Selasa, 07 Februari 2023 09:39 WIB

Nyeri Tumit Akibat Plantar Fasciitis

Responsive image
1366
dr. Ahmad Fauzan Prawira, SpOT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Nyeri tumit, sebagian besar disebabkan oleh plantar fasciitis (PF), adalah keluhan umum dari banyak pasien yang membutuhkan perawatan ortopedi profesional dan sebagian besar menderita nyeri kronis di bawah tumit mereka. Plantar fasciitis adalah suatu gejala degenerative pada plantar fascia akibat trauma berulang pada sekitar tumit/kalkaneus. Plantar fasciitis menjadi penyebab utama pada nyeri tumit yang dialami oleh orang dewasa. Selain nyeri pada tumit plantar fasciitis juga menimbulkan nyeri pada bagian telapak kaki, hal ini karena fascia plantaris membentang di sepanjang tepalak kaki. Nyeri pada telapak kaki biasanya disebabkan karena penggunaan alas kaki yang tidak tepat dan menekan fascia terus menerus sehingga akan menyebabkan peradangan.

Plantar fasciits dapat terjadi pada semua usia terutama pada pertengahan usia dan lanjut usia. Ada beberapa faktor yang lebih beresiko selain usia yaitu pekerjaan atau aktivitas yang lebih banyak berdiri atau berjalan, obesitas, kehamilan, diabetes melitius, penggunaan sepatu kurang tepat serta aktivitas fisik yang berlebihan seperti atlit.

Penyebab pasti plantar fasciitis sering tidak jelas dan mungkin multi factorial. Karena tingginya insiden pada pelari, disimpulkan bahwa penyuakit ini bisa disebabkan oleh mikrotrauma yang berulang-ulang. Faktor risiko yang mungkin termasuk obesitas, pekerjaan yang membutuhkan berdiri lama dan menahan beban, dan heel spurs (pertumbuhan tulang disekitar tumit).

Pasien mengeluhkan nyeri di sisi medial tumit, paling terlihat dengan langkah awal setelah periode tidak aktif dan biasanya berkurang dengan meningkatnya tingkat aktivitas di siang hari, tetapi akan cenderung memburuk menjelang akhir hari. Gejala dapat menjadi lebih buruk setelah menahan beban yang berkepanjangan, dan sering dicetuskan oleh peningkatan aktivitas menahan beban. Plantar fasciitis biasanya dialami pada satu tumit, tetapi hingga 30% kasus memiliki presentasi gejala di kedua tumit.

Penatalaksanaan pada penyakit ini bisa dilakukan secara terapi konservatif dan operasi. Hal pertama yang bisa dilakukan oleh pasien yaitu dengan mengistirahatkan kaki yang sakit, dengan cara mengurangi atau menghentikan aktivitas yang dapat memperberat kondisi nyeri yang timbul. Kemudian pasien bisa memberikan kompres dingin pada kaki selama 20 menit sebanyak 3-4 kali dalam sehari.

Untuk mengurangi gejala, dokter akan meresepkan pasien berupa obat-obatan anti peradangan dan menganjurkan pasien menggunakan bantalan tumit, insole magnetik, pengguanaan splint/bidai di malam hari dan program fisioterapi. Berbagai macam program fisioterapi yang bisa dilakukan seperti Ultrasound therapy, LASER therapy, stretching & strengthening, dan  extra corporeal shock wave therapy.

 

Referensi:<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Gautham P, Nuhmani S, Kachnathu SJ. Plantar Fasciitis : An Update. Bangladesh Journal of Medical Science. 2015. 14(01): 3-8.

Tahririan MA, Motififard M, Tahmasebi MN, Siavashi B. Plantar fasciitis. J Res Med Sci. 2012 Aug;17(8):799-804

E.M.I.A. Bandara and W.N.I. Kularathne. Physical Therapy Interventions for Plantar Fasciitis: A Review Article. 2019. International Research. Journal of Advanced Engineering and Science. 4(4): 176-187.

https://www.medifit.id/wp-content/uploads/2020/10/3.jpg

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1625563531/attached_image/dengan-olahraga-ini-nyeri-tumit-plantar-fasciitis-bisa-diredakan.jpg

https://healthmatters.wphospital.org/wp-content/uploads/2022/07/Plantar-Fasciitis_Shutterstock_1370070506-scaled.jpg