Rabu, 28 Desember 2022 13:31 WIB

Pilah dan Pilih Makanan, Waspada Pemicu Kanker Sejak Dini

Responsive image
661
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal yang mana sel tersebut bisa tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya bahkan menyebabkan kematian. Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Berdasarkan data WHO, pada tahun 2015 terdapat 8,8 juta kematian yang diakibatkan oleh penyakit kanker. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1,4% atau sekitar 347.792 orang.

Pembiayaan penanganan kanker di Indonesia juga cukup tinggi. Pembiayaan kanker pada Jamkesmas tahun 2012, pengobatan kanker menempati urutan ke-2 setelah hemodialisa yaitu sebanyak Rp 144,7 milyar. Pembiayaan ini makin meningkat tahun 2014 menjadi 905 milyar rupiah. Biaya penatalaksanaan kanker relatif mahal / tinggi mulai dari diagnosis hingga pengobatan. Untuk pengobatan pasien kanker harus menyediakan dana yang cukup besar untuk tindakan kemoterapi, radioterapi, dan lainnya.

Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, namun dipengaruhi oleh banyak faktor seperti merokok / terkena paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas dan diet tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risiko tersebut dan peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat.

Mewaspadai konsumsi makanan karsinogenik adalah salah satu cara ampuh hindari munculnya penyakit kanker. Pola makan yang tidak sehat dan tidak seimbang, yaitu kurang serat, banyak lemak, dan berkalori tinggi, serta cemaran yang masuk melalui makanan diketahui dapat memicu terjadinya kanker, contohnya sebanyak 95% dioksin (zat karsinogenik) masuk tubuh manusia melalui makanan. Sisanya lewat sistem pernapasan dan kulit.

Untuk mengurangi risiko kanker, disarankan lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat, yaitu makanan yang menggunakan bahan baku alami, dan diolah secara higienis serta seminimal mungkin. Makanan sehat terdiri dari makanan nabati, misalnya serealia atau biji-bijian tidak disosoh, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Pada bahan pangan nabati terdapat banyak zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Di samping itu terdapat banyak senyawa bioaktif yang bersifat antioksidan dan serat yang dapat menyehatkan tubuh dan berpotensi menghambat perkembangan kanker.

Beberapa makanan dan minuman dapat menjadi faktor risiko kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :

1.      Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

2.      Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.

3.      Makanan dan minuman yang mengandung zat pewarna dan Bahan Tambahan Pangan (BTP) lainnya meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker lambung, kanker kolon, kanker hati, dan kanker pankreas.

4.      Makanan dan minuman yang mengandung logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti : kerang, ikan, dan lain sebagainya dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker kolon dan kanker ginjal.

5.      Makanan dan minuman yang mengandung bahan kontaminan seperti aflatoxin, dioksin, melamin, dan lain sebagainya dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker paru, kanker perut, kanker ginjal, kanker rektum, kanker kolon, dan kanker hati.

6.      Berbagai makanan yang terbuat dari tepung murni dan berasa manis atau dari daging yang diproses secara berlebihan, misal daging olahan, sosis, kornet, dan daging olahan lain yang berwarna merah meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker prostat, kanker kolorektal, dan kanker pankreas.

Cara pencegahan lain kanker adalah menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup beraktifitas fisik, mengupayakan berat badan yang ideal, dan pola hidup yang sehat baik itu kebersihan pribadi maupun lingkungan.

Ada beragam jenis buah dan sayuran yang bisa mencegah kanker. Namun demikian diperlukan kewaspadaan, perhatian, dan pemahaman zat-zat yang terkandung dalam sayuran itu, terutama dalam proses penyiapan dan pengolahannya.

Cegah kanker sejak dini dengan tetap WASPADA pilah dan pilih makanan pemicu kanker. Salam sehat…

 

Referensi :

https://p2ptm.kemkes.go.id/

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 2016. Pedoman Faktor Risiko Kanker dari Aspek Makanan dan Minuman. Kementerian Kesehatan. Jakarta.

Laili Rahayuwati, Iqbal Abdul Rizal, Tuti Pahria, Mamat Lukman, Neti Juniarti. 2020. Pendidikan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Kanker dan Menjaga Kualitas Kesehatan. Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran.

Nur Fitriatuzzakiyyah, Rano K. Sinuraya, Irma M. Puspitasari. 2017. Terapi Kanker dengan Radiasi: Konsep Dasar Radioterapi dan Perkembangannya di Indonesia. Universitas Padjadjaran.