Senin, 21 November 2022 12:37 WIB

Penanganan Kaki Diabetes

Responsive image
699
Wira Gotera, Ida Bagus Aditya Nugraha - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Komplikasi DM sudah dimulai sejak dini sebelum diagnosis ditegakkan. Sekitar 50% pada saat diagnosis ditegakkan sudah menderita komplikasi kronik: 21% mengalami retinopati dan neuropati, 18% dengan gambaran EKG yang abnormal, dan 14% dengan gangguan aliran darah ke tungkai atau mengalami pheriperal arterial diseases (PAD).1 Komplikasi neuropati dan PAD inilah yang merupakan dasar terjadinya komplikasi kaki diabetes. Komplikasi kaki diabetes akan memberikan beban kesakitan dan kematian yang cukup tinggi termasuk beban sosial dan biaya yang akan ditanggung oleh pasien dan keluarganya.2-4 Untuk itu diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk mengurangi beban kesakitan dan kematian pada penderita, dan yang tidak kalah penting adalah mengelola penderita DM dengan baik untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya komplikasi kaki diabetes.

Penatalaksaan komplikasi kaki diabetes memerlukan pendekatan yang komprehensif, meliputi:5-7

1.   Kontrol terhadap luka:

Penanganan terhadap luka kaki diabetes meliputi: inspeksi luka secara teratur, pembersihan luka secara teratur, menghilangkan eksudat, tindakan debridement secara berkala dan perlindungan terhadap jaringan baru/jaringan granulasi.5

2.   Kontrol terhadap faktor metabolik:

Meliputi penanganan terhadap hiperglikemianya, kelainan komorbid/penyerta yang lain seperti: hipoalbuminemia, hipertensi dan anemia, dan kondisi lain seperti: kelainan kardiovaskuler dan penyakit hati, dan lain-lain.8

3.   Kontrol terhadap infeksi:

Atasi infeksi pada kaki. Adanya infeksi bisa dikenali melalui ada 2 dari 5 kriteria berikut: indurasi atau pembengkakan lokal, eritema >0,5 cm disekitar ulkus, nyeri lokal, teraba hangat dan ada discharge yang purulen. Pemilihan antibiotika berdasarkan: kondisi infeksi (derajat infeksi dan riwayat pemakaian antibiotika sebelumnya, ada tidaknya infeksi tulang, kondisi pembuluh darah); tipe bakteri/uji sensitifitas (anaerob, aerob, gram positive/negative); kondisi pasien (alergi, fungsi hati dan ginjal); profil antibiotika (keamanan, interaksi obat, efek samping, dosis dan harga).5

4.   Kontrol terhadap vaskuler:

Penanganan terhadap faktor vaskuler sangat diperlukan terutama pada komplikasi kaki diabetes tipe neuroiskemik karena hal ini mengakibatkan penurunan aliran darah ke luka. Kontrol vaskuler ini dapat dilakukan dengan pemberian obat obatan seperti aspirin, cilostasol dan rekonstruksi terhadap pembuluh darah berupa pemasangan baloon/stent maupun tindakan baypass.5

5.   Kontrol terhadap mekanik:

Teknik “offloading” merupakan penanganan utama dalam penatalaksanaan kaki diabetes. Prinsipnya adalah istirahatkan kaki, non-weight bearing supaya kaki yang luka tidak mendapatkan tekanan atau gesekan yang berlebihan (bisa dengan menggunakan alat bantu berjalan, kursi roda, sepatu khusus).5

Komplikasi kaki diabetes meningkat seiring dengan peningkatan prevalensi diabetes, baik di Dunia, Indonesia maupun di Bali. Komplikasi kaki diabetes ini memberikan beban kesakitan, kematian dan beban sosial termasuk beban biaya yang tinggi bagi pasien dan keluarganya. Diperlukan penatalaksanaan yang komprehensif yang meliputi kontrol terhadap luka, kontrol terhadap faktor metabolik, kontrol terhadap infeksi, kontrol terhadap vaskuler dan kontrol terhadap faktor mekanik.5-7

 

Refreensi: 

  1. IDF. diabetes atlas updated (poster format). 10th edition. Brussels: International Diabetes Federation. 2021.
  2. Riskesdas 2007, 2013, 2018. Kementrian Kesehatan Indonesia.
  3. Suastika K, Dwipayana P, Saraswati MR, Gotera W, Budhiarta AAG, Sutanegara ND, et al. Prevalence of Obesity, Metabolic Syndrome, Imfaired Fasting Glucose, and Diabetes in Selected Village of Bali, Indonesia. Jafes 2011; 26(2): 159-162.
  4. Gao L, Mann GE. Vascular NAD(P)H oxidase activation in diabetes; a double-edged sword in redox signaling; cardiovascular research 2009; 82: 9-20.
  5. International Working Groups on Diabetic Foot Practical Guidelines on management and prevention of diabetic foot. Diabetes Metab Res Rev 2012; 28(S1): 225-231.
  6. Boulton. Comprehensive Foot Examination and Risk Assessment. Diabetes Care 2008; 31(8): 1679.
  7. Wagner FW. The Diabetic Foot. Orthopedics 1987; 10(1): 163-172.