normal, semakin tinggi pula peluang wanita untuk hamil.
Cara Meningkatkan Kesuburan Pria
Gangguan kesuburan pria dapat disebabkan oleh banyak hal yang mungkin berkaitan dengan genetika dan kesehatan secara umum. Selain itu, gaya hidup sehat dan rajin mengonsumsi menu makanan sehat turut memengaruhi kesuburan pria. Ada beberapa metode meningkatkan kesuburan pria Berikut ini metode meningkatkan kesuburan pria yang sudah di antaranya:
- Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang mampu mencegah dan memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dipercaya dapat melawan penyakit jantung dan kanker. Selain itu, zat antioksidan juga dapat meningkatkan kesuburan pria.
Jurnal yang dipublikasikan dalam Reproductive Biomedicine Online, menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi antioksidan dalam bentuk suplemen memiliki risiko kerusakan DNA sperma yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pria yang tidak mengonsumsi antioksidan sama sekali, sehingga Anda dan pasangan akan memiliki peluang kehamilan yang lebih tinggi. Namun hal ini masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut.
Beberapa contoh makanan yang kaya akan antioksidan yaitu hati sapi, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, biji-bijian, kacang polong, tomat, aprikot, dan semangka.
- Sering Berhubungan Seksual
Jika kita dan pasangan berencana untuk punya momongan, usahakan untuk berhubungan seks selama masa subur wanita (ovulasi). Sayangnya belum ada bukti yang jelas mengenai jumlah berhubungan seksual yang ideal. Ditulis dalam jurnal penelitian di SpringerLink, dampak dari abstinence atau tidak berhubungan seks untuk sementara waktu pada kualitas sperma sangatlah kompleks. Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengevaluasi dampak abstinence terhadap peluang kehamilan dan pembuahan.
- Perhatikan Asupan Kedelai
Kandungan kedelai banyak ditemukan pada tahu, tetapi juga bahan yang umum ditemukan di dalam produk minuman kesehatan dan protein bar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan fitoestrogen di dalam kedelai dan produk turunannya dapat memengaruhi kesuburan pria. Namun, hal ini pun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat kedelai terhadap kesuburan pria. Meskipun begitu, sebaiknya tetap mengonsumsi kedelai demi memenuhi kebutuhan nutrisi harian dan memastikan memiliki gizi seimbang.
- Berhenti Merokok
Ada segudang alasan mengapa kita harus berhenti merokok, salah satunya untuk meningkatkan kesuburan kita. Merokok dapat memengaruhi banyak aspek dalam kesehatan sperma, termasuk penurunan kuantitas sperma, penurunan motilitas sperma, dan bentuk
sperma abnormal. Merokok juga berdampak negatif bagi keberhasilan program bayi tabung (IVF) dan injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI).
Pria yang terbiasa merokok juga dapat memengaruhi kesuburan pasangan kita. Wanita yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif) memiliki tingkat keberhasilan IVF lebih rendah dan meningkatkan risiko keguguran.
- Mengurangi Minum Minuman Beralkohol
Tahukah Anda bahwa terlalu banyak minum alkohol dapat menurunkan kesuburan pria? Jika Anda dan pasangan berencana untuk memiliki momongan, inilah saat yang tepat untuk mengurangi atau berhenti minum alkohol.
Sebuah penelitian di Indian Journal of Pathology & Microbiology, menunjukkan bahwa dari beberapa pria yang ketergantungan alkohol, hanya 12% pria yang memiliki kuantitas sperma ideal dan sehat. Sering minum alkohol akan menurunkan jumlah sperma, menurunkan kualitas pergerakan sperma, dan menurunkan jumlah sperma yang berbentuk normal.
Meski mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang kemungkinan tidak berdampak besar pada kualitas sperma, tapi mengonsumsi alkohol tetap akan memengaruhi kualitas sperma. Semakin banyak jumlah alkohol yang diminum, maka kualitas sperma akan semakin memburuk. Oleh karena itu, setiap pasangan diharapkan untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.
- Memenuhi Kebutuhan Vitamin C
Vitamin C terkenal akan manfaatnya yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, mengonsumsi suplemen antioksidan seperti vitamin C bagus untuk meningkatkan kesuburan pria dan meningkatkan kualitas sperma.
Meningkatkan kualitas sperma.
Dalam penelitian dari National Center of Biotechnology Information, menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C sebanyak 1.000 mg 2 kali sehari selama 2 bulan penuh dapat meningkatkan motilitas sperma hingga 92?n kuantitas sperma hingga 100%. Ini juga mampu mengurangi jumlah sperma abnormal hingga 55%.
- Memenuhi Kebutuhan Vitamin D
Tidak hanya vitamin C, tetapi memenuhi kebutuhan vitamin D juga penting untuk meningkatkan kesuburan pria. Vitamin D merupakan nutrisi yang bagus untuk meningkatkan kadar hormon testosteron. Sebuah penelitian yang dilakukan kepada 65 pria dengan kadar testosteron rendah menunjukkan hasil yang positif setelah memenuhi kebutuhan vitamin D mereka. Mengonsumsi sebanyak 3.000 IU vitamin D3 setiap hari selama 1 tahun mampu meningkatkan kadar testosteron pria hingga 25%. Namun untuk menguji apakah penambahan vitamin D mempunyai manfaat, masih diperlukan adanya penelitian lebih lanjut.
- Olahraga Secara Teratur
Selain berguna untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar testosteron dan kesuburan. Pria yang rajin berolahraga memiliki kesuburan dan kualitas sperma yang lebih baik daripada pria yang jarang berolahraga.
Namun, jangan sampai terlalu diforsir karena dapat berdampak sebaliknya dan berpotensi menurunkan kadar testosteron. Jika Anda jarang berolahraga tapi tetap ingin meningkatkan kesuburan, usahakan untuk tetap aktif secara fisik.
- Hindari Stres Berlebihan
Stres membuat Anda tidak bergairah untuk berhubungan seks dengan pasangan, mengurangi kepuasan seksual, dan mengganggu kesuburan Anda. Stres berkepanjangan memicu kadar hormon kortisol yang berdampak negatif pada hormon testosteron. Pada saat hormon kortisol naik, maka kadar hormon testosteron cenderung turun.
Manajemen stres bisa dilakukan sesederhana mungkin, seperti jalan-jalan di alam terbuka, meditasi, olahraga, bersantai dengan teman, dan relaksasi.
- Menjaga Berat Badan Ideal
Pastikan bahwa kita memiliki berat badan ideal, karena kelebihan dan kekurangan berat badan dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan menurunkan kuantitas sperma. Jika ragu dengan berat badan saat ini, periksa indeks massa tubuh (IMT) dan diskusikan tujuan perihal menjaga berat badan dengan dokter spesialis gizi.
Dengan demikian melihat beberapa ulasan diatas seperti Pemberian vitamin C atau sumber makanan yang mengandung vitamin C terbukti memberikan pengaruh dalam meningkatkan kualitas spermatozoa yang meliputi konsentrasi, morfologi, dan motilitas spermatozoa yang terpapar asap rokok. Namun demikian juga perlu ditambah dengan penerapan pola hidup sehat yang lainnya. Sehingga dengan penerapan pola hidup sehat tentunya diharapkan dapat tercapai tujuan yang dikehendaki. Selain itu juga perlunya penelitian lebih mendalam terkait dengan hal tersebut kaitan antara pemberian vitamin C dengan tingkat kesuburan pria.
Referensi :
Agarwal A, Said T. Oxidative stress, DNA damage and apoptosis in male infertility: A clinical approach. BJU Int 2005;95:503–7.
Boseke MB, Engkeng S, Tucunan AA. Determinan perilaku merokok kepala keluarga di Kelurahan Woloan 1 Utara KecamatanTomohon Barat Kota Tomohon. JKesmas 2019;8(7):330.
Claudia V, Queljoe E, Tendean L. Perbedaan kualitas spermatozoa mencit jantan (Mus musculus L) yang diberikan vitamin c setelah pemaparan asap rokok. eBiomedik 2013;1(1): 629-34.
Gunawan PP, Turalaki GLA, Tendean LEN. Pengaruh pemberian pasta tomat (Solanum lycopersicum) terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus)
Mangimbulude JC, Karwur FF, Triandhini R, Fitria. Merokok dan oksidasi DNA. Sains Med 2013; 5(2):113–20
Putra Y. Pengaruh rokok terhadap jumlah sel spermatozoa mencit jantan (Mus musculus, Strain Jepang). J Sainstek 2014;6(1):30–42.
Pavlovi? V, Ceki? S, Rankovi? G, Stoiljkovi? N. Antioxidant and pro-oxidant effect of ascorbic acid. Acta Medica Medianae. 2005;44(1):65-8.
Sanggamale IK, Rumbajan JM, Tendean LE. Perbedaan efek pemberian bawang putih (Allium sativum L.) dan vitamin c pada kualitas spermatozoa tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok. J eBiomed. 2020 Jun;8(1):127-31.
Sadaghiani S, Fallahi S, et al. Effect of antioxidant supplements on sperm parameters in infertile male smokers: a single-blinded clinical trial. AIMS Public Heal. 2020;7(1):92–9
Sutanto EB, Nasihun TR, Isradji I, Sutanto LB. The effect of vitamin C and E combination on sperm quality and cement 8-OHdG levelof smoke exposed rats. World Nut J. 2017 Sep 6;1(1):28-3.
Taha EA, Ez-Aldin AM, Sayed SK, Ghandour NM, Mostafa T. Effect of smoking on sperm vitality, DNA integrity, seminal oxidative stress, zinc in fertile men. Urology 2012;80(4):822-5.
https://linksehat.com/artikel/kesuburan-pria-meningkat-berkat-10-cara-mudah-ini
Frenky D. Awuy, Diana S. Purwanto, Yanti M. Mewo “Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Kualitas Spermatozoa Yang Terpapar Asap Rokok” Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi,Manado, Sulawesi Utara, Indonesia Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia Email: frenkyawuy24@gmail.com eBiomedik, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 240-247