Rabu, 21 Desember 2022 22:29 WIB

Menjadi Crazy Rich dengan Bank Sampah

Responsive image
2385
Citra Desyta Kurniawati, Amd.Kes - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Hai Healthies,

Di dalam kegiatan kita sehari-hari, tidak bisa dipungkiri jika selalu menghasilkan sampah. Berdasarkan data ScienceMag (2017), jumlah produksi sampah plastik global sejak tahun 1950 hingga 2015 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1950, produksi sampah dunia ada di angka 2 juta ton pertahun. Sementara 65 tahun setelah itu, pada tahun 2015 produksi sampah sudah ada di angka 381 juta ton pertahun (Kompas.com, 2018). Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang perlu perhatian khusus. Sampah adalah bagian yang melekat dari kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan suatu buangan (output) yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia. Setiap aktivitas manusia, baik pribadi maupun kelompok, dirumah, kantor, pasar, sekolah, maupun dimana saja dapat menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun anorganik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penimgkatan volume sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia.(Fauzan et al., 2019)

Di dalam upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah, pemerintah mengeluarkan undang-undang tentang pemanfaatan atau pengelolaan sampah yaitu dalam Undang-Undang RI Tahun 2008 Nomor 18 tentang pengelolaan sampah bertujuan agar menjadikan sampah sebagai sumber daya. Berdasarkan tujuan inilah maka pemerintah berupaya untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih menggunakan sistem kumpul- angkut- buang sebagai solusi penanganan sampah, Kemudian diarahkan pada kegiatan pengurangan dan penanganan sampah dengan kegiatan 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Recycle.

Salah satu bentuk dari upaya 3R tersebut adalah bank sampah. Bank sampah merupakan tempat pengelolaan sampah yang menerapkan sistem 3R dan penyetoran sejumlah sampah ke badan yang telah dibentuk oleh masyarakat setempat. Bank sampah juga memiliki manfaat penting bagi masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial, kesehatan maupun bidang spriritual. Dalam bidang ekonomi yaitu masyarakat dapat memperoleh uang dari sampah yang ditabungkan pada bank sampah, yang dapat diambil dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan bersama sebelumnya. Serta melalui kegiatan daur ulang sampah masyarakat dapat berkreasi dengan mengubah sampah menjadi kerajinan yang dapat dijual, seperti tas, tamplak meja, hiasan, aksesoris, dan lain-lain.

Berikut ini sedikit tips bagi Healthies yang ingin mengolah sampah melalui bank sampah:

1.    Daftar Menjadi Anggota Bank Sampah

Pertama-tama, kita harus terdaftar menjadi anggota agar dapat menukarkan sampah di bank sampah. Silakan hubungi bank sampah terdekat untuk menjadi bagian dari progam tersebut. Kini sudah ada ratusan bank sampah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Healthies bisa mencari lokasinya melalui mesin pencari Google

2.    Pilah Sampah

Untuk menyetorkan sampah ke lokasi bank sampah, kita harus memilah sampah- sampah yang ada di rumah terlebih dahulu. Jenis sampah yang dapat ditabung adalah sampah kertas, plastik, logam, dan kaca. Jadi pastikan untuk mengelompokkan sampah berdasarkan jenis-jenis tersebut dengan rapi agar mudah ditimbang petugas. Pastikan juga sampah yang akan ditabung memiliki berat minimal 1 kilogram.

3.    Bawa Buku Tabungan

Sampah yang disetorkan ke bank sampah akan ditukar dalam bentuk non-tunai ke rekening anggota bank sampah. Jadi pastikan untuk membawa buku tabungan yang dapat digunakan petugas untuk menyimpan uang Smartcitizens nantinya.

4.    Datang dan Setorkan Sampah

Langkah terakhir adalah datang dengan membawa sampah yang kita pilah. Petugas akan menimbang dan menghitung nilai sampah tersebut dan hasilnya akan disetorkan ke buku tabungan anggota. Sampahmu pun berubah menjadi uang.

Bank Sampah terbukti memiliki manfaat besar untuk lingkungan. Selain mengurangi sampah, program tersebut juga dapat membangun kebiasaan masyarakat untuk melakukan manajemen sampah dengan lebih baik. Selain itu hasil dari sampah yang disetor didaur ulang agar sampah dapat bermanfaat kembali. Bank Sampah juga memberikan keuntungan yang tidak sedikit. Misalnya, seperti dilansir dari tribunnews.com, Bank Sampah Induk Satu Hati milik Pemkot Jakarta Barat yang telah meraup omzet 4,1 miliar hingga September 2018 lalu dengan anggota yang mencapai 32 ribu.

Referensi:

Cara Mudah Menabung di Bank Sampah | Blog | Portal Jakarta Smart City. (n.d.). Retrieved May 10, 2022, from https://smartcity.jakarta.go.id/blog/419/cara-mudah-menabung-di-bank-sampah

Fauzan, H., Ola, B. M. K., & Firdausi, F. (2019). Upaya Dinas Lingkungan Hidup Kota   Batu Dalam Sampah Berbasis Bank Sampah. 8(1), 81–84.