Selasa, 22 November 2022 15:56 WIB

Ciri-ciri DM yang Sudah Parah

Responsive image
96062
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Banyak orang terlambat mengetahui dirinya terkena Diabetes Mellitus (DM). Padahal semakin cepat mendeteksi gejala dan ciri-ciri penyakit ini, semakin besar pula peluang kita terhindar dari komplikasi diabetes yang berbahaya.

Meski begitu masih banyak orang yang belum paham betul mengenai gejala atau tanda penyakit kencing manis sehingga penyakit ini kerap terabaikan dan tidak terdeteksi sejak awal.

Ketahui Dulu Apa itu Diabetes Mellitus (DM)?

Diabetes mellitus atau yang dikenal dengan kencing manis / penyakit gula merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula di dalam darah tidak dapat dimetabolisme.

Penegakan diagnosa DM dilakukan dengan pengukuran kadar gula darah. Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus apabila :

1.      Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl.

2.      Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126 gr/dl.

3.      Kadar gula darah 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) lebih dari 200 gr/dl.

Bagaimana Tanda Gejala atau Ciri-ciri DM, Terutama DM yang Sudah Parah?

Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain :

1.      Sering buang air kecil, terutama jika di malam hari

2.      Mudah haus

3.      Banyak makan, mudah lapar

4.      Berat badan turun drastis

5.      Kulit kering

6.      Luka yang susah sembuh

7.      Gangguan penglihatan / penglihatan menjadi kabur

8.      Kesemutan pada tangan atau kaki

9.      Lemas dan sakit kepala

10.   Mudahnya terinfeksi jamur dan bakteri

11.   Gusi merah dan bengkak

12.   Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu

13.   Timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus)

Apa Saja Faktor Risiko DM?

Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif (penyakit tidak menular) yang tidak memiliki penyebab, namun memiliki faktor risiko.

1.      Faktor Keturunan (Genetik)

Anak yang memiliki orang tua dengan riwayat penyakit diabetes akan 3 x lebih berisiko untuk terkena penyakit diabetes.

2.      Usia Lebih dari 40 tahun

Seseorang dengan usia lebih dari 40 tahun akan lebih berisiko terkena penyakit diabetes mellitus terutama DM tipe 2.

3.      Obesitas (Kegemukan)

Kegemukan merupakan faktor risiko diabetes yang cukup besar. Mayoritas pasien diabetes mellitus tipe 2 berawal dari kegemukan.

4.      Gaya Hidup yang Kurang Sehat

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu faktor risiko penyakit DM yang perlu diwaspadai. Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang rasanya enak dibandingkan dengan makanan sehat. Padahal, makanan dengan rasa yang enak belum tentu menyehatkan tubuh, dan kebanyakan makanan enak tersebut malah memperburuk kondisi tubuh jika dikonsumsi terus menerus.

5.      Kurang Beraktivitas dan Kurang Olahraga

Olahraga merupakan salah satu pilar utama pengelolaan DM bersamaan dengan diet, obat, dan edukasi. Berolahraga dapat membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak karena sel lebih sensitif terhadap insulin, di samping menurunkan dosis obat suntikan insulin. Olahraga dapat menunda kemunculan DM, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi DM.

6.      Dislipidemia

Merupakan kelainan metabolism lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan komponen lemak di dalam plasma darah seperti tingginya kolesterol. Dyslipidemia dapat menyebabkan pembentukan plak di dalam pembuluh darah sehingga dapat terjadi penyumbatan pembuluh darah.

Pencegahan Diabetes Mellitus

1.      Cek gula secara teratur

Lakukan pengecekan gula darah secara rutin minimal 1 bulan sekali. Hal ini penting untuk mendeteksi kondisi diabetes secara teratur sehingga meminimalisir terjadinya komplikasi.

2.      Konsumsi makanan yang sehat dan jaga pola makan yang baik

Jangan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula, lemak / minyak, dan garam dalam jumlah yang berlebihan.

3.      Menjaga berat badan ideal

4.      Olahraga secara teratur

Berolahraga selama 150 menit/minggu dengan latihan aerobic sedang atau selama 90 menit/minggu dengan gerakan aerobic berat. Latihan dapat dibagi menjadi 3-4x seminggu.

 

Referensi :

Rumah Sakit Universitas Andalas. 2019. Mengenal Diabetes Mellitus. Universitas Andalas, Sumatera Barat.

Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2020. Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Mellitus.

https://p2ptm.kemkes.go.id/