Senin, 21 November 2022 12:01 WIB

Bruns Garland Syndrome, Kumpulan Gejala Sebagai Salah Satu Komplikasi Diabetes

Responsive image
371
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Diabetes datang dengan banyak komplikasi potensial. Neuropati diabetik atau kerusakan saraf, adalah salah satu yang paling umum. Tetapi ternyata ada jenis neuropati diabetes yang langka yang disebut amiotrofi diabetik. Kondisi mempengaruhi hanya 1% orang dewasa dengan diabetes dan bersifat berbeda dari jenis lain dari neuropati diabetes. Sebagian besar waktu, neuropati diabetik terjadi di kaki. Namun, amiotrofi diabetik merusak saraf di paha, kaki, panggul, bokong, dan terkadang juga menyerang dada serta perut. Adapun salah satu nama lain dari amiotropi diabetes adalah Bruns Garland Syndrome.

Secara umum, penderita neuropati diabetik mengalami nyeri dan mati rasa. Tetapi amiotrofi diabetik memiliki gejala yang unik, seperti nyeri hebat di pinggul dan paha atau bokong, sakit perut yang cukup mengganggu, kelemahan pada otot paha dari waktu ke waktu hingga menyulitkan untuk berdiri. Kebanyakan orang memiliki gejala hanya pada satu sisi tubuh mereka. Tetapi lebih dari sepertiga kasus mempengaruhi kedua belah pihak. Orang dengan amiotrofi diabetik juga bisa mengalami "foot drop" karena masalah saraf di kaki mereka. Foot drop adalah ketika bagian depan kaki pasien menyeret tanah saat berjalan.

Masih belum jelas apa yang menyebabkan amiotrofi diabetes. Gula darah tinggi tentu dapat merusak sistem saraf. Tetapi bahkan orang dengan diabetes yang terkontrol dengan baik (baik tipe 1 dan tipe 2) juga bisa mengalami komplikasi Bruns Garland Syndrome ini. Semakin tua usia pasien, makan risiko mengalami komplikasi ini semakin meningkat, walaupun juga dapat terjadi pada orang yang lebih muda.

Bruns Garland Syndrome seringkali membaik dengan sendirinya dari waktu ke waktu. Namun beberapa hal ini dapat membantu meringankan gejala, seperti melakukan kontrol diabetes yang ketat. Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan adalah menjaga gula darah tetap terkendali. Obat-obatan, diet, dan olahraga semuanya memainkan peran kunci dalam membantu melakukan ini. Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit, antara lain gabapentin dan pregabalin telah terbukti meredakan nyeri terkait saraf yang bertahan lama. Beberapa antidepresan juga dapat membantu. Terapi fisik dapat membantu pasien dengan Bruns Garland Syndrome mempertahankan dan meningkatkan daya tahan otot. Selain latihan, terapis fisik pasien dengan sindrom ini dapat merekomendasikan perangkat, seperti reacher dan dudukan toilet yang ditinggikan, untuk membantu pasien bergerak dengan lebih nyaman. Kebanyakan orang dengan amiotrofi diabetic atau Bruns Garland Syndrome akan mencapai kepulihan kembali, meskipun tidak segera.

 

Referensi:

Cristol H. Diabetic Amyotrophy. WebMD. April 11, 2022

Barohn RJ, Sahenk Z,  Warmolts JR. The Bruns-Garland Syndrome (Diabetic Amyotrophy). Revisisted 100 years Later. Archives of neurology. 1991;48(11):1130-1135

Casey EB, Harrison MJG. Diabetic amyotrophy: a follow up study. Br Med J 1972;1:656.