Selasa, 08 November 2022 13:03 WIB

Unicameral Bone Cysts (UBC)

Responsive image
1417
dr. M. Rama Anshorie, Sp.OT - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Unicameral Bone Cysts (UBC) juga dikenal sebagai kista tulang sederhana adalah lesi tulang lusen non-neoplastik jinak yang umum yang terlihat terutama pada masa kanak-kanak dan biasanya tetap asimtomatik (Gaillard, 2021). UBC adalah rongga berisi cairan jinak yang membesar seiring waktu sehingga mengakibatkan penipisan tulang (Noordin et al., 2018).

Lesi ini biasanya asimtomatik dan ditemukan secara kebetulan, meskipun nyeri, pembengkakan dan kekakuan sendi yang berdekatan juga terjadi. Presentasi yang paling sering adalah karena fraktur patologis (Gaillard, 2021). UBC lebih agresif pada dekade pertama kehidupan dan tingkat kekambuhan pada pasien ini adalah empat kali lipat untuk remaja. Karena UBC tidak menimbulkan rasa sakit, 80% pasien tidak akan memiliki gejala apa pun kecuali jika terjadi fraktur patologis atau fraktur stres undisplaced (Allen, 2021). Pada pasien yang tidak memiliki riwayat trauma, gejalanya meliputi nyeri ringan, nyeri tekan lokal dan kadang-kadang bengkak. Pada beberapa pasien yang tidak pernah mengalami gejala, lesi mungkin merupakan temuan kebetulan pada rontgen (Rosenblatt and Koder, 2019).

Pemeriksaan fisik harus mencakup evaluasi terfokus pada lokasi tumor, termasuk evaluasi adanya massa, pembengkakan, rentang gerak, efusi, dan perubahan suhu atau warna ekstremitas yang terlibat. Selain itu, pemeriksaan lengkap pasien sangat penting untuk menyingkirkan lesi sekunder, pembesaran kelenjar getah bening, atau perubahan kulit, seperti bintik café-au-lait. Sangat penting untuk menyingkirkan keterlibatan kulit dan jaringan lunak, yang akan mengarahkan diagnosis banding dari UBC (Rosenblatt and Koder, 2019).

Pencitraan

1.      Foto Polos

UBC digambarkan sebagai metaphyseal dan juxtaphyseal di lokasi dan geografis dalam penampilan dengan margin sklerotik tipis. Pada UBC yang disertai fraktur, tanda "fallen fragment" dapat dijumpai. Trabekulasi juga dapat muncul jika pasien telah mengalami fraktur multiple (Allen, 2021). Fitur lainnya adalah gelembung gas yang bermigrasi ke atas ("rising bubble sign"). Tanda ini dianggap patognomik dan jika terlihat tidak memerlukan modalitas lain untuk konfirmasi diagnosis ini (Mascard et al., 2015).

2.      CT scan

Peran CT adalah untuk mengevaluasi kista yang ada di area seperti panggul dan tulang belakang yaitu area yang sulit dinilai dengan rontgen polos. CT menunjukkan tingkat kista yang lebih akurat di area yang kompleks, misalnya tulang belakang dan panggul serta komplikasi seperti patah tulang yang kadang-kadang kurang tampak/halus pada rontgen polos (Noordin et al., 2018).

3.      MRI

MRI menunjukkan adanya cairan dan menegaskan sifat kistiknya. Selain itu, MRI dapat lebih menguraikan fitur agresifnya. Fitur agresif dalam hal perubahan agresif lokal adalah fraktur, ekspansi lokal, penipisan korteks, erosi dan kerusakan yang signifikan (Boude et al., 2017).

Pilihan pengobatan bersifat individual untuk setiap pasien berdasarkan gambaran klinis dan radiologis. Jika UBC ditemukan secara kebetulan pada rontgen pada pasien yang tidak memiliki gejala dan tidak memiliki risiko fraktur patologis, maka manajemen nonoperatif direkomendasikan dengan tindak lanjut yang ketat. Untuk pasien yang telah mengalami fraktur patologis pada ekstremitas atas karena UBC, pengobatan nonoperatif dapat dilakukan dengan imobilisasi (Liu et al., 2019).

Beberapa kombinasi tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien dengan UBC adalah:

1.      Injeksi intralesi

2.      Reseksi, kuretase dan pencangkokan tulang

3.      Kuretase, pengobatan ajuvan lokal dan pencangkokan

4.      Teknik dekompresi/kombinasi (Noordin et al., 2018).

 

Referensi:

Boude, A.B. et al. (2017) ‘A Simple Bone Cyst in Cervical Vertebrae of an Adolescent Patient’. Case Reports in Orthopedics, 2017, p. 8908216. DOI: 10.1155/2017/8908216.

Gaillard, F. (2021) Unicameral Bone Cyst | Radiology Reference Article | Radiopaedia.Org. Radiopaedia. Available at: https://radiopaedia.org/articles/unicameral-bone-cyst-1 (Accessed: 23 November 2021).

Liu, Q. et al. (2019) ‘Active Unicameral Bone Cysts: Control Firstly, Cure Secondly’. Journal of Orthopaedic Surgery and Research, 14(1), p. 275. DOI: 10.1186/s13018-019-1326-3.

Mascard, E., Gomez-Brouchet, A. and Lambot, K. (2015) ‘Bone Cysts: Unicameral and Aneurysmal Bone Cyst’. Orthopaedics & Traumatology, Surgery & Research: OTSR, 101(1 Suppl), pp. S119-127. DOI: 10.1016/j.otsr.2014.06.031. Noordin, S. et al. (2018) ‘Unicameral Bone Cysts: Current Concepts’. Annals of Medicine and Surgery, 34, pp. 43–49. DOI: 10.1016/j.amsu.2018.06.005.

Rosenblatt, J. and Koder, A. (2019) ‘Understanding Unicameral and Aneurysmal Bone Cysts’. Pediatrics in Review, 40(2), pp. 51–59. DOI: 10.1542/pir.2015-0128.

https://media.springernature.com/lw685/springer-static/image/art%3A10.1186%2Fs13018-019-1326-3/MediaObjects/13018_2019_1326_Fig1_HTML.png