Kamis, 29 Desember 2022 14:24 WIB

Ketahui Penyebab Impetigo

Responsive image
13273
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Impetigo adalah infeksi kulit menular yang banyak menyerang bayi dan anak-anak. Infeksi ini ditandai munculnya bercak merah dan lepuhan pada area kulit, terutama pada bagian wajah, tangan, dan kaki. Infeksi akibat impetigo bisa menyerang kulit yang sehat (impetigo primer). Selain itu, masalah kesehatan ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain (impetigo sekunder), misalnya eksim atopik. Gejala impetigo tidak langsung terlihat setelah pengidap terinfeksi. Umumnya, gejala baru terlihat setelah 4 sampai 10 hari sejak pengidap mengalami paparan bakteri untuk pertama kali. Gejala yang muncul juga bervariasi, bergantung pada jenis impetigo yang dialami. Impetigo bukan kondisi yang serius, tetapi penyebaran penyakit ini sangat mudah terjadi. Infeksi dapat terjadi pada kulit yang sehat (impetigo primer) atau akibat kondisi lain (impetigo sekunder), seperti eksim atopik. Impetigo dapat dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak usia 2-5 tahun. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh mereka belum cukup kuat untuk melawan bakteri penyebab infeksi.

Penyebab Impetigo

Penyebab utama impetigo adalah infeksi bakteri. Bakteri dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui perantara berupa barang yang sebelumnya digunakan oleh penderita, seperti baju atau handuk.

Infeksi lebih mudah menular jika ada luka terbuka, seperti luka goresan, gigitan serangga, atau cedera akibat terjatuh. Luka tersebut menyebabkan bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Impetigo juga dapat muncul akibat kelainan kulit lainnya, seperti eksim atopik atau kudis.

Ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena impetigo, yaitu :

1.      Menderita diabetes

2.      Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS.

3.      Melakukan olahraga yang menyebabkan kontak antar kulit dengan orang lain, seperti gulat atau sepak bola.

4.      Bertempat tinggal di lingkungan yang padat penduduk.

Gejala Impetigo

Gejala impetigo tidak langsung muncul setelah penderita terinfeksi. Gejala biasanya baru terlihat 4-10 hari setelah penderita pertama kali terpapar bakteri. Keluhan yang muncul pun bervariasi, tergantung pada jenis impetigo yang dialami.

Berikut ini adalah gejala impetigo berdasarkan jenisnya :

1.      Impetigo Krustosa

Impetigo krustosa merupakan jenis impetigo yang paling sering dialami oleh anak-anak dan lebih mudah menular. Gejala impetigo krustosa meliputi :

a.      Bercak kemerahan yang terasa gatal di sekitar mulut dan hidung, tetapi tidak menimbulkan nyeri.

b.      Luka pada bercak akibat digaruk.

c.      Iritasi pada kulit di sekitar luka.

d.      Koreng berwarna kuning kecokelatan di sekitar luka.

e.      Bekas kemerahan di kulit akibat koreng yang dapat hilang dalam jangka waktu beberapa hari atau minggu.

2.      Impetigo Bulosa

Impetigo bulosa merupakan jenis impetigo yang lebih serius. Gejalanya berupa :

a.      Lepuhan berisi cairan bening di bagian tubuh antara leher dan pinggang, serta lengan dan tungkai.

b.      Nyeri di area lepuhan dan gatal pada kulit di sekitarnya.

c.      Lepuhan pecah, menyebar, dan menimbulkan koreng berwarna kekuningan, tetapi akan menghilang setelah beberapa hari.

Terkadang, impetigo bulosa juga disertai dengan demam dan kemunculan benjolan di sekitar leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Pemeriksaan Impetigo

Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan gejala dan memeriksa kondisi pada kulit yang terinfeksi, seperti lepuhan atau koreng.

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan terhadap sampel cairan dari luka di kulit. Tujuannya adalah untuk mendeteksi jenis bakteri yang menyebabkan impetigo dan menentukan pengobatan yang tepat.

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pengambilan dan pemeriksaan terhadap sampel jaringan kulit di laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan bila dicurigai gejala disebabkan oleh kondisi lain.

Penanganan Impetigo

Salep atau krim antibiotik digunakan jika infeksi yang terjadi tergolong ringan, hanya menyerang satu area tubuh, dan belum menyebar terlalu luas. Sebelum mengoleskan krim atau krim antIbiotik, dianjurkan untuk merendam luka dengan air hangat atau mengompres hangat untuk melunakkan koreng.

Jika impetigo bertambah parah dan mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk tablet.

Tablet antibiotik juga diberikan jika krim atau salep tidak lagi efektif mengobati impetigo. Penting untuk diingat, jangan menghentikan konsumsi obat tanpa seizin dokter meskipun gejalanya sudah membaik, agar infeksi tidak kambuh.

Pencegahan Impetigo

Impetigo merupakan penyakit yang menular. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah penularannya adalah dengan menjaga kebersihan dan lingkungan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :

1.      Rajin mencuci tangan, terutama setelah beraktivitas di luar.

2.      Menutup luka agar bakteri tidak masuk ke dalam tubuh.

3.      Memotong dan selalu menjaga kebersihan kuku.

4.      Tidak menyentuh atau menggaruk luka untuk menurunkan risiko penyebaran infeksi.

5.      Mencuci pakaian atau membersihkan benda yang telah digunakan, untuk membunuh bakteri.

6.      Menghindari berbagi penggunaan peralatan makan, handuk, atau pakaian dengan penderita impetigo.

7.      Mengganti sprei, handuk, atau pakaian yang digunakan penderita setiap hari, sampai luka tidak lagi menularkan infeksi.

 

Referensi :

Cyntia Giska Ayunisari. 2018. Impetigo pada Anak Usia 9 Tahun. Jurnal Kedokteran Fakultas Kedokteran Unila Lampung.

Johnson, M. 2020. Impetigo. Advance Emergency Nursing Journal, 42(4), pp. 262-9.

American Academy of Dermatology. 2021. Diseases and Treatments. Impetigo.

Health Service Executive. 2018. Conditions and Treatments. Impetigo.

Kids Health. 2018. For Kids. Impetigo.

National Health Service. 2020. Health A to Z. Impetigo.

Johns Hopkins University. 2022. Johns Hopkins Medicine. Impetigo.

Cleveland Clinic. 2020. Disease & Conditions. Impetigo.

Hecht, M. Rossiaky, D. Healthline. 2022. Impetigo : Everything You Need to Know.