Jumat, 09 Desember 2022 10:30 WIB

Dermatographia

Responsive image
6485
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Dermatographia merupakan jenis penyakit kulit yang sering dijuluki skin writing, sebab pengidap kondisi ini seolah bisa menulis atau menggambar di permukaan kulit. Permukaan kulit pengidap penyakit ini biasanya akan mengalami perubahan saat mendapat rangsangan tertentu, seperti tergores. Bagian kulit akan mengalami pembengkakan serta membentuk garis, seperti biduran. Pada beberapa kasus, gejala ini bisa saja disertai dengan rasa gatal yang mengganggu. Gejala dermatographia bisa menjadi semakin buruk pada suhu tertentu, misalnya udara yang terlalu dingin atau terlalu panas serta perubahan suhu yang terjadi secara ekstrem. Kabar buruknya, penyakit ini bersifat permanen alias tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, gejala penyakit ini biasanya tidak akan bertahan lama. Garis atau tanda dermatographia bisa dengan mudah muncul pada permukaan kulit, tetapi biasanya akan hilang dalam waktu singkat, hanya sekitar 30 menit. Penyakit kulit ini bisa menyerang siapa saja, tetapi paling rentan terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab gangguan ini bisa terjadi. Gejala dermatographia berupa garis di permukaan kulit biasanya akan hilang dalam 30 menit tanpa penanganan khusus. Namun, jika gejala tidak kunjung membaik atau malah menjadi semakin buruk, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab munculnya garis.

Penyebab Dermatographia

Sampai saat ini, belum diketahui apa yang menyebabkan dermatographia. Akan tetapi, dermatographia lebih berisiko terjadi pada orang dengan beberapa faktor berikut :

1.      Usia remaja dan dewasa

2.      Kulit kering

3.      Kulit sering tergores, misalnya orang yang menggeluti olahraga gulat

4.      Pernah menderita peradangan kulit

5.      Menderita penyakit tiroid

6.      Memiliki riwayat alergi

7.      Sedang menderita penyakit infeksi

8.      Stres

9.      Sedang mengonsumsi obat tertentu, misalnya antibiotik penisilin

Gejala Dermatographia

Gejala dermatographia tidak muncul dengan sendirinya, tetapi baru timbul ketika kulit tergores. Gejalanya berupa tonjolan yang bentuknya mengikuti goresan di kulit.

Bisa dibilang, penderita dermatographia dapat menulis di kulitnya dengan goresan. Kulit yang tergores juga bisa menjadi kemerahan, gatal-gatal, dan mengalami peradangan.

Gejala dermatographia dapat makin memburuk bila kulit terpapar udara kering, serta suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Mandi air panas atau sauna juga bisa memperparah gejala dermatographia.

Dermatographia bisa terjadi di hampir semua bagian tubuh, termasuk di telapak tangan dan kaki, tetapi sangat jarang terjadi di kelamin dan kulit kepala.

Kapan Harus ke Dokter

Gejala dermatographia sering kali hilang dengan sendirinya dalam 30 menit. Periksakan diri ke dokter bila gejala berlangsung selama 1 hari atau lebih dan cukup mengganggu Anda.

Anda juga perlu ke IGD rumah sakit bila mengalami dermatographia yang disertai dengan gejala alergi parah (anafilaksis), seperti sulit menelan atau sesak napas.

Pemeriksaan Dermatographia

Untuk menentukan apakah pasien menderita dermatographia, tidak diperlukan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah atau foto Rontgen. Pemeriksaannya cukup dengan tes sederhana, yaitu dengan menempelkan dan menggesekkan alat khusus di kulit pasien.

Pada penderita dermatographia, area kulit yang digesek dengan alat tersebut akan memerah dan membengkak dalam beberapa menit.

Penanganan Dermatographia

Seperti yang telah dijelaskan di atas, gejala dermatographia biasanya hilang dengan sendirinya setelah 30 menit. Pengobatan diberikan bila gejala cukup parah dan mengganggu, misalnya karena berlangsung lama.

Bila gejalanya mengganggu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Untuk meringankan gejala dermatographia yang tergolong parah, dokter akan meresepkan obat antihistamin.

Komplikasi Dermatographia

Dermatographia bukanlah suatu kondisi yang serius dan tidak menimbulkan komplikasi. Penyakit ini biasanya hanya menyebabkan iritasi kulit ringan, tetapi tidak sampai meninggalkan bekas luka di tubuh.

Pencegahan Dermatographia

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meringankan gejala dermatographia, yaitu :

1.      Menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan iritasi kulit, misalnya memakai baju yang berbahan kasar, menggunakan sabun yang tidak mengandung parfum, atau berendam dalam air yang terlalu panas.

2.      Mengelola stres dengan baik, misalnya dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, atau meditasi.

3.      Senantiasa menjaga kelembapan kulit.

4.      Tidak menggaruk kulit bila gatal.

 

Referensi :

Ni Made Ari Yuliami, dkk. 2020. Terapi Dermatitis Atopik yang Menjanjikan. Jurnal Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Rivera, S., & Mirowski, G. 2021. Dermatographism with Vulvar Symptoms. International Journal of Women's Dermatology, 7(4), pp. 454-57.

Qi-Quan, C., et al. 2019. Cold Contact Urticaria Combined With Cold-Dependent Dermographism and Serum Autoreactivity : What Have We Ignored? International Journal of Dermatology and Venerology, 2(1), pp. 43-44.

DermNet NZ. 2021. Topics A-Z. Dermographism.

Cleveland Clinic. 2018. Disease & Conditions. Dermatographism (Dermatographia).

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Dermatographia.

Cherney, K. Healthline. 2019. What is Dermatographia.