Kamis, 05 Januari 2023 14:30 WIB

Cara Mudah Atasi Nyeri Haid Tanpa Minum Obat

Responsive image
5313
Ns. Yunita Adiyatma, S. Kep. - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Nyeri haid, di dalam dunia medis disebut dismenore adalah keluhan umum yang kerap dialami wanita saat haid. Nyeri biasanya muncul pada awal masa menstruasi, tepatnya di perut bagian bawah. Nyeri bisa terasa ringan dan tidak mengganggu, hingga terasa berat dan tidak tertahankan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selama menstruasi, rahim akan berkontraksi sehingga membantu pengeluaran lapisan. Ada zat kimia prostaglandin yang membuat rasa sakit dan memicu kontraksi otot rahim. Jumlah prostaglandin yang tinggi bisa menyebabkan nyeri haid berlebih.
Nyeri Haid Nyeri haid bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengutip dari Mayoclinic.org, risiko nyeri haid disebabkan beberapa faktor seperti:

·         Usia perempuan kurang dari 30 tahun

·         Perempuan yang pubertas lebih awal, misal masa pubertas pertama kali di usia 11 tahun atau lebih muda

·         Mengalami pendarahan hebat ketika menstruasi

·         Ada riwayat keluarga yang memiliki penyakit nyeri haid (dysmenorrhea)

·         Merokok

Beberapa wanita mengalami gejala mual, sakit kepala, dan pusing sebelum nyeri haid. Ada juga tanda-tanda seperti kram di bagian perut bawah, di mana nyeri dimulai 1 sampai 3 hari sebelum menstruasi. Ada juga nyeri haid ketika hari pertama dan berkurang dalam 2 hingga 3 hari. Gejala ini sebenarnya akan hilang tanpa diobati, tapi pada sebagian wanita, gejala yang muncul cenderung menetap dan semakin parah jika dibiarkan tanpa penanganan. Adakah cara menghilangkan nyeri haid tanpa obat?

Berikut cara menghilangkan nyeri haid dengan skala ringan yang bisa Anda coba di rumah:

§  Kompres hangat.

Memberikan kompres hangat di area perut mampu meredakan nyeri. Kompres hangat bisa meningkatkan aliran darah, menurunkan ketegangan otot, dan mengurangi rasa nyeri. Anda bisa membuat kompres dari bantalan pemanas listrik, botol air panas, atau alat kompres.

§  Pijat perut dengan minyak essensial

Anda bisa mengurangi rasa sakit haid dengan memijat bagian perut memakai minyak esensial. Penelitian menemukan pijatan memakai campuran minyak esensial bisa mengurangi kram perut. Jenis minyak esensial yang digunakan seperti minyak lavender, mawar, kayu manis, cengkeh dan lainnya.

Caranya, campur minyak esensial dengan minyak jojoba atau minyak kelapa. Campuran ini bisa bekerja dan menyebarkan manfaat minyak ke area yang lebih luas. Setelah dicampurkan, gosokkan beberapa tetes di tangan lalu pijat perut dengan lembut.

Para ahli menjelaskan, memijat perut memakai gerakan melingkar selama lima menit setiap hari, bisa mengurangi kram dan meningkatkan sirkulasi darah di perut. Lakukan sebelum dan selama periode haid. Pijatan pada tubuh bisa meredakan rasa sakit dan melepaskan senyawa endorfin. Senyawa ini bermanfaat untuk relaksasi otot dan efek sedasi.

§  Perbanyak minum air.

Cukupi kebutuhan cairan tubuhmu dengan minum air. Air hangat dapat membantu meredakan kram, yang bekerja untuk meningkatkan aliran darah di sekitar kulit serta melemaskan otot-otot yang kram. Jika bosan dengan air putih, Anda bisa mengonsumsi jenis-jenis makanan yang banyak mengandung air seperti timun, semangka, daun selada, seledri, atau beri-berian.

§  Mengkonsumsi pisang.

Buah pisang banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin C, vitamin B6, protein, kalium, magnesium, serat, dan air. Karena kaya akan air dan kalium, pisang dapat membantu timbulnya kram saat haid

·         Kurangi kafein dan makanan asin.

Alkohol, lemak, garam, dan gula berakibat pada penumpukan air dalam tubuh dan membuat perut kembung. Kafein pada kopi, teh, soda, dan cokelat perlu dihindari karena bisa memperparah kram perut. Anda dapat mengganti kopi dan teh dengan minuman lemon hangat atau jahe yang bagus untuk nyeri haid. Jahe serta lemon dapat membantu mengurangi sakit perut dan memberi efek menenangkan.

§  Konsumsi kunyit

Kurkumin, bahan kimia alami dalam kunyit, dapat membantu meredakan gejala sindrom pramenstruasi (PMS). Sebuah studi pada 2015 mengamati 70 wanita yang mengonsumsi dua kapsul kurkumin selama 7 hari sebelum menstruasi dan tiga hari setelahnya. Peserta melaporkan penurunan PMS yang signifikan. Kunyit diyakini ampuh mengatasi rasa nyeri berupa kram perut, karena kandungan kurkuminnya bisa menghambat produksi prostaglandin berlebih yang ada dalam rahim.

§  Berolahraga ringan.

Mungkin Anda merasa malas untuk berolahraga ketika sedang datang bulan. Akan tetapi, dengan berolahraga atau latihan fisik, Anda dapat melepas endorfin yaitu zat kimia dari dalam tubuh yang memiliki efek untuk mengurangi rasa nyeri dan memicu perasaan senang. Lakukan latihan ringan seperti berjalan kaki dan latihan postur yoga yang direkomendasikan saat haid.

§  Redakan stres psikologis.

Stres merupakan kondisi emosional yang normal terhadap suatu kondisi. Namun, sebisa mungkin kita berusaha untuk bisa meredakan stres dalam kondisi apapun. Stres psikologis berisiko menambah kram dan tingkat keparahan dari menstruasi itu sendiri. Anda bisa mengurangi stress dengan meditasi, jalan santai, dan melakukan hal yang disukai.

Itulah beberapa cara untuk mengurangi nyeri haid yang bisa Anda lakukan. Nyeri haid yang timbul sesekali bukanlah hal berbahaya dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebaliknya, Anda perlu waspada, jika kondisi ini terjadi setiap kali datang bulan. Jika nyeri haid tidak kunjung membaik meski telah minum obat pereda nyeri atau bahkan bertambah parah sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter ke untuk mendapatkan penanganan.

 

Referensi:

Mayo Clinic. (2022). “Menstrual Cramps”. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menstrual-cramps/symptoms-causes/syc-20374938. Diakses pada 08 Mei 2022.

NHS. (2019). “Period Pain”. https://www.nhs.uk/conditions/period-pain/. Diakses pada 08 Mei 2022.

Healthline. (2022).”How to Get Rid of Period Cramps: 14 Remedies to Try”. https://www.healthline.com/health/womens-health/how-to-get-rid-of-cramps. Diakses pada 09 Mei 2022.

Valiani, Mahboubeh,. et al. (2018) The Effect of Massage Therapy on Dysmenorea. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research. Vol 15 No 4. 167-171.