Kamis, 05 Januari 2023 11:46 WIB

Hidup Sehat dengan Mediterania Diet

Responsive image
1479
dr. Ardi Iswara - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Peringatan hari jantung sedunia 2022 adalah “Use Heart for Every Heart” atau “Gunakan Jantung untuk Setiap Jantung. Hari jantung sedunia adalah kesempatan bagi semua orang untuk berhenti dan mempertimbangkan cara terbaik menggunakan jantung untuk kemanusiaan, untuk alam, dan untuk anda.

Safitri (2015) mengatakan Jantung merupakan organ tubuh yang memompa darah yang membawa oksigen dan membawa makanan ke seluruh tubuh terdiri dari otot seukuran kepalan tangan dan berbentuk kerucut dengan panjang 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm, yang terletak di antara dua paru-paru di sebelah kiri dari tengah dada, memiliki empat ruang yaitu atrium kiri, atrium kanan, vertikal kiri dan vertikal kanan.

Kegagalan jantung terjadi saat jantung tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Hal ini dapat berakibat pada kehilangan fungsi jaringan jantung, infeksi, kelainan regulator jantung. Menurut WHO ditahun 2020 saja hampir 10 juta orang diseluruh dunia meninggal akibat penyakit jantung. WHO bahkan memprediksi pada tahun 2030 mendatang orang yang meninggal akibat penyakit jantung bisa menyetuh angka 50 juta per tahunnya (Chs, 2021).

Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung di Indonesia 15 dari 1000 orang penduduk, atau saat ini terdapat 4,2 juta orang yang menderita penyakit jantung. Gaya hidup, merokok dan pola makan merupakan kontributor utama terjadinya penyakit jantung coroner (PJK), dilaporkan 50% penderita penyakit jantung coroner (PJK) berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden death (Rokom, 2021). 

Pola makan menjadi perhatian khusus dalam pencegahan penyakit jantung dan kardiovaskular.  Pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah yang kemudian akan menumpuk di dinding bagian dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan aterosklerosis. Sehingga faktor resiko onilah dapat dilakukan dalan upaya pencegahan penyakit jantung dengan melakukan modifikasi pola makan.

Modifikasi pola makan dilakukan dengan mengurangi atau menggantu asupan makanan yang tidak sehat menjadi yang tidak sehat menjadi makanan yang mengandung banyak serat. Diet ini memiliki tujuan mengurangi kolestrol darah dengan asupan rendah kolestrol, rendah saturated-fat dan tinggi polyunsaturated-fat. Tetapi efek dari diet in memiliki hasil yang minimal dalam menurunkan resiko penyakit jantung. Oleh karena itu diperlukan efek mayor dalam menurunkan resiko penyakit jantung salah satunya adalah diest mediterania.

Diet mediterania merupakan diet tradisional masyarakat Eropa yang berada di wilayah Mediterania. Karakteristik diet ini adalah tinggi minyak zaitun, buah, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan sereal; cukup ikandan daging ungags; rendah produk susu, daging merah, daging olahan dan makanan manis (permen, gula-gula, kue kering).

Salah satu karakteristik dari diet mediterania adalah konsumsi tinggi lemak yang sebagian besar adalah MUFA (Monounsaturated Fatty Acid) yaitu menyumbang 20% atau lebih dari total asupan kalori harian. Sumber utama asupan lemak harian adalah minyak zaitun yang digunakan pada salad. Selain itu dapat mengkonsumsi tinggi serat seperti buah dan sayuran yang mengandung polifenol sebagai agen antioksidan.

Konsumsi kacang-kacangan dapat menurunkanresiko penyakit jantung coroner. Selain memiliki asam lemak yang baik, kacang kaya akan sumber nutrisi dan senyawa bioaktif lain yang mempengaruhi resiko penyakit jantung coroner, seperti fiber, pitosterol, asam folat, dan antioksidan. Sehingga diet Mediterania ini merupakan diet kaya buah, sayuran, kacang-kacangan, dan sereal serta minyak zaitun sebagai satu-satunya sumber lemak yang memiliki efek kardio-protektif dan kardiovaskular protektif, sehingga diet ini dapat mencegah berkembangnya penyakit jantung dan kardiovaskular (Anggraini dan Labibah, 2016).

 

Referensi:

Anggraini, I, Dian & Labibah, Z 2016, ‘Diet Mediterania dan Manfaatnya terhadap Kesehatan Jantung dan Kardiovaskular’, Jurnal Majority, vol. 5 no. 3 hh. 2-5.

Chs, 2021, Angka Kematian Akibat Jantung Masih Lebih Tinggi dari Covid, CNN Indonesia, dilihat 22 Oktober 2022, https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210929192536-255-701239/angka-kematian-akibat-jantung-masih-lebih-tinggi-dari-covid.

Rokom, 2021, Penyakit Jantung Koroner Didominasi Masyarakat Kota, dilihat 22 Oktober 2022, https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210927/5638626/penyakit-jantung-koroner-didominasi-masyarakat-kota/.

Sumber gambar: Scripps Health