Rabu, 16 November 2022 12:21 WIB

Colangiocarsinoma

Responsive image
1469
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kanker saluran empedu atau dalam istilah medis disebut colangiocarcinoma adalah jenis kanker yang bermula pada saluran empedu, yakni sebuah saluran yang berperan membawa cairan empedu. Saluran empedu menghubungkan hati dengan kantung empedu yang menuju ke usus halus. Cairan empedu berfungsi membantu dalam pencernaan lemak yang terkandung dalam makanan. Kanker yang juga disebut colangiocarcinoma ini merupakan jenis kanker yang sangat jarang terjadi. Kanker saluran empedu biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun, tapi dapat pula dialami oleh semua usia. Kanker saluran empedu ini akan menimbulkan gejala penyakit kuning, walaupun pada awalnya tidak menimbulkan gejala. Colangiocarcinoma merupakan kanker yang sulit diobati. Pada beberapa orang, pengobatan dapat menghancurkan kanker. Sementara pada sebagian pasien lain, kanker tidak dapat hilang sepenuhnya. Pasien mungkin memerlukan dosis kemoterapi dan radiasi rutin, atau jenis pengobatan lainnya. Tingkat keparahan kanker saluran empedu tergantung dari lokasinya di saluran empedu, seberapa besar ukurannya, dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala kanker saluran empedu sedini mungkin.

Jenis Colangiocarcinoma

Berdasarkan lokasi munculnya kanker, colangiocarcinoma dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1.      Colangiocarcinoma intrahepatik, yaitu kanker pada saluran empedu yang berada di dalam organ hati.

2.      Colangiocarcinoma distal, yaitu kanker yang muncul di saluran empedu dekat dengan usus halus.

3.      Tumor Klatskin, yaitu kanker yang muncul di saluran empedu yang akan keluar dari organ hati.

Penyebab Colangiocarcinoma

Colangiocarcinoma terjadi akibat perubahan atau mutasi gen pada jaringan penyusun saluran empedu. Mutasi gen ini menyebabkan jaringan tersebut tumbuh tidak normal. Namun, penyebab perubahan gen itu sendiri belum diketahui secara pasti.

Meski penyebabnya belum diketahui, ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang terkena colangicarcinoma, di antaranya :

1.      Kelainan saluran empedu sejak lahir, seperti kista saluran empedu.

2.      Penyakit liver, seperti hepatitis B, sirosis, atau infeksi parasit pada hati.

3.      Primary Sclerosing Cholangitis (PSC), yaitu penyakit autoimun yang menyebabkan penyempitan saluran empedu.

4.      Usia 50 tahun ke atas.

5.      Kebiasaan merokok

6.      Penyakit kronis, seperti diabetes.

7.      Obesitas

Gejala Colangiocarcinoma

Colangiocarcinoma stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul ketika jaringan kanker sudah membesar.

Penderita kanker saluran empedu bisa merasakan gejala yang berbeda, tergantung pada lokasi awal munculnya kanker. Secara umum, gejala penyakit ini meliputi :

1.      Gejala penyakit kuning, seperti kulit dan mata berubah warna menjadi kekuningan, gatal-gatal, urine berwarna gelap, dan tinja berwarna pucat.

2.      Sakit perut yang dapat menyebar ke punggung.

3.      Demam

4.      Lemas

5.      Berat badan menurun.

Pemeriksaan Colangiocarcinoma

Jika pasien diduga menderita kanker saluran empedu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis, antara lain :

1.      Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI, guna melihat kondisi tidak normal dari saluran empedu.

2.      Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP) atau kombinasi endoskopi dengan foto rontgen saluran empedu, untuk memeriksa saluran empedu lebih detail.

3.      Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC), untuk melihat saluran empedu secara lebih detail dengan metode kateterisasi.

4.      Biopsi, dengan cara mengambil sampel jaringan saluran empedu untuk diperiksa di laboratorium.

5.      Tes darah, untuk memeriksa kadar pertanda tumor CA 19-9 dan fungsi organ hati.

Penanganan Colangiocarcinoma

Penanganan kanker saluran empedu bertujuan untuk mengatasi gejala yang timbul dan menyembuhkan kanker tersebut. Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan untuk menangani colagiocarcinoma :

1.      Operasi

Metode pengobatan utama colangiocarcinoma adalah operasi dengan tujuan mengangkat atau mengambil jaringan kanker yang ada serta menjaga agar saluran dapat berfungsi normal.

2.      Radioterapi

Untuk membantu membunuh sel-sel kanker yang tidak terangkat melalui operasi, pasien dapat menjalani radioterapi. Radioterapi dilakukan dengan teknologi sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker.

3.      Kemoterapi

Kemoterapi juga dapat dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker melalui obat-obatan. Radioterapi dan kemoterapi dapat dikombinasikan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan kanker, terutama jika kanker sudah menyebar.

4.      Obat-obatan penunjang

Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala yang dirasakan pasien, misalnya morfin untuk meredakan nyeri.

 

Referensi :

Muhammad Ayus Astoni. 2019. Kolangitis Akut pada Penderita Colangiocarsinoma. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammmadiyah Palembang.

Banales, J., et al. 2020. Colangiocarcinoma 2020 : The Next Horizon in Mechanism and Management. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 17, Pp. 557-88.

Huguet, J. et al. Diagnostic-Therapeutic Management of Bile Duct Cancer. World Journal of Clinical Cases, 7(14), Pp. 1732-52.

American Cancer Society. 2021. What Is Bile Duct Cancer?

Cancer Research UK. 2021. Bile Duct Cancer.

National Health Service UK. 2020. Health A to Z. Bile Duct Cancer (Colangiocarcinoma).

National Institute of Health. 2019. Medline Plus. Colangiocarcinoma.

Mayo Clinic. 2021. Diseases & Conditions. Colangiocarcinoma (Bile Duct Cancer).