Kamis, 16 Februari 2023 08:55 WIB

Konseling Apoteker pada Pasien Perokok yang Mengkonsumsi Obat Psikiatri

Responsive image
797
apt. Nur Aini Fatmawati, S.Farm - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Merokok merupakan kebiasaan yang membahayakan kesehatan. Zat kimia dan paparan asap rokok dapat membahayakan bagi perokok dan individu yang berada di sekitar perokok. Merokok merupakan faktor resiko penyakit seperti kanker, serangan jantung, penyakit paru obstruksi kronik, impotensi, darah tinggi, gangguan kesuburan, gangguan pencernaan, perburukan asma, infeksi pernafasan hilangnya penglihatan secara bertahap, dan gangguan pada gigi dan gusi. Hampir semua organ dapat terkena dampak dari merokok.

Rokok  memiliki efek adiksi yang membuat perokok kesulitan menghentikan kebiasaan tersebut. Bahaya merokok dan paparannya telah banyak disebarluaskan, tetapi masih banyak perokok yang kesulitan menghentikan kegiatan merokok. Berbagai alasan mendasari kesulitan berhenti merokok diantaranya tersiksa secara fisik dan mental, adanya stres, dan lingkungan. Perokok juga mungkin memiliki keinginan berhenti merokok, tetapi ada kendala untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Oleh sebab itu, peran tenaga kesehatan diperlukan dalam upaya berhenti merokok.

Apoteker sebagai tenaga kesehatan yang memastikan obat efektif dan aman bagi pasien juga memiliki peran menghentikan kebiasaan merokok. Apoteker perlu mengetahui dampak merokok terhadap obat-obatan yang dikonsumsi sehingga dapat dilakukan konseling untuk membantu pasien dapat mengurangi bahkan menghentikan merokok. Melalui konseling, apoteker dapat memotivasi manfaat menghentikan merokok bagi kesehatan dan mendukung keberhasilan pengobatan.

Apoteker dapat memberikan saran untuk memulai berhenti merokok dan memberikan langkah-langkah berhenti merokok secara efektif. Apoteker juga dapat menyarankan terapi pengganti nikotin pada pasien yang kesulitan berhenti merokok

Sebagian besar pasien psikiatri merupakan perokok. Merokok bagi pasien psikiatri dapat menimbulkan perubahan fungsi kognitif dan menurunkan efektivitas terapi obat-obatan jiwa. Olanzapin dan clozapin merupakan obat yang menurun kadarnya secara signifikan pada perokok. Kandungan poliaromatik hidrokarbon dalam rokok dapat menginduksi enzim pemetabolisme di liver yaitu CYP1A2. Hal ini berdampak menurunkan kadar obat dan mengurangi efektivitasnya. Efektivitas berkurang akan mengurangi efek terhadap gejala gangguan jiwa.

Pasien perokok yang mendapatkan olanzapin dan clozapin membutuhkan dosis yang lebih tinggi daripada pasien yang tidak merokok. Dosis yang diperlukan diperkirakan satu setengah kali lebih besar daripada pasien tidak merokok, Jumlah rokok yang diperhitungkan berdampak bagi efek olanzapin dan clozapin yaitu 7-12 batang rokok. Ketika pasien ingin berhenti merokok, pasien perlu berkonsultasi dengan psikiater terlebih dahulu. Penghentian merokok pada pasien yang sudah stabil dengan pengobatan akan berefek peningkatan kadar kedua obat tersebut dalam 24 jam yang meningkatkan toksisitas obat tersebut. Efek toksik yang dapat muncul meliputi gangguan ritme jantung, kejang, penurunan kesadaran hingga koma.

Psikiater akan menurunkan 30-40% dosis obat dalam waktu 4-7 hari untuk mencegah efek toksik tersebut.Apoteker perlu memberikan konseling pada pasien perokok yang mendapat olanzapin dan clozapin. Pasien yang akan mendapat olanzapin dan clozapin diedukasi untuk berhenti merokok. Konseling terapi nonfarmakologi untuk berhenti merokok seperti meningkatkan asupan makan bergizi, olahraga teratur, mengurangi stres dengan kegiatan lain yang positif, dan menghindari lingkungan perokok. Pasien perokok berat dapat mengalami kesulitan ketika menghentikan rokok secara tiba-tiba. Banyak minum air putih, konsumsi snack bergizi, atau permen karet rendah gula menjadi solusi ketika pasien perokok mengalami keluhan dengan berhenti merokok.

Terapi pengganti nikotin dapat direkomendasikan ketika pasien kesulitan berhenti merokok dengan perbaikan gaya hidup. Terapi penggganti nikotin dapat dibeli secara bebas di apotek yang tersedia dalam bentuk permen atau permen karet. Terapi pengganti nikotin ini memiliki efek lokal yang tidak mempengaruhi metabolisme obat-obatan jiwa. Apoteker perlu memberikan edukasi tentang cara pemakaian, aturan pakai, penyimpanan, durasi pemakaian, dan keamanan sediaan pengganti nikotin. Pasien diedukasi untuk membeli terapi nikotin di toko obat dan apotek mengingat sediaan tersebut dijual di toko online yang efektivitas dan keamanannya belum terjamin.

Keluarga pasien atau caregiver turut berperan mendukung keberhasilan berhenti merokok. Apoteker memberikan edukasi kepada keluarga atau caregiver untuk mendukung keberhasilan berhenti merokok. Keluarga atau caregiver diharapkan selalu memotivasi pasien dan memberi nasehat pentingnya berhenti merokok. Lingkungan rumah atau perawatan pasien perlu bebas dari rokok untuk menghindari keinginan merokok pada pasien. Akses terhadap merokok juga dihindari agar pasien tidak kembali merokok. Apoteker dapat memonitoring keberhasilan berhenti merokok dengan menelepon atau melakukan kunjungan pada pasien. Setiap kendala perlu diatasi, agar pasien tetap konsisten menjalankan program berhenti merokok.

 

Referensi :

L Smith, Tawny. 2014. What to do When Your Patient Who Takes Clozapine Enters a Smoke-Free Facility. Savvy Pshycopharmacology

NHS. Clozapine and Smoking. NHS Foundation Trust

Snyder, Morgan. 2011. Case Report: The Clinical Implications of Clozapine and Cigarette Smoking. Mental Health Clinician