Jumat, 27 Januari 2023 15:04 WIB

Nyeri Pinggang Menahun dan Nyeri di Kaki, Ada Hubungannya?

Responsive image
9243
dr. M. Rama Anshorie, Sp.OT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Nyeri pinggang merupakan gejala yang sangat umum terjadi. Hampir setiap orang mengalami nyeri pinggang paling tidak sekali seumur hidupnya. Pada umumnya nyeri pinggang merupakan gejala yang dapat menghilang dengan sendirinya, tetapi terkadang bisa juga nyeri tersebut menetap dan menjadi gejala yang menahun. Lebih dari 60% manusia mengalami nyeri pinggang mekanis, yang nyeri tersebut dapat bertahan sampai 1 tahun lamanya. Nyeri pinggang dapat menjadi penyebab utama dari berkurangnya produktivitas di lebih dari 120 negara di seluruh dunia. Penelitian di 54 negara menyatakan bahwa, prevalensi nyeri pinggang sebesar 11,9?n lebih banyak menyerang pada kelompok usia 40-80 tahun.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Nyeri pada tulang belakang  diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan distribusi dari nyerinya. Pertama, lokal, yaitu nyeri hanya sebatas di area pinggang, kedua penjalaran, yaitu nyeri yang menjalar dari pinggang sampai ke paha, betis, dan bahkan kaki. Yang terakhir ketiga, yaitu tipe gabungan lokal dan penjalaran. Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya nyeri pinggang dan bahkan bisa menjadi menahun. Faktor risiko tersebut seperti: faktor genetic, jenis kelamin Wanita, gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga, obesitas, dan merokok, lalu ada riwayat trauma. Namun ada juga faktor psikososial yang dapat meningkatkan risiko seperti contohnya jenis pekerjaan yang dapat memberikan beban di tulang belakang seperti pegawai konstruksi dan kuli panggul.

Gejala yang ditimbulkan pada nyeri pinggang biasanya merupakan nyeri mekanis yang dipicu oleh Gerakan dan akan berkurang pada saat diistirahatkan. Penderita biasa mengeluh nyeri yang timbul pada saat akan berdiri dari keadaan duduk atau terlentang. Nyeri dapat juga menjalar ke bagian paha, betis. Nyeri yang menjalar berarti sudah mengenai bagian syaraf yang terdistribusi sesuai jarasnya sampai ke bagian kaki. Jika anda mengalami gejala yang serupa maka dianjurkan untuk segera memeriksakannya ke dokter.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]-->

Tatalaksana dari nyeri pinggang ada berbagai cara, baik berupa tindakan konservatif maupun operatif. Terapi konservatif lebih dulu dilakukan seperti perubahan gaya hidup. Banyak kasus yang terjadi diakibatkan karena gaya hidup yang kurang baik seperti yang sudah dicontohkan diatas. Sebaiknya mulailah gaya hidup yang baik untuk mencegah terjadinya nyeri pinggang seperti olah raga untuk menguatkan otot-otot punggung dan mengurangi mengangkat beban berat saat bekerja. Nyeri pinggang juga bisa diberikan obat-obat anti nyeri yang bisa didapatkan dari dokter. Jika terapi konservatif sudah dilakukan namun tidak menunjukkan hasil yang efektif maka terapi selanjutnya bisa dilakukan terapi operatif yang bisa dilakukan oleh dokter spesialis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut di area tulang belakang.

 

Referensi:

Blom, A., Warwick, D., & Whitehouse, M. (Eds.). (2017). Apley & Solomon's System of Orthopaedics and Trauma (10th ed.). CRC Press. https://doi.org/10.4324/9781315118192.

Salter R. B. (1999). Textbook of disorders and injuries of the musculoskeletal system : an introduction to orthopaedics fractures and joint injuries rheumatology metabolic bone disease and rehabilitation (3rd ed.). Williams & Wilkins.

https://awsimages.detik.net.id/content/2012/12/12/766/pinggang2ts.jpg

https://img-z.okeinfo.net/library/images/2018/07/24/xb5k983a39zmvg5eywtq_21625.jpg

https://asset.kompas.com/crops/gH1WqnSJd-C4tHUg0qrL2Q96Bhc=/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2021/09/13/613ec8533606e.jpg

https://res.cloudinary.com/dk0z4ums3/image/upload/v1629270198/attached_image/telapak-kaki-sakit-bisa-jadi-ini-penyebabnya.jpg