Kamis, 05 Januari 2023 13:37 WIB

Mengenal Mood Disorder (Depresi)

Responsive image
4768
Ns.Chairina Ayu Widowati,S.Kep - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Setiap individu terkadang mengalami perasaan sedih, tidak bersemangat, dan lelah disertai keinginan untuk tetap berada di tempat tidur dan menutup diri dari dunia luar. Keadaan ini sering disertai dengan anergi (kekurangan energi), kelelahan, proses berfikir yang lambat sehingga sulit mengambil keputusan. Akan tetapi, pekerjaan, keluarga dan tanggung jawab sosial mendorong kebanyakan individu harus tetap menjalankan rutinitas harian mereka. Keadaan tidak bersemangat ini dapat berlangsung selama satu hari atau lebih, kemudian akan kembali ke keadaan semula yaitu kembali bersemangat. Fluktuasi mood sering terjadi dalam semua kondisi manusia.

Gangguan mood merupakan disfungsi neurobiologi yang menimbulkan perubahan respons emosional.Teori tentang gangguan mood difokuskan pada pengalaman hidup dan bagaimana individu memilih untuk meresponnya. Sedangkan riset saat ini berfokus pada keyakinan bahwa gangguan mood merupakan ketidakseimbangan kimiawi yang bersifat biologis (hormonal, neurologis, atau genetik).Perlu diketahui bahwa terdapat sekurang-kurangnya tiga tipe atau bentuk utama depresi, yaitu:

1.       Depresi Mayor

Gangguan suasana hati (mood) atau gangguan mental yang terjadi karena situasi atau peristiwa traumatis. Depresi mayor meliputi serangkaian gejala ketidakmampuan atau ketidakberdayaan anda yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a.       Anda sulit berkonsentrasi

b.       Anda sulit mengambil keputusan dan sering gelisah

c.       Anda mengalami kekecewaan yang mendalam (dysphoric mood)

d.       Anda sering berfikir tentang kematian atau ingin bunuh diri

e.       Anda merasa tidak berharga (bernilai) sehingga membuat anda murung atau bersedih

f.        Anda kehilangan minat untuk mengerjakan aktivitas sekalipun aktivitas tersebut menyenangkan

g.       Anda mengalami gangguan psikomotorik, misalnya reaksi motorik anda lamban, fisik terasa lemah, atau terasa sakit

h.       Anda mengalami gangguan tidur, misalnya anda sulit tidur (insomnia) atau sebaliknya anda lebih banyak tidur

i.        Anda kehilangan tenaga, misalnya anda mengalami kelesuan, keletihan, dan mudah sekali kehilangan energi

j.        Anda sering merasa bersalah (guilt) karena anda merasa gagal mencapai standar perilaku yang anda tetapkan sendiri. Akibatnya anda merasa rendah diri (inferioritas), merasa malu, bahkan benci terhadap diri sendiri

k.       Anda kehilangan nafsu makan

2.       Depresi Kronis

Gangguan suasana hati (mood disorder) yang digolongkan sebagai depresi ringan yang terjadi selama bertahun-tahun. Dysthymia berasal dari kata, dys = gangguan (disorder) dan thymos = pikiran (mind). Patut anda ketahui bahwa ketika anda mengalami depresi kronis, anda tetap bisa menjalankan aktivitas anda, seperti bekerja, bersosialisasi, dan kegiatan lainnya meskipun dalam semangat yang rendah. Itulah sebabnya depresi kronis kadang-kadang sulit anda identifikasi karena anda sendiri mungkin tidak tahu atau tidak merasa bahwa anda sedang mengalami depresi kronis.

Untuk mengetahui apakah anda mengalami anda mengalami depresi kronis, beberapa gejala berikut ini merupakan ciri-cirinya, yaitu:

a.       Kelelahan

b.       Pesimis

c.       Sulit berkonsentarasi

d.       Perasaan bersalah yang berlebihan

e.       Produktivitas menurun

f.        Mudah marah

g.       Mudah tersinggung

h.       Lebih sensitif

i.        Perasaan tidak berharga

Jika anda mengalami sekurang kurangnya tiga aspek di atas dalam kurun waktu yang sama, patut diduga kemungkinan besar anda mengalami depresi kronis. Untuk menguranginya anda perlu melakukan perubahan pola hidup, melakukan konseling, atau melakukan pengaturan nutrisi yang baik

3.       Manik Depresi

Manik depresi (depresi bipolar) adalah keadaan suasana hati anda yang berubah-ubah secara cepat antara depresi dan mania. Peningkatan suasana hati ini disebut mania. Manik depresi disebut depresi bipolar atau gangguan bipolar karena anda mengalami kedua kutub suasana hati, yakni depresi (peralihan sedih yang mendalam) dan mania (gembira yang berlebihan) silih berganti. Kadang-kadang pergantian suasana hati anda terjadi begitu cepat sehingga hanya dalam waktu sekejap, anda sudah kembali ke suasana hati yang normal.

Untuk mengetahui apakah anda menderita manik depresi (gangguan bipolar) dapat dilihat dari beberapa ciri berikut ini :

a.       Eksterm Mania Ringan

1)      Kegembiraan yang berlebihan

2)      Tidak kenal lelah

3)      Energi yang berlebihan

4)      Percaya diri berlebihan

5)      Tidak takut bahaya

6)      Tidak memerlukan tidur banyak (cukup 2-3 jam sehari)

7)      Berpindah-pindah aktivitas

8)      Memiliki rencana besar

9)      Tidak menyukai detail

10)    Reaksi berlebihan terhadap hal-hal kecil

11)    Perilaku impulsif

12)    Tidak memperhitungkan resiko bahaya tindakannya

b.      Eksterm Mania Berat

1)      Berteriak-teriak

2)      Berjalan bolak-balik

3)      Mudah marah karena tidak mampu mengendalikan emosi

4)      Libido menurun tajam

5)      Tidak ada keinginan untuk bertemu dengan orang lain

6)      Dibebani perasaan bersalah

7)      Dihinggapi perasaan kecewa yang berat

8)      Kehilangan perasaan sukacita

9)      Sering duduk melamun

10)    Timbul perasaan bersalah atau tidak berharga

11)    Daya ingat menurun tajam, bahkan hilang

12)   Sering berhalusinasi

13)   Sering mendengar suara-suara aneh

 

Referensi:

Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Hawari, Dadang. (2001). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit FK UI