Kamis, 29 Desember 2022 08:33 WIB

Liposarkoma

Responsive image
2547
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Liposarkoma merupakan jenis kanker yang berasal dari jaringan lemak. Penyakit ini dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Namun, area yang paling sering terkena adalah area tubuh yang mengandung banyak lemak seperti di perut, lengan, dan tungkai. Kanker ini kebanyakan menyerang orang dewasa dengan rentang usia 40-60 tahun serta jarang terjadi pada anak-anak. Liposarkoma juga termasuk dalam kategori kanker yang cukup langka dibandingkan jenis kanker lainnya. Liposarkoma juga lebih sering dialami oleh laki-laki daripada perempuan. Meski demikian, saat terdiagnosis biasanya penderitanya sudah memasuki stadium lanjut dan pengobatan sulit dilakukan.

Penyebab Liposarkoma

Liposarkoma terjadi akibat mutasi (perubahan) genetik pada jaringan lemak. Mutasi tersebut menyebabkan tumbuhnya sel-sel yang terus membelah sehingga membentuk tumor. Meski begitu, belum diketahui secara pasti apa penyebab mutasi ini.

Ada sejumlah faktor yang diduga menyebabkan seseorang lebih berisiko menderita Liposarkoma, yaitu :

1.      Terpapar bahan kimia yang diduga menyebabkan kanker, seperti vinyl chloride (bahan untuk pembuatan plastik), arsenik, dioksin (asap hasil pembakaran sampah), serta insektisida dan herbisida.

2.      Pernah menjalani radioterapi untuk mengobati kanker.

3.      Memiliki riwayat Liposarkoma atau kanker lain di dalam keluarga.

Gejala Liposarkoma

Pada awalnya, penderita Liposarkoma dapat tidak merasakan gejala, tetapi seiring waktu, tumor akan membesar dan menyebabkan gejala tertentu.

Gejala dari Liposarkoma bisa berbeda-beda, tergantung pada lokasi di mana kanker terbentuk. Liposarkoma yang muncul di lengan dan tungkai dapat menimbulkan benjolan di bawah lapisan kulit, serta menyebabkan nyeri, bengkak, dan penurunan fungsi lengan atau tungkai.

Berbeda dengan Liposarkoma di lengan dan tungkai, Liposarkoma yang terbentuk di perut dapat menyebabkan keluhan berikut :

1.      Sakit dan kram perut

2.      Pembengkakan perut

3.      Sembelit

4.      Merasa lebih cepat kenyang dari biasanya

5.      Sulit bernapas

6.      Muncul darah pada tinja

7.      Muntah darah

Kapan Harus ke Dokter

Tanyakan kepada dokter jika menemukan benjolan di tubuh. Benjolan tersebut bisa menjadi penanda terjadinya Liposarkoma atau penyakit lain. Konsultasikan juga dengan dokter jika mengalami gejala yang mirip dengan gejala Liposarkoma.

Bila terkena Liposarkoma, periksakan diri ke dokter secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Pemeriksaan Liposarkoma

Pada tahap awal diagnosis, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik terhadap benjolan yang muncul di permukaan kulit.

Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis Liposarkoma, yaitu :

1.      Pemindaian

Dokter akan meminta pasien menjalani pemindaian, seperti foto Rontgen, CT scan, dan MRI. Pemeriksaan ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai ukuran dan penyebaran Liposarkoma.

2.      Biopsi

Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sebagian jaringan tumor sebagai sampel untuk diperiksa di laboratorium.

Penanganan Liposarkoma

Penanganan Liposarkoma dilakukan berdasarkan letak dan stadiumnya (tingkatan keganasan).

Metode Pengobatannya Meliputi :

1.      Operasi

Operasi dilakukan untuk mengangkat seluruh jaringan kanker. Operasi adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengobati Liposarkoma.

2.      Radioterapi

Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar khusus untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi juga dapat digunakan untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum diangkat melalui.

3.      Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan obat-obatan. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau sesudah operasi, dan terkadang dilakukan bersamaan dengan radioterapi.

Komplikasi Liposarkoma

Liposarkoma adalah tumor ganas yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti jaringan dan organ vital di sekitar tumor. Selain itu, Liposarkoma di lengan atau kaki dapat meningkatkan risiko penderitanya menjalani prosedur amputasi.

Pencegahan Liposarkoma

Liposarkoma dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor pemicunya, yaitu :

1.      Menghindari paparan asap polutan, insektisida, racun arsenik, dan herbisida.

2.      Menggunakan alat pelindung khusus bila bekerja di bidang pertanian atau yang berisiko terpapar zat kimia.

3.      Berhenti merokok

4.      Tidak membakar sampah plastic.

5.      Menjalani pola hidup sehat.

6.      Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

 

Referensi :

Erna Setiyaningrum. 2018. Buku Ajar Onkology, Indo Media Pustaka, Sidoarjo Jawa Timur.

Yang, L. et al. 2020. Liposarkoma : Advances in Cellular and Molecular Genetics Alterations and Corresponding Clinical Treatment. Journal of Cancer, 11(1)

Keung, E. & Somaiah, N. 2019. Overview of Liposarkomas and Their Genomic Landscape. Journal of Translational Genetics and Genomics, 3(8), pp. 1-9.

American Cancer Society. 2018. Risk Factors for Soft Tissue Sarcomas.

Johns Hopskins Medicine. 2022. Conditions and Diseases. Liposarkoma.

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Liposarkoma.

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Soft Tissue Sarcoma.

National Organization for Rare Disorders. 2018. Liposarkoma.

Cherney, K. Healthline. 2018. Everything You Need to Know About Arsenic Poisoning.

Davis, C. MedicineNet. 2022. Liposarkoma.