Kamis, 08 Desember 2022 14:05 WIB

Tennis Elbow

Responsive image
754
dr. Mohammad Muzakkiyafi, SpOT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Tennis elbow atau epikondilitis lateral kerap terjadi pada kegiatan yang memerlukan cengkeraman atau ekstensi pada pergelangan tangan yang berulang. Hal ini dapat terjadi akibat adanya beban tendon ekstensor pada extensor carpi radialis brevis (ECRB). Atlit yang memerlukan tindakan ekstensi pergelangan tangan berulang, deviasi radial dan supinasi lengan bawah berulang seperti atlit tenis, bulu tangkis dan lainnya yang memerlukan Gerakan serupa kerap menderita gangguan ini.

Baik pria dan wanita memiliki perbadingan yang sama pada usia pertengahan dewasa. Sebanyak 3% penduduk Amerika Serikat pada pertahunnya dapat mengalami nyeri siku akibat epikondilitis lateral dan sebanyak 10% pasien merupakan pemain tenis. 40% dari penderita tennis elbow ini memiliki Riwayat degenerasi pada jaringan lunak yaitu bursitis bahu, tendinitis, dan sindroma terowongan karpal. Adapun factor yang memperberat kondisi ini yaitu obesitas, gerakan berulang selama 2 jam setiap hari, dan aktivitas berat dengan beban lebih dari 20 kg.

Tennis elbow atau epikondilitis lateral merupakan proses degenerative yang mengalami prodes granulasi jaringan, mikro-ruptur, akumulasi fibroblast, hyperplasia vascular, dan kolagen yang tak terstruktut dari ekstensor karpi radialis brevis dan tendon ekstensor umum. Hal ini disebut dengan angiofibroblastik pada temuan histologisnya.

Pasien umumnya akan mengeluhkan rasa sakit akut pada siku lateral khususnya pada epikondilus lateralis dan otot ekstensor (nyeri dimulai pada epikondilus lateral humeri dan menjalar dari dorsum tangan ke lengan bawah sampai jari-jari) yang semakin memberat dengan aktivitas (seperti mengangkat beban berat, mengepalkan tangan, dan berjabat tangan) dan membaik dengan istirahat, sebab tanpa peristiwa traumatis sebelumnya. Hal ini dapat berlangsung satu sampai tiga hari setelah aktivitas kegiatan ekstensi pergelangan tangan berulang. Rasa sakit akan meningkat dengan ekstensi pergelangan tangan dengan penahanan jari yaitu saat posisi siku diekstensikan dan lengan bawah dipronasikan atau dengan posisi jari tengah ditahan sementara siku diluruskan. Pada atlit tennis, nyeri akan semakin berat saat atlit tersebut melakukan pukulan back-hand. Pemeriksaan penunjang lain yaitu dengan pemeriksaan Elektro Neuro-Miografi (ENMG) atau dengan radiologi pada artikulasio kubiti AP/Lateral akan tampak gambaran osteofit dan deposit kalsium.

Manajemen pada tennis elbow dapat dilakukan dengan manajemen non-operatif maupun operatif. Pada lini pertama yaitu dengan mengistirahatkan atau dengan imobilisasi pergelangan tangan dapat dengan menggunakan gips atau tidak selama beberapa minggu. Pendinginan dengan menggunakan es atau NSAID oral/topical juga dapat digunakan dalam mengatasi nyeri seperti pemberian Na diklofenak 75-150 mg/hari, meloksikam 7,5-15 mg/hari, asetaminofen 2-4 gr/hari, ketoprofen 75 mg/hari,  Dapat pula dilakukan pemanasan local atau dengan pemberian anestesi local atau injeksi local hidrokotison atau injeksi proloterapi bila obat tidak berpengaruh dengan prosedur sebagai berikut 1. Tanyakan pasien tentang alergi; 2. Fleksi siku 90º, palpasi insersi ECRB (titik nyeri tekan maksimal) pada epikondilus lateral; 3. Siapkan medan area di atas siku lateral (sabun yodium/antiseptik); 4. Anestesi kulit secara lokal (tempat berukuran seperempat); 5. Masukkan jarum ukuran 22 atau lebih kecil ke dalam tendon ERCB pada saat penyisipannya pada epikondilus lateral. Aspirasi untuk memastikan jarum tidak berada di dalam pembuluh darah, kemudian disuntikkan 2-3ml preparat lokal/kortikosteroid 1:1 (injeksi keluar pada tendon luas); 6. Situs penyisipan ; 7. Anotasi perbaikan gejala. Terapi okupasi atau fisik yang berfokus pada peregangan dan penguatan lengan bawah dan perkembangan ke penguatan otot eksentrik dari tendon ekstensor umum juga terbukti membantu.

 

Referensi:

Buchanan BK, Varacallo M. Tennis Elbow. [Updated 2022 Sep 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431092/

Rasjad, Chairuddin. 2009. Pengantar Ilmu Ortopedi. Jakarta: PT. Yarsif Watampone (Anggota IKAPI)

Thomson, Jon C. 2010. Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy. 2nd Edition. Philadephia : Saunders Elsevier

Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2016. Panduan Praktis Klinis Neurologi

Sumber Gambar :       

https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/5313d797e4b08cb6881818ef/1526696546887-X3CDOKORGS0HEU9IN24L/Treatment-for-Tennis-Elbow.jpg?format=1500w

https://www.drlox.com/images/stories/tennis%20elbow.jpg