Jumat, 23 Desember 2022 16:16 WIB

Perikarditis

Responsive image
4703
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Perikarditis adalah iritasi dan pembengkakan pada selaput tipis seperti kantung yang mengelilingi jantung atau disebut perikardium.

Apa Itu Perikarditis?

Perikarditis adalah iritasi dan pembengkakan pada perikardium, yakni selaput tipis seperti kantung yang mengelilingi jantung. Perikardium berfungsi melindungi dan melumasi jantung, mencegah gesekan dan infeksi, dan menjaga tetap berada di posisinya. Penyakit ini sering kali menyebabkan gejala nyeri dada dan terkadang gejala lainnya. Nyeri dada tajam yang terkait dengan perikarditis terjadi ketika lapisan perikardium yang teriritasi saling bergesekan. Iritasi dan pembengkakan pada perikardium biasanya terjadi secara tiba-tiba tetapi tidak berlangsung lama (akut). Jika gejalanya berkembang lebih bertahap atau menetap, ini dianggap kronis. Penyakit yang menimbulkan gejala nyeri dada ini dapat terjadi di segala usia. Meski begitu, perikarditis paling banyak terjadi di usia 20 sampai 50 tahun, terutama pada pria.

Penyebab Perikarditis

Sebagian besar kasus perikarditis tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada beberapa hal yang diduga dapat menjadi penyebab perikarditis, yaitu :

1.      Infeksi bakteri

2.      Infeksi virus, seperti COVID-19, rubella, dan influenza.

3.      Kanker dari organ lain yang menyebar ke pericardium.

4.      Serangan jantung

5.      Cedera pada dada.

6.      Komplikasi akibat operasi jantung.

7.      Penyakit peradangan, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

8.      Paparan radiasi dalam radioterapi, khususnya pada terapi kanker payudara dan kanker paru.

Gejala Perikarditis

Ada beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita perikarditis, antara lain :

1.      Nyeri dada seperti tertusuk di bagian tengah atau sisi kiri.

2.      Sesak napas, terutama saat berbaring.

3.      Lemas dan cepat lelah.

4.      Jantung berdebar

5.      Tungkai atau perut membengkak.

6.      Demam

7.      Batuk

Gejala perikarditis dapat berlangsung selama kurang dari 3 minggu, atau menjadi kronis bila bertahan lebih dari 3 bulan.

Pemeriksaan Perikarditis

Diagnosis perikarditis ditetapkan berdasarkan hasil tanya jawab terkait gejala, serta hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Beberapa tes penunjang yang dilakukan untuk memastikan perikarditis dan penyebabnya yaitu :

1.      Tes Darah

Tes darah dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi atau peradangan.

2.      Rontgen Dada

Foto rontgen dada bertujuan untuk melihat kondisi jantung, paru-paru, dan pembuluh. Jika terdapat efusi perikardium yang terjadi pada perikarditis, maka jantung akan tampak membesar.

3.      Echo Jantung

Echo jantung dilakukan untuk melihat gambaran jantung dan mendeteksi cairan yang terkumpul dalam ruang.

4.      EKG (Elektrokardiogram)

EKG bertujuan untuk mendeteksi dan merekam aktivitas listrik jantung yang dapat berubah saat terjadi perikarditits.

5.      CT Scan

Pemindaian dengan sinar-X ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran jantung lebih detail.

6.      MRI

Prosedur menggunakan gelombang magnet ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran jantung secara detail. Dari hasil pemeriksaan, dapat terlihat apabila ada penebalan, peradangan, atau perubahan lain pada perikardium.

Penanganan Perikarditis

Penderita perikarditis ringan bisa sembuh dengan beristirahat dan mengonsumsi obat-obat pereda nyeri. Namun, selama masa penyembuhan, penderita perlu menghindari aktivitas fisik yang berlebihan karena dapat memicu kekambuhan.

Di samping obat pereda nyeri, dokter juga mungkin akan memberikan :

1.      Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS)

Obat anti-inflamasi non-steroid berfungsi untuk mengurangi peradangan di perikardium dan meredakan nyeri dada. Obat yang dapat diberikan adalah ibuprofen dan aspirin.

2.      Colchicine

Colchicine berfungsi untuk mengurangi peradangan dengan cara membunuh sel radang obat ini dapat dikombinasikan dengan OAINS atau diberikan sebagai alternatif dari OAINS.

3.      Kortikosteroid

Obat kortikosteroid hanya diberikan apabila perikarditis tidak membaik dengan OAINS dan colchicine.

4.      Antibiotik

Obat antibiotik hanya diberikan jika perikarditis disebabkan oleh infeksi bakteri.

Penderita perikarditis yang tergolong parah dan mengalami komplikasi perlu dirawat di rumah sakit. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dokter untuk mengatasi kondisi ini adalah :

1.      Pericardiocentesis

Pericardiocentesis dilakukan untuk mengeluarkan timbunan cairan dari ruang perikardium. Pada prosedur ini, dokter akan menyedot cairan menggunakan jarum dan selang kecil.

2.      Pericardiectomy

Operasi ini perlu dilakukan bila perikardium mengalami pericardiectomy bertujuan untuk mengambil bagian yang kaku tersebut sehingga pompa jantung dapat kembali normal.

 

Referensi :

Gilang Mauladi Rahman. 2020. Perikarditis dengan Gambaran STEMI pada ECG. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Hajjo, R., et al. 2021. Shedding the Light on Post-Vaccine Myocarditis and Pericarditis in COVID-19 and Non-COVID-19 Vaccine Recipients. Vaccines, 9(10), pp. 1186.

Cacoub, P., & Marques, C. 2020. Acute Recurrent Pericarditis : from Pathophysiology Towards New Treatment Strategy. BMJ Journals: Heart, 106 (14), pp. 1046-51.

Ghosh, et al. 2018. Pericardial Disease in Cancer Patients. Current Treatment Options in Cardiovascular Medicine, 20(7) : 60.

American Heart Association. 2021. What is Pericarditis?

National Health Service UK. 2020. Health A to Z. Pericarditis.

Mayo Clinic. 2022. Diseases & Conditions. Pericarditis.