Kamis, 29 Desember 2022 14:29 WIB

Penyakit Ginjal yang Tak Pandang Bulu

Responsive image
484
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Ginjal adalah organ vital dalam tubuh yang berfungsi sebagai organ ekskresi dalam tubuh yang berbentuk mirip kacang dan terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.

Penyakit ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor, misalnya : infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain. Penyakit Ginjal Kronis (PGK), biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui. PGK didefinisikan sebagai kelainan pada urin atau darah atau kelainan morfologi yang berlangsung lebih dari 3 bulan, disertai dengan bila ditemukan satu atau lebih tanda gejala seperti :

1.      Albumin urin AER ≥ 30 mg/24 jam , ACR≥ 30 mg/g/ ≥ 3 mg/mmol.

2.      Terdapat sedimen urin yang abnormal.

3.      Elektrolit abnormal

4.      Hasil patologi anatomi abnormal.

5.      Hasil MRI abnormal.

6.      Riwayat transplantasi ginjal.

7.      Penurunan LFG : < 60 ml/mnt/ 173m2.

PGK adalah salah satu jenis penyakit tidak menular yang memiliki angka cukup tinggi, namun demikian penyakit ini dapat dihindari melalui upaya pencegahan yang meliputi :

1.      Mengendalikan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan juga penyakit jantung dengan lebih baik. Penyakit ginjal merupakan salah satu penyakit sekunder akibat dari penyakit primer yang mendasarinya. Oleh sebab itulah, perlunya mengendalikan dan mengontrol penyakit primer agar tidak komplikasi menjadi gagal ginjal.

2.      Mengurangi makanan yang mengandung garam adalah salah satu jenis makanan dengan kandungan natrium yang tinggi. Natrium yang tinggi bukan hanya bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, namun juga akan memicu terjadinya proses pembentukan batu ginjal.

3.      Minumlah banyak air setiap harinya. Air adalah salah satu komponen makanan yang diperlukan tubuh agar bisa terhindar dari dehidrasi. Selain itu, air juga bisa berguna dalam membantu untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan akan membantu mempertahankan volume serta konsentrasi darah. Selain itu air juga bisa berguna dalam memelihara sistem pencernaan dan membantu mengendalikan suhu tubuh.

4.      Jangan menahan buang air kecil. Penyaringan darah merupakan salah satu fungsi yang paling utama yang dimiliki ginjal. Di saat proses penyaringan berlangsung, maka jumlah dari kelebihan cairan akan tersimpan di dalam kandung kemih dan setelah itu harus segera dibuang. Walupun kandung kemih mampu menampung lebih banyak urin, tetapi rasa ingin buang air kecil akan dirasakan di saat kandung kemih sudah mulai penuh sekitar 120 - 250 ml urin. Sebaiknya jangan pernah menahan buang air kecil. Hal ini akan berdampak besar dari terjadinya proses penyaringan ginjal.

5.      Makan makanan yang baik. Makanan yang baik adalah makanan dengan kandungan nutrisi serta gizi yang baik. Sebaiknya hindari makanan junk food.

Penyakit ginjal tidak diskriminatif, semua orang, baik pria maupun wanita, segala usia dan etnis, punya kesempatan yang sama untuk mengalaminya. Penyakit itu menyerang dalam hening, membuat para korbannya merasa sehat di saat kedua ginjal mereka sedang menderita kerusakan permanen. Kebanyakan orang tidak menyadari sakit yang mereka alami, sampai ginjal sudah mengalami kemunduran yang signifikan.

Di antara gejala yang perlu diwaspadai sebagai penanda awal gangguan ginjal adalah cepat lelah, nafsu makan menurun, sulit tidur, sering ingin buang air kecil pada malam hari, dan pembengkakan kaki.

Pemeriksaan dini yang bisa ditempuh adalah melalui tes Cystatin C darah di laboratorium. Nilai laju filtrasi glomerulus (FLG) akan diukur di tes ini, dengan menghitung jumlah darah yang disaring glomerulus - bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring. Deteksi dini penyakit ginjal kronis juga bisa dilakukan di laboratorium dengan pemeriksaan albumin urin kuantitatif.

Seperti kata pepatah, selalu lebih baik menyiapkan payung sebelum hujan, mencegah sebelum kejadian, memeriksa diri sedini mungkin sebelum sakit tiba. Salam sehat…

 

Referensi :

https://p2ptm.kemkes.go.id/

Maria Joana Baroleh, Budi Tarmady Ratag, Fima Lanra Fredrik G. Langi. 2019. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Ginjal Kronis pada Pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Novita Surya Putri, Tria Anisa Firmati, Andrik Hermanto, Atik Pramesti Wilujeng, dan Ali Syahbana. 2022. Menjaga Kesehatan Ginjal dengan Konsep Kesehatan secara Holistik. Journal of Health Innovation and Community Service Vol.1 No.1 April 2022, hal. 31-35.