Jumat, 10 Februari 2023 10:09 WIB

Bahaya Lemak Darah Tinggi yang dapat Memicu Penyakit Jantung

Responsive image
8242
dr. Aprilia Aqmarina Indah - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Lemak darah tinggi atau dalam dunia kedokteran dan istilah medis dikenal sebagai hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol atau lemak jahat dalam tubuh dalam kadar yang tinggi di luar batas normal. Perlu kita ketahui bahwa, kadar lemak darah yang tinggi atau kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, diantaranya serangan jantung, serangan stroke dan bahkan dapat berujuk kematian.

Kolesterol sendiri secara alami diproduksi oleh tubuh, yakni di organ hati dan dapat pula diperoleh dari berbagai makanan yang dikonsumsi, diantaranya makanan – makanan yang mengandung lemak, seperti telur, daging merah, keju. Trigliserida sendiri berasal dari kalori berlebih yang disimpan oleh tubuh. Secara garis besar, kolesterol dibagi menjadi dua jenis, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat, dimana jika kadar kolesterol jahat dalam tubuh terlalu tinggi akan menyebabkan hiperlipidemia.

Kondisi hiperlipidemia pada tubuh dapat berisiko menyebabkan terjadinya sumbatan atau plak pada dinding pembuluh darah yang semakin lama akan meluas dan menyumbat pembuluh darah arteri dan mengakibatkan adanya sumbatan pada jantung. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu seseorang untuk lebih cepat mengalami Hiperlipidemia, diantaranya :

-  Gaya hidup tidak sehat

Gaya hidup yang tidak sehat memicu terjadinya hiperlipidemia lebih cepat, diantaranya obesitas, merokok, mengkonsumsi minuman berakohol

-   Obat – obatan

Obat – obatan yang dapat memicu terjadinya hiperlipidemia diantaranya pil KB, obat – obatan diuretik, dan obat – obatan antidepresan

-   Komorbiditas

Diabetes, penyakit ginjal, kelainan tiroid, sindrom ovarium polikistik

-    Keturunan

Hiperlipidemia dapat bersifat genetik atau keturunan, dimana biasanya ditemukan pada seorang remaja muda. Kondisi ini sangat berisiko untuk tiba  - tiba mengalami serangan jantung. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri dada, serangan jantung ringan, kram betis pada saat berjalan, dan luka yang tidak kunjung mengalami perbaikan.

 

Referensi :

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Guideline tahun 2019
National Institute of Health (2020). U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Cholesterol.

Sumber gambar: freepik.com