Senin, 06 Februari 2023 14:00 WIB

Dislipidemia Pada Keadaan Khusus (Diabetes Mellitus)

Responsive image
4478
Wira Gotera, Ida Bagus Aditya Nugraha - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Dislipidemia atau gangguan pada kadar lipid atau lemak di dalam tubuh. Gejala klinik dan keluhan dislipidemia sering tidak jelas, dan biasanya gejala yang muncul adalah komplikasi atau efek dari dislipidemia itu sendiri. Kondisi kondisi khusus misalnya pada pasien Diabetes , sindroma metabolik merupakan kondisi kondisi yang patut dan harus diwaspadai terkait dislipidemia. Diabetes sering kita tahu menjadi permasalahan global dan pada pasien diabetes biasanya cenderung akan mengalami dislipdiemia baik pada diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 ini.

Diabetes tipe I biasanya berhubungan denngan kadar LDL dan HDL kolesterol yang normal, disertai dengan kadar trigliserida yang tinggi. Kadar trigliserida yang tinggi dikarenakan buruknya kontrol gula darah. Kontrol gula darah yang kurang karena ketidakcukupan pemberian insulin membawa pada pengurangan aktivitas lipoprotein lipasae dan ketidakmampuan membersihkan kilomikron dan VLDL. Saat kontrol gula sangat buruk, kolesterol HDL juga mengalami penurunan dan kolesterol LDL mengalami peningkatan.

Diabetes tipe II secara umum berhubungan dengan berkurangnya kadar kolesterol HDL, peningkatan kadar trigliserida dan kadar kolesterol LDL yang normal, meskipun demikian ada pergeseran partikel ke partikel LDL yang lebih bersifat aterogenik ( small, dense LDL particle). Peubahan-perubahan ini dikarenakan peningkatan produksi VLDL oleh hati dan gangguan bersihan dari VLDL dan kilomikron, menghasilkan peningkatan produksi LDL yang small, dense. Penurunan dari kolesterol HDL disebabkan terutama oleh karena suatu peningkatan transfer kolesterol dari HDL ke lipoprotein yang diperkaya trigliserida seiring bersama transfer trigliserida ke HDL. Partikel-partikel yang kaya dengan trigliserida ini lalu dihidrolisis oleh lipase dan secara cepat dikatabolisme dan dibersihkan. Resistensi insulin meningkatkan aktivitas lipase hati, yangmana kemudian menghidrolisis fosfolipid dalam partikel HDL dan LDL, menjadi semakin kecil, semakin padat partikel LDL dan penurunan subspecies HDL.

Pada Diabetes tadi baik tipe 1 dan 2, membutuhkan pemantauan yang rutin dari kadar lipid, serta modifikasi gaya hidup, pengendalian gula darah, karena kesemuanya tadi saling mendukung dan semakin awal bisa kita temukan dislipidemia pada diabetes maka semakin baik dan harapannya kita bisa mengobati keduanya dan mencapai tingkat pengendalian gula serta lipid yang baik. Demikian informasi yang diberikan semoga dapat bermanfaat. Salam Sehat Sehat Indonesia.

Referensi

World Health Organization ( WHO) Global Health Observatory Data. Available at : https://www.who.int/gho/ncd/risk_factors

Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pedoman Nasional Dislipidemia. PERKENI. 2021

Chaudury B, et al. Diabetic Dislipidemia: Current Concepts in Pathophysiology and Management. J Clin Diag Res. 2018.

Kopin L, et al. Dyslipidemia. Ann Intern Med. ACP. 2017.