Jumat, 06 Januari 2023 15:42 WIB

Yuk Cari Tahu Cara Mengatasi Eco-Anxiety !

Responsive image
728
Yusnia Rahmawati Andina, Amd.Kep - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Anak muda mencemaskan masa depan, lingkungan rusak dan krisis iklim memicu eco-anxiety. Eco-anxiety merupakan istilah yang sering digunakan, tapi keliru jika tak digunakan dengan sesuai. Ini bukan penyakit atau gangguan, melainkan reaksi yang normal,” kata Sarah Niblock dari dewan psikoterapi inggris (UKCP).

Asosiasi Psikologi Amerika medefinisikan eco-anxiety sebagai "a chronic fear of environmental doom".  Kecemasan tersebut merupakan sebuah respon logis para aktivis lingkungan terhadap darurat iklim. Lalu bagaimana para aktivis tersebut mengatasi kecemasan yang dideritanya.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang dilakukan para aktivis lingkungan mengatasi kecemasannya sebagaimana dilaporkan Guardian (30/11). Yuk, simak terutama bagi kalian para pejuang darurat iklim dan lingkungan :

1. Menanam tanaman, membuang sampah dan mendekatkan diri pada alam

Melansir psychologytoday.com dalam artikel berjudul "Coming to Terms with Ecoanxiety" walaupun Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5) tidak memasukkan eco-anxiety ini menjadi diagnosa spesifik. Namun beberapa orang yang menyadari perubahan iklim dunia mengalami stres tingkat tinggi dengan gejala serangan panik, kerasukan pikiran, kehilangan selera makan dan insomnia.

Oleh karenanya, untuk menghindari dan mengatasi stres tingkat tinggi, saat gejalanya mulai terasa,maka membersihkan sampah dan berkebun merupakan salah satu contoh menghubungkan diri kita dan berinteraksi dengan alam. Bahkan mengingat masa kecil kita saat bermain di taman penuh bunga pun dapat menjadi salah satu dari ecotherapy.

Kemudian apabila kalian dekat atau menyempatkan diri di hutan, gunung, danau, pantai dan tempat-tempat alam lainnya, kalian dapat melakukan forest bathing. Forest bathing merupakan serangkaian aktivitas yang dapat dilakukan di alam-alam yang disebutkan di atas sebagai terapi.

2. Menciptakan kelompok yang dapat dengan bebas membicarakan rasa cemas dan ketakutan yang mungkin akan terjadi pada lingkungan dan iklim dunia di masa depan.

Kalian dapat membentuk suatu komunitas, entah komunitas olah raga, pencinta hewan dan tumbuhan atau pencinta alam, misalnya. Kemudian kalian dapat merencanakan dan melakukan ecotherapy bersama.  Jika begitu, kamu dapat bersama-sama dengan mereka untuk dapat bebas membicarakan kecemasan dan ketakutan kalian.

3. Berhubungan dengan orang-orang yang mengupayakan solusi dan memberikan kesadaran perihal darurat iklim dan lingkungan

Kalian sudah memiliki sekelompok teman yang merasakan hal yang sama, yaitu eco-anxiety. Kalian pun telah melakukan ecotherapy bersama. Kalian pun dapat mencari orang-orang atau sekelompok orang yang telah melakukan solusi bagi iklim dan lingkungan.

Entah itu kelompok pengguna barang bukan sekali pakai, pemanfaatan sampah, memelihara sumber air dan tumbuhan, melindungi dan menyelamatkan hewan punah, menghemat listrik dan air. Kalian bisa menjadi sukarelawan untuk belajar sekaligus membantu. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melindungi dan menjaga iklim serta lingkungan kita.

4. Mengambil tindakan dan melakukan aksi sebagai penangkal keputusasaan.

Beberapa kota dari negara-negara di segala penjuru dunia telah melakukan aksi-aksi turun ke jalan, seperti yang dilakukan Greta Thunberg. Aksi yang menghendaki kebijakan-kebijakan pro lingkungan sekaligus memberikan kesadaran tentang keadaan iklim dan lingkungan di masyarakat.

5. fokus pada perubahan sistem, bukan diri sendiri

Kemaslahatan umum tidak akan tercapai jika bekerja sendiri-sendiri. Penulis dan aktivis lingkungan, Emma Marris menyarankandiperlukan kerja sama untuk mencapai suatu perubahan yang berdampak pada lingkungan. Perlu memahami bahwa bertindak tegas untuk mengatasi krisis iklim itu penting. Upaya tersebut dapat tercapai dengan mengurangi energi berbahan bakar fosil dan beralih ke energi ramah lingkungan.

Tidak ada gejala pasti yang terjadi pada eco-anxiety atau kecemasan lingkungan. Jika gangguan kecemasan terjadi secara terus menerus hingga mengganggu produktivitas sehari- hari, maka perlu segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk membantu mengatasi gangguan yang dirasakan. 

Mengutip dari Medical News Today berikut cara lain mengatasi gangguan gejala eco-anxiety:

1. Mengambil tindakan nyata membantu keselamatan lingkungan, seperti menjadi sukarelawan untuk kegiatan lingkungan, menjalankan pola hidup berkelanjutan dengan mengurangi sampah dan mengolah sampah, hingga mengurangi konsumsi daging dan produk susu.

2. Mengedukasi diri dengan informasi yang akurat tentang perkembangan lingkungan dan kiat-kiat yang bisa dilakukan jika terjadi krisis.

3. Fokus pada ketahanan, yaitu orang yang merasa positif tentang kemampuannya dalam mengatasi stres dan cemas lebih baik daripada orang yang kurang percaya diri dengan keterampilan ketahanannya.

4. Membangun pola pikir yang optimis disertai dengan upaya nyata yang berdampak baik pada lingkungan.

5. Melakukan latihan fisik atau olahraga secara teratur untuk membantu mengelola perasaan stres dan cemas yang dialami.

6. Jika terlalu stres mendapatkan terpaan berbagai informasi negatif tentang lingkungan, istirahat sejenak dari interaksi media, baik media televisi, radio, hingga media sosial.

7. Berkonsultasi dengan dokter atau psikolog jika perasaan cemas semakin mengganggu dan mempengaruhi produktivitas sehari-hari.

 

Referensi :

https://www.greeners.co/gaya-hidup/lima-cara-mengelola-eco-anxiety/4/

https://www.forestdigest.com/detail/1704/apa-itu-eco-anxiety

https://www.idntimes.com/life/inspiration/yulia/mengatasi-ecoanxiety-c1c2