Senin, 09 Januari 2023 13:57 WIB

Yoga si Pelengkap dalam Pengobatan Fibrilasi Atrium

Responsive image
193
 dr. Lili Widianto - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Fibrilasi atrium merupakan salah satu kelainan irama jantung yang paling sering ditemukan di dunia. Fibrilasi atrium merupakan kondisi dimana atrium (serambi jantung) berdenyut tidak teratur dalam kecepatan melebihi denyut jantung normal. Gejala yang umumnya didiskripsikan oleh penderita berupa rasa berdebar atau deg-degan.

Pasien dengan fibrilasi atrium pada umumnya akan mendapatkan terapi obat-obatan berupa obat pengontrol denyut jantung dan obat lain sesuai dengan penyebab dasar dari fibrilasi atrium. Nah, tahukah kamu? Ternyata ada aktivitas olahraga rutin yang bisa menjadi pelengkap dalam proses pengobatan fibrilasi atrium.

Yoga merupakan salah satu jenis olahraga yang sudah ada sejak sebelum masehi. Olahraga ini terdiri dari usaha untuk  menyatukan postur tubuh, kelenturan, pernapasan, dan pikiran. Menurut Studi MAYA yang dikerjakan di India, pada pasien dengan fibrilasi yang disupervisi dalam menjalankan sesi yoga selama 1 jam per hari dalam 6 hari seminggu, didapatkan bahwa yoga meningkatkan kontrol gejala, kontrol denyut jantung, serta kualitas hidup penderita. Bentukan Latihan dalam yoga yang dalam dilakukan berupa meditasi, latihan pernapasan, dan rileksasi dengan beberapa pose tubuh tertentu.

Yoga diketahui dapat membantu meningkatkan aktivitas persarafan parasimpatis yang berperan dalam kontrol laju denyut jantung, menurunkun fluktuasi dari aktivitas otonom khususnya persarafan simpatis yang dapat mencetuskan kekambuhan fibrilasi atrium. Peningkatan aktivitas persarafan parasimpatis menyebakan menurunnya laju denyut jantung, menurunnya tekanan darah, dan mengurangi stress oksidatif dialam tubuh. Yoga juga diketahui dapat membantu menciptakan suasana hati yang positif dan perasaan bahagia. Yoga juga membantu mengontrol stress psikis. Stress psikis diketahui merupakan pencetus yang cukup sering pada kasus fibrilasi atrium.

Nah, bagaimana pembaca setia? Kalian juga boleh mencoba melakukan olahraga ini meskipun bukan penderita fibrilasi atrium. Tapi mohon bantuannya juga ya untuk menyebarkan informasi ini kepada keluarga, kerabat, teman, dan masyarakat sekitarmu yang menderita fibrilasi atrium! Terimakasih, salam sehat!

 

 

Referensi:

Gerhard, H.,et al ESC Scientific Document Group, 2020 ESC Guidelines for the diagnosis and management of atrial fibrillation developed in collaboration with the European Association for Cardio-Thoracic Surgery (EACTS): The Task Force for the diagnosis and management of atrial fibrillation of the European Society of Cardiology (ESC) Developed with the special contribution of the European Heart Rhythm Association (EHRA) of the ESC, European Heart Journal, Volume 42, Issue 5, 1 February 2021, Pages 373–498, https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehaa612

Aditee D, Pankaj M, Neil B, Nayereh P, Dali F, N Srivatsa U. Meditation for Improved Clinical Outcomes in Patients with Implantable Defibrillators for Heart Failure- Pilot Study. J Atr Fibrillation. 2020 Apr 30;12(6):2314. doi: 10.4022/jafib.2314. PMID: 33024493; PMCID: PMC7533122.

Sumber Gambar:
Free copyright from motionarray