Rabu, 30 November 2022 15:48 WIB

Perawatan Penyakit Thypoid

Responsive image
22577
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Demam Tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, kuman tersebut menyerang sistem pencernaan dengan gejala yang tampak adalah demam selama satu minggu atau lebih dan disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Penyakit demam Tifoid biasanya ditularkan melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Bakteri Salmonella typhi mempunyai sifat patogen yang dapat menginfeksi manusia maupun hewan. Salmonella typhi dapat bertahan hidup di alam bebas seperti di dalam air, tanah atau bahkan pada makanan.

Gejala Demam Tifoid

1.    Demam

2.    Sakit kepala

3.    Lemah dan lelah

4.    Nyeri otot

5.    Batuk kering

6.    Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan

7.    Sakit perut

8.    Diare atau sembelit

9.    Muncul ruam pada kulit

Penyebab Demam Tifoid

Penyebab penyakit demam Tifoid adalah bakteri Salmonella typhi, melalui :

1.    Feses dan urin penderita yang mengkontaminasi air atau makanan.

2.    Bakteri Salmonella typhi dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang yang sedang mengalami demam Tifoid).

Faktor Risiko Demam Tifoid

Faktor risiko demam tifoid antara lain :

1.      Konsumsi air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.

2.      Mengonsumsi makanan yang kurang matang.

3.      Bersentuhan dengan ekskresi (zat-zat sisa metabolisme yang tidak digunakan lagi oleh tubuh) pasien demam Tifoid.

4.      Tinggal di daerah padat penduduk dan sanitasi yang buruk.

5.      Kebersihan tangan yang kurang.

6.      Kebiasaan jajan makanan di luar rumah yang kurang bersih.

Pencegahan Demam Tifoid

1.      Menjaga kebersihan

Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu mencuci tangan dengan rutin sebelum dan sesudah makan, setelah melakukan kegiatan dan saat melakukan penyajian makanan maupun memasak. Sebaiknya membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir, atau tangan dapat dibersihkan dengan hand sanitizer yang mengandung 70% alkohol. Selain itu menjaga kebersihan diri setelah bepergian ke luar rumah, usahakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.

2.      Sebaiknya menghindari kontak dengan orang sakit.

Bakteri sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain. Maka hindari kontak terlalu dekat dengan orang yang sedang sakit. Menghindari menggunakan peralatan makan atau mandi yang sama dengan orang sakit dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.

3.      Vaksin Tifoid

Salah satu cara untuk mencegah penyakit demam Thypoid adalah dengan vaksin Tifoid. Vaksin ini dapat dilakukan jika rentan atau berisiko tinggi tertular penyakit demam Thypoid, dengan terlebih dahulu mengkonsultasikan dengan dokter.

4.      Mengonsumsi makanan dan minuman yang terjamin kebersihannya.

Makanan dan minuman menjadi salah satu media penularan Thypoid. Maka dari itu usahakan untuk selalu makan dan minum yang telah terjaga kebersihannya. Mengonsumsi makanan yang dimasak dan disajikan panas jauh lebih baik dibandingkan dengan makanan mentah atau setengah matang.

5.      Tidak menyiapkan / menyajikan makanan ketika masih sakit.

Usahakan untuk tidak memasak atau menyiapkan makanan sampai dokter menyatakan bahwa bakteri Salmonella typhi tidak lagi menular, agar tidak menularkan / menginfeksi penyakit kepada orang lain.

 

Referensi :

Mustofa Ladyani Festy, dkk. 2020. Karakteristik Pasien Demam Tifoid pada Anak dan Remaja di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Volume 9 Nomor 2.

‘Izazi Amalina. 2018. Asuhan Keperawatan dengan Masalah Utama Demam Typhoid. Jurnal Prodi DIII Keperawatan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang. Jurnal Kesehatan Volume 11 Nomor 2.